Mohon tunggu...
Jasman Rizal
Jasman Rizal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sabar Itu Tak Terbatas

11 Oktober 2016   15:52 Diperbarui: 11 Oktober 2016   16:07 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Seringkali kita dengar orang-orang  mengungkapkan bahwa “sabar itu ada batasnya”

Ini adalah pemahaman yang keliru. Pemahaman kita bahwa sabar itu ada batasnya akan membuat kita lemah dan sulit untuk tegar menerima segala permasalahan yang sebenarnya datang dari Allah SWT. Batin kita akan merasa “kerdil” dan akan cenderung lepas kontrol dengan sebuah alasan bahwa “sabar itu ada batasnya”. Kalau hal ini kita pertahankan, akan menciptakan manusia-manusia pendendam. Padahal bukankah kita tahu seperti firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 286 yang mengatakan: “Allah tidak membebani seseorang sesuai dengan kesanggupannya”. Allah SWT sangat paham dengan kemampuan kita, karena Dia yang menciptakan kita, tentu Dia sangat maklum dan tahu dengan batas kemampuan kita.

Sesungguhnya sabar ini adalah perintah dari Allah SWT yang wajib kita laksanakan seperti halnya dengan kewajiban sholat fardhu. Cuma bedanya sholat dilaksanakan pada waktu-waktu yang ditentukan, sedangkan sabar dan ikhlas wajib dilaksanakan semenjak awal tertimpa masalah. 

Seperti yang tertera dalam firman Allah SWT dalam surah Al Kahfi ayat 7 yang artinya: “sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan bagi manusia, agar kamu menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya”. 

Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi yang terbaik seseorang perlu diuji terlebih dahulu. Sebagai contoh: dalam kehidupan sehari-haripun kita selalu dibekali dengan ujian untuk naik kelas ketika bersekolah. Begitupun juga dengan tingkat keimanan seseorang yang kualitasnya jauh lebih besar dan lebih tinggi dibandingkan dengan sebatas kualitas prestasi dunia. Keimanan dan ketaqwaan adalah prestasi terbesar yang bisa didapatkan oleh umat manusia di hadapan Allah. Oleh karena itu, mari kita buang jauh-jauh pemikiran bahwa sabar itu ada batasnya. Allah tidak pernah memberikan batas apapun untuk kebaikan, begitu juga dengan kesabaran dan keikhlasan.

Bersabarlah, sesungguhnya sabar itu indah..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun