apalagi di posting melalui laman kompasiana yang mengharuskan artikel tersebut berasal dari buah pikiran diri sendiri, tidak copy paste. Jika tidak, bisa bisa akan dihapus oleh pihak kompasiana
Sejak semester awal, saya sempat mengeluh dengan tugas menulis artikel tiap minggunya, apalagi diposting di kompasiana.
Mengeluh karena tiap minggu ada tugas untuk menulis artikel, mengeluh karena jika dibanding dengan mata kuliah yang lain tidak meberikan tugas setiap minggunya, mengeluh karena awal awalnya tidak terbiasa menulis apalagi ini menulis artikel yang nantinya akan dibaca oleh semua orang.
Saya juga sempat membayangkan dan bermonolog "wah menulis artikel tiap minggu nih, pasti suliit. Mana belum pernah lagi". Tapi lama kelamaan jadi terbiasa menulisnya.
Nah dari semua artikel yang saya tulis, menurut saya semuanya masih belum bagus, apalagi dari segi kosa kata yang saya gunakan, terus dari ide ide untuk bahan menulis yang menurut saya kurang menarik, dan penyampaiannya juga menurut saya masih kurang.
Dari sini motivasi untuk meningkatkan kemampuan menulis saya naik, karena lewat menulis dengan penyampaian yang bagus akan meberikan kesan tersendiri bagi para pembacanya. Bisa menjadi bekal untuk saya jika nanti masih diberi umur dan kesehatan untuk menulis skirpsi.
Oh ya, saya berencana pas liburan nanti ingin menulis artikel dan memajangnya di kompasiana. Tentang apa yaaa? Apakah ada yang penasaran dengan adat budaya Bima? Pernah dengar "Rimpu Mbojo"?. Insha Allah saya nanti akan menulis artikel tentang adat Rimpu yang berasal dari Bima. saya gak janji yaa J, tapi saya akan mengusahakan menulisnya sesuai dengan apa yang saya rencanakan.
Kemarin kemarin saya dan teman saya saling memberikan pendapat karena Bapaknya tidak ada info kalo tidak salah 2 minggu berturut turut. Kami awalnya positive thinking mungkin memang tidak ada tugas buat kita. Tapi ketika negative thinking nya muncul kami mengira ngira mungkin
Bapaknya marah karena sejak menulis artikel tentang KPU dan Bawaslu tidak ada lagi yang nge-list di grup chat, sempat juga menaut-nautkannya dengan UAS. Karena kami mengira bapaknya marah mungkin UAS nya dipersulit J. Tapi kenyataannya tugas UAS nya tidak sesulit dan seberat yang sudah kami bayangkn wkwk.
Tugasnya malahan menyenagkan, tidak perlu berpikir tidak perlu mencari referensi wkwk. Saya sebagai penulis dan sebagai mahasiswa dari matakuliah bapak memohon maaf sebesar-besarnya atas etika yang buruk dan ketidaksopanan kami, apapun itu yang membuat bapak marah ataupun emosi. Terimakasih atas semua ilmu yang bapak berikan kepada kami dan terimakasih atas motivasi-motivasinya ketika kami tidak percaya diri dengan tulisan yang kami buat.