Mohon tunggu...
Diyah Isthi A
Diyah Isthi A Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillah💫

Bima-NTB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pahit Manis Matkul Kewarganegaraan

1 Juni 2022   18:44 Diperbarui: 1 Juni 2022   18:57 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel kali ini akan berisi perjalanan saya di mata kuliah kewarganegaraan semester 2 yang diajarkan oleh Bapak Edi Purwanto. Beliau termasuk dosen favorit di kelas saya. Sama seperti semester 1 kemarin dengan matakuliah Pancasila, juga diajarkan oleh beliau. Jadi 1 tahun ini kelas saya mendapat kesempatan untuk menerima ilmu dari beliau, walaupun tidak bertemu secara langsung di kampus.

Nah, selama 1 tahun ini dalam mata kuliah yang dipegang beliau, tugas tugas yang kami terima yaitu berupa menulis artikel yang wajib kami buat 1 kali dalam seminggu. Di semester 1 kita menulis aartikel sesuai materi yang dipresentasikan dan didiskusikan pada hari pertemuan. Artikel yang kita tulis adalah mengenai pendapat, pandangan, dan pemahaman yang kita dapati dari pertemuan pada hari itu. 

Lalu di semester 2 kita juga menulis artikel setiap minggunya, namun di semester 2 ini sangat berbeda dari semester sebelumnya. Kali ini menurut saya sangat menantang kepercayaan dan keberanian diri. Walaupun 3 tugas pertama adalah menulis tentang teman sekelas, 

tentang ibu dan juga ayah karena pada saat itu sebagian mahasiswa masih berada dalam Ma'had dan masih belum diperbolehkan keluar sehingga kegiatan untuk mewawancarai narasumber tidak bisa dilaksanakan. Pada tugas ke 4 samapai minggu yang lalu itu full wawancara.

 Selama 1 semester dengan tugas full wawancara, tentu saya pernah mengeluh karena setiap minggu harus mencari narasumber. Menurut saya di semsester ini, tugas tugas mata kuliah kewarganegaraan adalah yang paling berat dari tugas mata kuliah lain.  

Terasa sangat berat sekali harus mewawancarai orang dalam seminggu sekali di samping juga ada tugas dari mata kuliah lain. Mungkin tugas artikel ini mengganti jam yang setiap minggunya kosong dan memberi kami kebebasan. Tapi tak mengapa, tugas wawancara kali ini saya anggap latihan jika nanti diberi tugas serupa lagi. 

Tentu, dari banyaknya tugas kita bisa belajar membagi waktu untuk mngerjakannya. Di samping itu saya juga senang senang aja mendapat tugas mewawancarai, karena dalam mewawancarai seseorang itu butuh keberanian, kepercayaan diri, dan juga mengurangi sifat pemalu saya.  Jadi saya bisa melatih semua itu melalui tugas ini.

Dari tugas tugas yang saya dapat, tugas dengan tema mengunjungi tempat ibadah non muslim dan bertanya apapun yang kita inginkan memberikan pengalaman yang  paling saya sukai, yakni ketika mmewawancarai seorang tokoh agama Kristen Katholik.

Melalui tugas menulis artikel ini, kebisaan saya dalam menulis bisa berkembang, ya walaupun perkembangannya tidak besar. Saya sempat berpikir, setelah selesai  semester 2 ini apakah akun kompasiana saya akan dibuang begitu saja, sebab tidak ada lagi tugas yang mengharuskan update artikel setiap minggunya. 

Saya juga sempat memiliki rencana agar akun kompasiana saya tetap memposting artikel baru, walaupun tidak tiap minggu. Tapiiiiii, kemalasan ini muncul begitu saja, malas mencari bahan artikel, malas ketika ada ide menulis tidak langsung dituangkan di atas kertas putih sehingga ketika ingin menulisnya lagi jadi lupa. 

Jika nanti bapak masih menjadi dosen pengampu mata kuliah apa pun itu di semester berikutnya, jujur saya senang tapi di lain sisi ada rasa menolak hal tersebut (maaf sebelumnya Pak J). Saya senag karena bentuk tugas yang bapak berikan berbeda dari tugas yang lain, bisa melatih kemampuan menulis saya, memperbanyak kosa kata, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun