Mohon tunggu...
Rukmana Tea
Rukmana Tea Mohon Tunggu... Editor - Belajar Tanpa Batas

Jangan jadi orang yang merugi, karena penyesalan di hari akhir tidak akan berarti..

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ketika "No Viral No Justice" Dipandang Jadi Alat Mencari Keadilan

8 Juni 2023   18:01 Diperbarui: 8 Juni 2023   22:45 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rukmana (Dok.Pribadi)

Pasalnya, kurang cermatnya menerima informasi dan minimnya literasi berakibat fatal dengan menelan mentah-mentah kabar yang berdampak terkena sanksi jeratan UU ITE.

Hendaknya fenomena "no viral no justice" bersifat sistematik dengan mengubah bentuk simpati yang dihasilkan oleh penggiringan opini tadi menjadi sebuah kesadaran kolektif. 

Harapan ke depan, perkembangan teknologi yang pada hakikatnya bukan lagi sekadar memudahkan, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat mencerdaskan. Sehingga muncullah hal-hal baru yang bersifat positif dari kehadiran ruang publik alternatif tadi. 

Ruang digital yang dipandang menjadi alat penegakan hukum ini juga diharapkan jadi pembelajaran dan evaluasi kinerja instansi penegak hukum, karena banyak "mata" yang mengawasi, salah satunya "netizen maha benar". Semoga.

Wallahu a'lam bishawab.
*Penulis adalah Redaktur Pelaksana Media Sudut Pandang, Wapemred Media Gempita.co, Anggota PWI dan juga Pengamat Hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun