Karya: Asep Nurjamin
Harga rokok naik, Bang
sekepul asap putih menari-nari di antara hitam dan putih rambutnya,
itu berlaku sejak dahulu,
apa peduliku.
Ia meraba saku celana,Â
untuk mendapatkan bungkus baru penyambung rokok yang nyala nyaris ke ujung,
sebatang ia dapatkan sebelum bibirnya benar-benar disentuh api,
sejenak ia lirik warna sampul dan tulisan merah putih dan biru,
mirip sekali merk rokok impor.
hey!
tak ada pita cukai di situ
apa pula peduliku,
orang-orang hanya mengambil untung dari para pecandu,Â
gumamnya.
harga rokok naik, Bang
rasa rokok kian nikmat
kesehatanku kian memburuk
dorongan untuk batuk kian memburu.
@ salam dari Asep Nurjamin dari Bumi Guntur Melati
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H