Perdamaian arab-israel yang dilakukan pada tahun 2002, serta merupakan rancangan dari putra mahkota arab Saudi yaitu Putera Abdullah menawarkan pengakuan penuh terhadap israel jika israel menarik diri dari wilayah yang diduduki sejak tahun 1967, wilayah tersebut meliputi tepi barat, yerussalem timur, dan jalur gaza.Â
Namun dengan hati yang biadabnya serta keras kepala negara israel menolak tawaran tersebut. Dan yang terakhir liga arab juga meberikan dukungan finansial dan bantuan kemanusiaan kepada rakyat palestina, serta membantu merekontruksi gaza setelah adanya serangan dari israel.Â
Sejauh ini liga arab telah memainkan peranan yang vital untuk menagani konflik antara israel dan juga palestina. Liga arab juga sangat konsisten mendukung salah satu anggotanya yaitu palestina dan liga arab sangat geram terhadap perbuatan israel kepada palestina atas dasar pelanggaran-pelanggaran yang mereka lakukan salah satunya pelanggaran HAM. Â
Meskipun liga arab telah melakukan banyaknya upaya untuk meredam ataupun menyelesaikan konflik tersebut namun pada realitanya di waktu sekarang ini, negara israel dan juga palestina masih saja berkonflik yang selalu negara israel lah pelaku pertama yang membuat konflik tersebut. Untuk menyelesaikan konflik israel-palestina ini tentu masih butuhnya dukungan dari banyak negara dan bukan hanya dari negara yang tergabung dalam liga arab saja, agar tercipntanya perdamaian yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H