Mohon tunggu...
I Ketut Bayu Ananta Krisna
I Ketut Bayu Ananta Krisna Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mengalir seperti air

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Implementasi Filsafat Pendidikan Realisme Dalam Pembelajaran Sejarah

24 Desember 2024   16:28 Diperbarui: 24 Desember 2024   15:37 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/imgres?q=pendidikan%20realisme&imgurl=https%3A%2F%2Fcdns.klimg.com%2Fdream.co.id%2Fresized%2F640x320%2Fnews%2F2022%2F12%2F02%2F

Filsafat berasal dari bahasa Yunani kuno yang secara etimologis filsafat adalah cinta dan kebijaksanaan, kemudian jika diartikan secara operasional filsafat berarti proses. Dengan demikian filsafat adalah proses berfikir yang berupaya utuk memahami dan juga dapat menjelaskan hakikat relitas, nilai, pengetahuan, dan eksistensi manusia secara krits. Filsafat yang tercipta atau yang ada di dunia ini terdiri dari bermacam-macam jenis dan fungsinya dalam mengkaji sesuai, salah satunya adalah filsafat yang digunakan untuk menunjang pendidikan atau yang dikenal sebagi Filsafat pendidikan. Peran yang diberikan filsafat kepada pendidikan yaitu sebagai dasar dalam menyusun teori-teori dan juga memberikan jawaban terhadap pertanyaan dasar, filsafat juga beguna sebagai penentu arah dari pengembangan teori pendidikan yang sesuai dan relevan untuk kehidupan, dan filsafat memiliki peran sebagai pemecah masalah dari setiap permasalahan pendidikan yang biasanya berkaitan dengan isu-isu moral dan lain-lain. Filsafat pendidikan merupakan cabang keilmuan yang secara spesifik membahas mengenai pendidikan yang didalamnya berisi tujuan, proses, dan nilai-nilai yang menjadi dasar dalam melaksanakan pendidikan. Oleh karena itu filsafat pendidikan menjadi tonggak awal atau dasar berjalannya sebuah pendidikan.  Filsafat pendidikan diberlakukan dengan beberapa aspek penting yaitu tujuan pendidikan untuk sarana pengembangan karakter peserta didik, berikutnya adalah memahami sifat manusia, selanjutnya yaiu nilai pendidikan yang harus dijunjung dalam pendidikan, dan yang terakhir adalah teori pengetahuan yang bergua untuk menentukan kriteria pengetahuan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Filsafat pendidikan ada berbagai macam jenis aliran dan berbeda-beda sesuai tujuan filsafatnya. Salah satu filsafat pendidikan yang digunakan oleh pendidik dalam pembelajaran disekolah adalah filsafat pendidikan Realisme.

Realisme adalah salah satu aliran filsafat yang lebih menekankan bahwa segala sesuatu yang sifatnya nyata dan ada serta dapat dirasakan dengan indra tubuh manusia merupakan kebenaran yang sifatnya nyata. Dengan kata lain filsafat pendidikan Realisme adalah aliran pendidikan yang berakar pada prinsip-prinsip yang menekankan bahwa pengetahuan serta pendidikan harus berdasarkan pada pengalaman nyata atau objek yang dapat dilihat langsung menggunakan indra tubuh, serta filsafat pendidikan Realisme lebih berfokus pada keterampilan interaksi langsung dengan dunia sekitar. Oleh karena itu pada proses pembelajaran filsafat pendidikan Realisme mendorong peserta didik untuk belajar dan menambah pengetahuan mereka dengan menari langsung ke lapangan dengan menggunakan teknik observasi, dengan menggunakan pengalaman sebagai dasar belajar, dan praktik langsung yang betujuan agar meningkatkan keterampilan berinteraksi dengan sekitar peserta didik. Filsafat pendidikan Realisme memiliki tujuan pendidikan untuk membantu mempersiapkan peserta didik agar mampu beradaptasi dan bertanggung jawab terhadap kehidupan peserta didik diluar lingkungan sekolah. Pada masa awal berkembangnya filsafat pendidikan Realisme, ada beberapa tokoh penting yang memiliki kontribusi yang besar dalam proses pengembangannya sehingga dapat terkenal seperti sekarang, tokoh tersebut adalah Aristoteles yang beranggapan bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman indrawi dan menganggap bahwa pemahaman lebih penting dari sekedar menghafal infomasi, kemudian ada tokoh Jhon Locke yang berpendapat bahwa pemikiran manusia pada awalnya seperti kertas kosong yang kemudian diisi dengan pengalaman dari lingkup sekitar. Dalam proses pembelajaran, filsafat pendidikan realisme lebih menekankan pada pengetahuan yang bersifat objektif yang didapat dari fakta empiris dan memahami realitas sebagaimana adanya, dalam proses pembelajaran filsafat pendidikan Realisme menggunakan metode pembelajaran yang praktis karena bergantung pada pengalaman langsung yang dilakukan oleh peserta didik dan peserta didik diajak berinteraksi langsung dengan objek pembelajaran melalui projek dan pengapatan. Dalam filsafat pendidikan Realisme, guru memiliki peran sebagai mediator yang membantu peserta didik mendapatkan pengetahan objektif dan juga guru bertugas sebagai fasilitator pembelajaran yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam memperdalam pemahaman belajar mereka.

