Mohon tunggu...
05 Beatrik Yohanna
05 Beatrik Yohanna Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Belajar filsafat, melukis, mendengar musik. Masih sma

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penghuni Rumah

21 November 2024   19:51 Diperbarui: 21 November 2024   20:33 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Makhluk itu pun berusaha menarik ku dan memandu ku seakan dia ingin membawa ku keluar dari rumah ini, dan aku hanya mengikuti makhluk tersebut, anehnya makhluk ini selalu tersenyum dan ku beri nama dia Mr. Smiley. namun seketika ada sesosok makhluk lain yang berdiri di depan sebuah pintu, makhluk itu berbalik dan melihat ku, sosoknya yang berlumuran darah dan memegang sebuah kapak. 

Aku dengan kaget berlari dari makhluk itu namun ia malah mengejar ku dan mencoba menangkap ku, hingga akhirnya aku berhasil lolos. Seketika Mr. Smiley datang entah darimana, dia merangkak ke arah ku. Jujur sikap Mr. Smiley lebih baik dibandingkan makhluk lain yang ku temui disini, dia tidak berusaha menakut-nakuti ku atau mengejarku. 

Mr. Smiley tetap memandu ku, tapi kali ini setiap kami bertemu dengan makhluk lain, ia berusaha melindungi ku dari mereka hingga membuatku berpikir "apakah dia menyukai ku?" 

Kami terus berjalan untuk mencari jalan keluar, jujur untuk anak yang masih dalam bangku sma ini adalah hal yang tidak biasa untukku dan mungkin tidak biasa juga untuk orang dewasa. Aku terus memperhatikan Mr. Smiley, meskipun tampangnya lebih menyeramkan ketimbang makhluk lain, nyatanya berbeda dengan sikapnya yang baik. Dia tetap memandu ku pulang, hingga kami menemukan sebuah pintu keluar dari rumah ini.

 Aku berjalan ke arah pintu itu namun Mr. Smiley memegang tanganku seakan ia tak ingin aku pergi, sebenarnya aku juga tak ingin meninggalkan nya jadi aku berpikir untuk membawanya ke dunia ku, Mr. Smiley tersenyum lebar dan mengangguk dengan gembira, aku memegang tangannya dengan erat dan membuka pintu itu dan berjalan masuk. Hingga aku pulang kembali ke dunia ku bersama Mr. Smiley

Aku belajar dari semua ini, pertanyaan yang berada di pikiran ku terjawab semua. Bukan Tuhanlah yang membuat kita merasa takut dengan kekurangan orang lain, malahan kita yang terlalu berpikir berlebihan hingga merugikan orang lain. Terkadang iblis tidak sehitam yang kita bayangkan dan manusia tidak sesempurna yang kita pikirkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun