Mohon tunggu...
05 Amin Rahayu
05 Amin Rahayu Mohon Tunggu... Relawan - Ada

Muslim yang kuat lebih baik daripada muslim yang lemah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sejarah Partai Komunis di Desa Bonjor Kabupaten Temanggung Jawa Tengah

30 Maret 2021   19:38 Diperbarui: 30 Maret 2021   19:43 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kata yang tidak sempat aku ucapkan,

Kayu kepada api yang menjadikanya abu.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,

Sengan isyarat yang tak sempat aku sampaikan,

Awan kwpada hujanyang menjadikanya tiada”

 kok jadi nglantur kalau ngomong ngomong ke cinta sih ,,,,lanjut ke cerita tentang partai komunis,

 Jadi dulu di desa bonjor itu merupakan tempat persembunyianya partai komunis indonesia atau yang lebih kita kenal PKI dan tepat satu kilo dari desa bonjor ada nama salah satu desa yang bernama( Paduroso), kalau di indonesiakan menjadi adu kuat kenapa di sebut seperti itu? Karena dulu merupakan pusat perdagangan segala sesuatu entah itu dari rempah rempah ataupun buah buahan bahkan pakaian,di situ mereka beradu mulut dalam sistem tawar menawar atau apalah bahasanya,dalam perjalanan anak menyimak cerita dari si kakek tadi dia pun bertanya,kek,,kakek tau ngak sejarah pki di desa tercinta ini? Lalu si kakek menjawab dengan muka yang begitu serius dia menjawab dengan bahasa jawa khas desa bonjor “nyong iki mbiyen pengedene pki malah lo” yang artinya itu “dulu aku ini merupakan pembesar pki “ dengan keheran heranan si anak tadi lalu diapun dengan sangat antusias ingin mendegarkan cerita dari si kakek yang sedang menonton bola di salah satu setasiun telivisi nasional.

Dan singkat cerita dulu kenapa pki bermunculan di desa bonjor karena pengaruh seseorang bernama mbah kasmin dia merupakan ketua pki di desa bonjor dan lebih mengherankan lagi beliau mbah kasmin adalah kakek saya,ayah dari ibu kandung saya lalu dengan terheran heran saya hanya menatap kakek saya dengan tatapan yang melambangkan arti sebuah ketakjuban,dengan nada yang pelan dia juga mengatakan bahwa”omahmu ki ndisek di gae markas pki lo le’ yang artinya bahwa rumahku sekarang itu dulu di jadikan tempat kumpul pki,begitu kata kakek dan juga dulu dia pernah belajar bahasa japan dan juga di latih perang oleh tentara japan entah itu tembak menembak ataupun baris berbaris dan salah satu ilmu yang di wariskan adalah “KALAU MAU MENEMBAK ITU TIDAK BOLEH BERNAFAS DALAM ARTIAN MENAHAN NAFAS”

LALU SI BAGIOPUN BERDIRI LALU MENAYAKAN SIAPA YANG PERNAH IKUT PKI DI DESA INI,si kakek pun menjawab dengan bahasa yang santuy ataupun sante “dulu tu le sebagian besar di desa ini hampir 70% ikut pki tetapi saya tidak ikut saya ikutnya PNI”

Oh iya menyangkut pni itu dulu merupakan gabungan tni dan masyarakat yang membrontak terhadap kedzoliman pki pada masa itu,lalu si kakek ini melanjutkan cerita “kalau sekarang ni le ada lo yang masih hidup di kalangan pki dan itu jumlahnya banyak,eh tapi Mereka hanya mantan sekarang MANTAN PKI kamu juga ponakan pki llo le” dengan rasa yang masih kurang percaya,

Lalu aku tanya perihal luka di tangan kirinya, akupun bertanya kek itu tanganya kenapa? Dengan nada santai iapun menjawab kalau ini merupakan bekas tembakan dari sekutu belanda,dan kenapa pki sekarang sudah tidak ada di bonjor,karena di bubarkan oleh pemerintah dan juga andil besar dari tokoh pemuka agama di desa itu melalui PNI,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun