Mohon tunggu...
Gede Sudi Artha Nugraha
Gede Sudi Artha Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Filsafat Pendidikan Materialisme Dalam Implementasi Pembelajaran Sejarah Pada Kurikulum Merdeka

21 Desember 2024   11:57 Diperbarui: 21 Desember 2024   11:57 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut (Hestia Alika K, 2023) Filsafat menekankan kita dalam menunjang proses kehidupan yang kekal dan abadi. Dan tentunya Filsafat mengajarkan kita cinta kasih yang damai kepada diri kita sendiri sebagai tenaga pendidik yang nantinya akan menjadi guru. Filsafat sering diartikan sebagai kebenaran yang sesungguhnya dalam menemukan suatu ide tertentu dalam menjalani kehidupan manusia. Filsafat dapat diartikan sebagai kepercayaan dalam diri manusia yang menurutnya terciptanya sebuah kehidupan yang layak untuk dilakukan dalam mewujudkan pemikiran manusia yang berada di jalan yang benar, serta Filsafat juga memiliki nilai tertinggi dalam kehidupan manusia, yang tentunya nilai-nilai tersebut diimplementasikan ke dalam nilai moral yang memberikan hikmah yang baik kepada manusia dan mahluk hidup di sekitarnya. Berbicara soal pendidikan juga tak lepas dari adanya Filsafat. Pendidikan merupakan proses penunjang belajar dalam menciptakan Generasi Indonesia yang siap untuk mengasah kemampuan mereka dalam membrantas kebodohan. Pendidikan merupakan proses di mana seseorang untuk merubah dirinya menjadi orang yang berguna di masyarakat dan mereka tentunya dalam menuntun pendidikan seseorang akan mendapatkan ilmu yang berharga bagi dirinya dan masyarakat. Dapat di jelaskan bahwa Filsafat Pendidikan merupakan proses perjalanan kehidupan manusia yang diatur dalam aturan yang bersifat mengikat dan memaksa sekaligus sebagai ajaran kehidupan mereka dalam memperoleh pembelajaran yang berwawasan global dalam membangun kecerdasan manusia dalam mengubah dirinya menjadi seseorang yang memiliki jiwa cendikiawan.