https://www.google.com/imgres?q=pendidikan%20sejarah&imgurl=https%3A%2F%2Fasset.kompas.com%2Fcrops%2FoYRFmyYKbygW6exRr1WpBpjUGAk%3D%2F0x33%3
https://www.google.com/imgres?q=pendidikan%20sejarah&imgurl=https%3A%2F%2Fasset.kompas.com%2Fcrops%2FoYRFmyYKbygW6exRr1WpBpjUGAk%3D%2F0x33%3

Dalam pembelajaran filsafat pendidikan Realisme dalam konteks pembelajaran sejarah, realisme mendukung proses pembelajaran sejarah dengan menekankan pembelajaran yang objektif yang derdasa pada pengamatan atau observasi terhadap bukti-bukti sejarah seperti dokumen sejarah, monumen sebuah peristiwa, candi Hindu Budha/Islam yang ada di sekitar peserta didik, dan peninggalan sejarah lainnya. Proses implementasi pembelajaran sejarah sesuai dengan filsafat pendidikan Realisme yaitu guru dapat menggunakan sumber-sumber primer seperti dokumen sejarah resmi, dan foto foto peristiwa sejarah yang berguna untuk membantu peserta didik memahami bagaimana alur kisah peristiwa sejarah dengan mudah, sebagai contoh peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 agustus 1945, guru dapat menjelaskan menggunakan dokumen dan foto-foto peristiwa tersebut dengan begitu peserta didik akan lebih mudah dalam memahami materi sejarah. Implementasi selanjutnya yaitu guru dapat memberikan tugas berupa analisis mengenai sebuah sumber sejarah yang ada di sekitar peserta didik yang menuntut peserta didik untuk melakukan observasi sehingga melatih kemampuan berkomunikasi dan analitis peserta didik, sehingga peserta didik memahami konteks sejarah yang terjadi di peninggalan tersebut. Implementasi berikutnya adalah guru dapat menggunakan teknologi digital, teknologi dapat digunakan untuk mengakses arsip digital, peta dunia, dan situs-situs sejarah yang ada di media digital, contohnya seperti menggunakan platform digital seperti Google Earth untuk mempelajari rute perjalanan ekspedisi sejarah. Implementasi selanjutnya yaitu guru dapat memilih peristiwa sejarah tertentu untuk menjadi bahan untuk dianalisis secara mendalam oleh peserta didik, contohnya seperti menganalisis sebab dan akibat dari runtuhnya Kerajaan Majapahit berdasarkan fakta sejarahnya. Implementasi berikutnya yaitu dibuatnya kegiatan kunjungan ke musium atau situs bersejarah sehingga memberikan pemahaman langsung kepada peserta didik dan dapat mengamati bukti-bukti sejarah secara nyata. Implementasi sejarah yang terakhir adalah dalam pembelajaran sejarah pada filsafat pendidikan Realisme, peserta didik diajak untuk mendiskusikan berbagai perspektif mengenai suatu eristiwa sejarah. Misalnya seperti membandingkan sudut pandang pelaku, korban, dan pengamat dalam sebuah konflik sejarah dengan praktik seperti itu peserta didik dapat mengembangkan pemahaman mereka dan memberikan kemampuan diskusi kepada peserta didik. Dengan menjalankan implementasi filsafat pendidikan Realisme dalam pembelajaran sejarah diharapkan peserta didik dapat memahami sejarah sesuai dengan bukti empiris atau bukti nyata.

Daftar Pustaka

Yuliyanti, Evi Damayanti, Soleh Hidayat, Ratna Sari Dewi. (2023). Filsafat Pendidikan Realisme. Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 12 No. 1

Fazulha. (2016). Rasionalisme dalam Pendidikan. wordpress.com. (https://fazulha.wordpress.com/2016/11/07/rasionalisme-dalam-pendidikan/)

Muallif. (2024). Filsafat Pendidikan: Pengertian, Ruang Lingkup, Aliran-Aliran, dan Hubungan Filsafat dalam Pendidikan. Universitas Islam An Nur Lampung. (https://an-nur.ac.id/filsafat-pendidikan-pengertian-ruang-lingkup-aliran-aliran-dan-hubungan-filsafat-dalam-pendidikan/) 

https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_pendidikan

Mardinal Tarigan, Affiq Faeyza, Said Hasian Simanjuntak, dan Inda Lestari, Nur 'Aini. (2023). Peranan Filsafat dalam Perkembangan Ilmu Pendidikan. Jurnal Sains dan Teknologi Volume 5 No. 2. (https://ejournal.sisfokomtek.org/index.php/saintek/article/download/2348/1597/17136)

Ayu Rifka Sitoresmi. (2022). Pengertian Filsafat, Tujuan, Karakteristik, dan Manfaatnya dalam Kehidupan. www.liputan6.com(https://www.liputan6.com/hot/read/4853611/pengertian-filsafat-tujuan-karakteristik-dan-manfaatnya-dalam-kehidupan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun