Mohon tunggu...
05_Inayah Wahyu W
05_Inayah Wahyu W Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

PMM UMM Kelompok 25 Gelombang 6 2022/2023 Memperkenalkan Biopori di Desa Lajuk

27 Februari 2024   20:40 Diperbarui: 18 Maret 2024   21:06 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biopori juga dapat diaplikasikan secara sederhana dan murah. Proses pembuatan biopori tidak memerlukan peralatan atau teknologi yang rumit, sehingga dapat dilakukan oleh masyarakat dengan biaya yang terjangkau. Selain itu, biopori juga dapat diaplikasikan pada skala yang beragam, mulai dari skala rumah tangga hingga skala perkotaan.

Penggunaan biopori juga dapat meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Dengan memahami manfaat dan cara pembuatan biopori, masyarakat dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, penggunaan biopori juga dapat menjadi contoh bagi masyarakat lain tentang upaya sederhana namun efektif dalam mengatasi permasalahan lingkungan

Penggunaan biopori juga ramah lingkungan. Proses pembuatan biopori tidak memerlukan penggunaan bahan kimia berbahaya atau mesin berat, sehingga tidak menimbulkan polusi udara atau tanah. Selain itu, biopori juga dapat mengurangi kebutuhan akan penggunaan pupuk dan pestisida kimia, karena meningkatkan ketersediaan air dan nutrisi dalam tanah.

Selain manfaat untuk lingkungan, pengenalan teknologi biopori juga dapat menjadi peluang bagi masyarakat Desa Lajuk untuk mengembangkan usaha ekonomi berbasis lingkungan. Misalnya, dengan menyediakan jasa pembuatan biopori atau memanfaatkan hasil olahan biopori untuk keperluan pertanian atau peternakan.

Dengan terus mengembangkan dan mensosialisasikan teknologi biopori, diharapkan masalah lingkungan, seperti banjir dan kualitas tanah yang buruk, dapat diatasi secara bertahap. Kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun