Bahasa merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan, dimana sangat berguna untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran serta untuk berkomunikasi. Berkomunikasi dapat dilakukan melalui ucapan (berbicara), tulisan, dan bahasa isyarat (Habib & Hidayati, 2012).Â
Kemampuan berbahasa terutama melalui ucapan (berbicara) seringkali dianggap sebagai ajang kompetisi penentuan normal atau kelainan khususnya pada anak usia 2 tahun. Di lingkungan tempat saya tinggal, banyak dari presepsi orang yang mengatakan bahwa anak pada usia 2 tahun seharusnya minimal bisa berbicara dengan jelas meskipun hanya "mama, makan" (anak meminta makan pada ibunya).Â
Hal itu tentunya tidak bisa dipukul rata kepada semua anak usia 2 tahun, karena tidak semua anak usia 2 tahun sudah bisa berbicara dengan jelas. Ada beberapa anak yang mengalami gangguan bahasa terutama yang sedang kita bahas yaitu anak usia 2 tahun. Gangguan bahasa tersebut ialah keterlambatan bicara.
Keterlambatan bicara atau yang biasa disebut speech delay merupakan hambatan kemampuan berbicara dan berbahasa pada anak-anak yang tidak disertai oleh keterlambatan pada aspek perkembangan lainnya (Azizah, 2017). Keterlambatan bicara dapat dilihat secara jelas melalui jelas atau tidaknya suatu kata yang diucapkan oleh anak.Â
Hal ini tentunya disebabkan oleh beberapa faktor, terutama pola asuh oleh orang tua atau pengasuh dan kurangnya pemberian stimulus kepada anak (Taseman, Safaruddin, Erfansyah, Purwani & Femenia, 2020).Â
Pola asuh orang tua tersebut adalah tipologi yang terdiri dari authoritarian parenting (orang tua bersikap otoriter kepada anak), authoritative parenting (memberikan kebebasan terhadap anak tetapi tetap mengontrolnya), dan permissive parenting (terdiri dari permisif yang penuh kelalaian dan permisif yang pemurah) (Baumrind, 1971).Â
Selain itu, faktor internal seperti genetika, kecacatan fisik, malfungsi neurologis, dan jenis kelamin juga sangat berpengaruh terhadap keterlambatan bicara (Yulianda, 2019).Â
Faktor-faktor tersebut tentunya membuat tidak sedikit orang tua panik dan khawatir, apalagi kalau ditambah dengan orang lain yang pamer bahwa anaknya yang berusia 2 tahun mampu berbicara dengan lancar dan jelas. Menurut Azizah (2017) keterlambatan bicara pada anak usia 2 tahun dapat diatasi dengan cara sebagai berikut :
1. Mengajak anak berbicara secara teratur, hal ini dapat melatih anak untuk berbicara.
2. Mendengarkan apapun yang dikatakan oleh anak tanpa menyela/memotongnya, dengan begitu dapat melatih anak untuk menyelesaikan apa yang akan dikatakan anak.
3. Melatih anak dengan bernyanyi bersama.