Makhluk itu pun berusaha menarik ku dan memandu ku seakan dia ingin membawa ku keluar dari rumah ini, dan aku hanya mengikuti makhluk tersebut, anehnya makhluk ini selalu tersenyum dan ku beri nama dia Mr. Smiley. namun seketika ada sesosok makhluk lain yang berdiri di depan sebuah pintu, makhluk itu berbalik dan melihat ku, sosoknya yang berlumuran darah dan memegang sebuah kapak.Â
Aku dengan kaget berlari dari makhluk itu namun ia malah mengejar ku dan mencoba menangkap ku, hingga akhirnya aku berhasil lolos. Seketika Mr. Smiley datang entah darimana, dia merangkak ke arah ku. Jujur sikap Mr. Smiley lebih baik dibandingkan makhluk lain yang ku temui disini, dia tidak berusaha menakut-nakuti ku atau mengejarku.Â
Mr. Smiley tetap memandu ku, tapi kali ini setiap kami bertemu dengan makhluk lain, ia berusaha melindungi ku dari mereka hingga membuatku berpikir "apakah dia menyukai ku?"Â
Kami terus berjalan untuk mencari jalan keluar, jujur untuk anak yang masih dalam bangku sma ini adalah hal yang tidak biasa untukku dan mungkin tidak biasa juga untuk orang dewasa. Aku terus memperhatikan Mr. Smiley, meskipun tampangnya lebih menyeramkan ketimbang makhluk lain, nyatanya berbeda dengan sikapnya yang baik. Dia tetap memandu ku pulang, hingga kami menemukan sebuah pintu keluar dari rumah ini.
 Aku berjalan ke arah pintu itu namun Mr. Smiley memegang tanganku seakan ia tak ingin aku pergi, sebenarnya aku juga tak ingin meninggalkan nya jadi aku berpikir untuk membawanya ke dunia ku, Mr. Smiley tersenyum lebar dan mengangguk dengan gembira, aku memegang tangannya dengan erat dan membuka pintu itu dan berjalan masuk. Hingga aku pulang kembali ke dunia ku bersama Mr. Smiley
Aku belajar dari semua ini, pertanyaan yang berada di pikiran ku terjawab semua. Bukan Tuhanlah yang membuat kita merasa takut dengan kekurangan orang lain, malahan kita yang terlalu berpikir berlebihan hingga merugikan orang lain. Terkadang iblis tidak sehitam yang kita bayangkan dan manusia tidak sesempurna yang kita pikirkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H