Dalam proses pembelajaran di kelas dalam pembelajaran sejarah tentunya bisa menciptkan pembelajaran tersebut menjadi lebih menyenangkan. Pembelajaran sejarah sangat erat kaitannya dengan Filsafat Pendidikan Materialisme. Menurut (Dellyana, 2023) Filsafat Pendidikan Materialisme merupakan Filsafat yang memfokuskan tentang dunia nyata atau objek nyata yang bisa dilihat karena Filsafat Pendidikan Materialisme ini manusia memiliki kesadaran mereka untuk melihat fenomena yang ada di dunia. Filsafat Pendidikan Materilalisme memfokuskan kehidupan manusia yang memiliki pikiran yang bercabang dan bervariatif guna menyelesaikan permasalahan yang ada terhadap objek material yang mereka lihat di dunia nyata. Seperti yang kita tau bahwa Filsafat pendidikan materialisme ini sangat dekat dengan pengamatan objek pembelajaran yang artinya peserta didik mampu mengamati dan mendeskripsikan fenomena apa yang mereka lihat kemudian diimplementasikan sebagai sumber belajar dalam bentuk proyek. Kemudian Filsafat Pendidikan ini memfokuskan pada penekanan dunia nyata yang betsifat materialisme yang artinya Filsafat ini lebih memperhatikan keterampilan siswa dalam menjalankan proses pembelajaran di kelas. Keterampilan tersebut juga berupa objek atau benda yang bisa dilihat. Filsafat Pendidikan Materialisme ini menekankan mereka untuk mempelajari tentang peristiwa nyata yang tentunya peserta didik bisa praktik secara langsung dengan terjun ke lapangan melihat peristiwa sesungguhnya dalam implementasi pembelajaran sejarah. Pembelajaran sejarah juga menekankan bukti yang nyata dan bukti tersebut tidak boleh di rubah oleh pihak manapun. Tenaga Pendidik yang ditujukan oleh Guru Sejarah nantinya Tenaga Pendidik akan mengarahkan peserta didik untuk berpikir kritis dalam mencari bukti nyata atau material yang mereka lihat ketika terjun kelapangan nantinya. Kemudian pada Filsafat Pendidikan Materialisme ini tidak melibatkan hal-hal yang berbau mistis yang artinya Filsafat Materialisme sangat menolak dengan adanya benda yang tak kasat mata atau yang tidak bisa dilihat oleh manusia. Selanjutnya Filsafat Materialisme ini juga memiliki Tujuan Pendidikan yaitu sebagai menciptakan individu menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam mengolah objek yang sudah ada. Selanjutnya Pendidikan Filsafat Materialisme juga memiliki hubungan yang erat dengan 3 hal terpenting seperti Ontologis, Epistemologis dan Aksiologis. Materialisme dalam aspek Ontologis yaitu mengajarkan tentang kebenaran, kebenaran tersebut yaitu kebenaran yang dapat dilihat seperti material atau objek yang dapat diamati oleh manusia. Adapaun material yang dapat diamati seperti keadaan peristiwa sejarah maupun alam sekitar. Selanjutnya terdapat Materialisme dalam aspek Epistemologis yaitu benda atau material yang dapat dilihat merupakan cabang ilmu pengetahuan yang kita lihat dalam sebuah objek peneltian itu memiliki manfaat dan juga berguna bagi semua orang dalam mencari informasi atau memakai kajian objek tersebut. Ilmu pengetahuan atau cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan materialisme juga memberikan dampak positif terhadap manusia dalam memperoleh ilmu yang berguna. Terakhir Materialisme alam aspek Aksiologis yaitu di mana tiap material atau objek yang akan diteliti tentunya memiliki nilai historis tersendiri. Maksud dalam nilai historis tersebut yaitu material tersebut memiliki sebuah kisah perjalanan panjang yang diikuti oleh waktu yang terus berlalu. Pada Filsafat Materialisme ini dalam Kurikulum Merdeka yang di mana Filsafat Materialisme ini juga ada kaitannya dengan Kurikulum Merdeka salah satunya yaitu berpikir kritis dan kreatif. Seperti yang kita tau bahwa Filsafat Materialisme jika kita hubungkan dengan pembelajaran Sejarah tentunya siswa di tuntut untuk berpikir kritis dengan menjelaskan sebuah bukti atau objek yang dapat dilihat, kemudian dari adanya bukti tersebut siswa akan menjelaskan bagaimana peristiwa tersebut terjadi pada periode tersebut, kemudian siswa akan mengambil hikmah atau pembelajaran penting dari objek material yang mereka jelaskan. Selanjutnya terdapat kreativitas yang di mana implementasi Filsafat Materilisme dengan Kurikulum Merdeka dapat dilihat dari segi kreativitas dalam membuat produk yang berguna dan bermanfaat dalam proses penunjang pembelajaran. Adapun contoh dari adanya kreativitas tersebut dalam Filsafat Materialisme yang di mana peserta didik dihimbau untuk melakukan kolaborasi bersama rekan kelompoknya untuk membuat karikatur atau relief bangunan bersejarah. Kemudian dari aspek teknologi, peserta didik membuat desain infografis berisikan material objek sejarah sesuai dengan materi yang didapat. Dari adanya contoh tersebut perserta didik akan memiliki jiwa kolabasi dalam merancang suatu material atau produk dan juga melatih mereka memiliki rasa saling tolong menolong dalam membuat projek tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa Filsafat Pendidikan Materialisme dalam proses pembelajaran sejarah sangat berpengaruh besar tehadap proses peserta didik berkembang dalam mengikuti pembelajarn sejarah, yang di mana peserta didik mampu memiliki pemikiran yang kreatif dan kritis serta siswa mampu melihat objek yang bersifat nyata atau ada untuk diamati. Filsafat Pendidikan Materialisme juga menekankan objek sebagai pengetahuan dasar yang dimiliki oleh manusia untuk menggali keingin tahuan mereka tentang pengetahuan yang dapat dilihat secara langsung oleh fisik seperti mata. Filsafat Pendidikan Materialisme juga menekankan mereka untuk terjerumus mendekatkan diri ke lapangan dalam bentuk bersosialisasi dengan orang sekitar maupun melakukan pengamatan atau penelitian.


SUMBER :

Alika K, H., Andriany, J., Oktavia, S., Agustina, R., Nursusanti, A., & Wahyuni, A. (2023). Meretas Filsafat Pendidikan Materialisme-Naturalisme dalam Konteks Pendidikan Dasar. Madako Elementary School, 2(1), 48–61.

Dellyana, D. (2023). Mengeksplorasi Filsafat Materialisme. Journal of Innovation in Teaching and Instructional Media, 4(1), 1–9.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun