Mohon tunggu...
AyuIndahLestari
AyuIndahLestari Mohon Tunggu... Lainnya - 201910501005

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Garis Kemiskinan Masih Terlihat dengan Merebaknya Pengemis di Kecamatan Rogojampi

2 November 2020   17:16 Diperbarui: 2 November 2020   17:37 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kecamatan Rogojampi merupakan kecamatan yang mempunyai luas 48,43 Km2 , dibagi menjadi 10 Desa . Rogojampi sendiri merupakan bagian dari kecamatan yang ada diBanyuwangi, akses jalan dirogojampi bisa lewat melalui beberapa arah. Arah dari banyuwangi kota dengan cara keluar arah jalur pantai selatan jawa, arah selatan dari (srono,benculuk, jajag) dan dari arah barat yaitu (gambor dan genteng). Kecamatan rogojampi sendiri merupakan kecamatan yang mempunyai potensi wilayah yang cukup ramai. Sepanjang jalan utama di rogojampi terdapat Kawasan yang padat dengan adanya bangunan -- bangunan toko dipinggir jalan. Sehingga dikecamatan rogojampi sendiri banyak penduduk yang bermata pencaharian pemilik toko. Tak hanya toko, fasilitas umum pun juga terdapat disini. Seperti kantor bank swasta maupun pemerintah lengkap, pasar rogojampi, indomaret dan swalayan, bahkan adanya tempat beribadah yang berdampingan seperti gereja dan masjid di Rogojampi yang tidak jauh,bahkan adanya wihara yang tak jauh dari tempat peribadatan yang lain.

Kecamatan Rogojampi sudah tidak asing dengan adanya bangunan ruko, disini banyak aktifitas manusia yang hidup berdampingan. Meskipun di Rogojampi ini bukan desa pelosok tetapi untuk sumber tenaga kerja sudah hampir 40% memasuki wilayah Banyuwangi kota. Tak menutup kemungkinan diRogojampi ini tidak semua masyarakat atau penduduk dapat hidup dengan sejahtera. Padahal dikecamatan ini banyak sekali potensi yang dapat memicu suatu pekerjaan, namun dari sisi pikir positif masyarakat disini kurang mementingkan suatu Pendidikan mereka lebih memilih menjadi pekerja dimanapun tanpa memikirkan jenjang Pendidikan tinggi yang digunakan untuk bekerja kelak. Dari data BPS Banyuwangi pun lulusan paling banyak adalah anak SD.Hal ini menjadi tolak ukur terbalik dimasyarakat yang memicu munculnya garis kemiskinan.

Untuk masalah ekonomi sendiri disini masih dalam tahap kurang normal, mengapa? Karena dikecamatan rogojampi sendiri masih ada ketimpangan tenaga kerja. Dengan adanya bukti di rogojampi sendiri yaitu semakin bertambahnya pengemis dijalanan. Mereka biasanya meminta bantuan uang dengan duduk didepan toko, ruko, bahkan ada yang keliling dari rumah kerumah untuk meminta belas kasih uang dan sebagainya. Namun tak jarang terdapat beberapa orang yang lebih prihatin akan Kesehatan mereka, dengan tujuan mereka tidak menyimpan uang karena tidak mau bekerja dan berakibat tidak bisa makan. Sehingga tak jarang mereka meminta belas kasihan dengan embel-embel belum makan sehari atau beberapa hari dan ada juga yang membawa dan mengajari anaknya untuk diajak mengemis dijalanan.

Daerah rogojampi ini bukan daerah yang utama untuk diduduki oleh kumpulan para pengemis, sebenarnya didesa-desa selain rogojampi juga banyak terlihat pengemis berdatangan. Namun pada segi pemikiran para pengemis factor uang lebih tinggi dikawasan padat penduduk daripada Kawasan yang jarang akan penduduk. Sebenarnya factor yang berdampak pada kemiskinan adalah factor pemikiran dari sipengemis sendiri. Mereka tidak punya bekal ilmu atau pengalaman yang cukup lalu membuat esistensi pengemis itu lebih banyak dan merebak. Padahal dilihat dari segi daerahnya terutama Kecamatan Rogojampi sendiri, disini banyak sekali aktifitas lowongan kerja yang cukup. Meski pekerjaan disini adalah bukan jenjang tinggi tetapi mayoritas penduduk rogojampi sendiri adalah memiliki usaha toko dan lainnya. Mereka mampu mencari pekerjaan yang pantas meski hanya cukup untuk menghidupi dirinya untuk makan sehari atau dalam batas waktu maksimal seminggu.

Faktor lain yang menjajaki garis kemiskinan sendiri adalah kurangnya kesadaran SDM yang hidup dikecamatan rogojampi dalam hal memperhitungkan kebutuhan hasil kerjanya. Seperti contoh pemikiran warga Indonesia yang mengutamakan untuk makan daripda untuk kelayakan hidupnya. Hal ini sangat sulit dirubah untuk menjadi mindsetberkembang yang lebih memikirkan kelayakan hidup dulu selanjutnya untuk makan. Padahal dari segi kebutuhan manusia sendiri adalah yang utama sandang, pangan lalu papan.

Selanjutnya yaitu dari proses pemerataan masyarakat pemerintah desa rogojampi. Dilansir dari situs web kecamatan rogojampi sendiri, pihak kecamatan sudah memberlakukan program pemerintah kabupaten untuk 38 ribu penduduk se-banyuwangi atau senilai 72,3 Milyar. Pihak kecamatan telah mendata penduduk yang berada digaris kemiskinan dengan tahapan mencari data melalui pihak desa masing-masing, mencari penyebab kemiskinan apakah miskin karena hidup sendiri, miskin karena masalah ekonomi atau penyebab yang lainnya. Dan selanjutnya pihak sekertaris desa memusyawarahkan untuk mencari solusi bagaimana warganya agar tetap hidup sejahtera.

Banyak sekali bantuan yang diluncurkan oleh pihak desa untuk masyarakatnya yang kekurangan agar menjadi cukup. Beberapa bantuan yang disalurkan oleh desa dari bapak bupati azwar annas diantaranya pemberian modal, plesterisasi rumah , pembagian beras, penanganan gizi pada anak dan pembelian kapal untuk mencari ikan danmasih banyak lagi . Menurut komentar bapak bupati sendiri bentuk bantuan ini sudah cukup membantu untuk mengatasi kemiskinan dirakyatnya . Nyatanya masih saja ada masyarakat yang mengeluh tidak mendapat bantuan. Disisi lain ada juga kenakalan pihak aparat desa yang lebih mementingkan bantuan keluarga terdekat daripada orang yang membutuhkan. Maka tak heran jika banyak orang yang lebih memilih menjadi pengemis saja.

Kemiskinan yang merebak diKecamatan rogojampi sendiri merupakan hal yang normal terjadi, karena disetiap daerah pasti mempunyai masalah tentang kemiskinan. Namun bertambahnya atau berkurangnya masalah  disini bergantung kepada mindset masing-masing dan kemauan masing- masing untuk maju lalu bangkit. Masih banyak penduduk yang tidak terdata didesa atau pemerintahan juga dapat memicu kemiskinan makin merebak. Tak heran juga banyuwangi merupakan daerah yang berkejulukan sebagai kota wisata. Dengan adanya hal ini mungkin banyak atau sedikitnya orang yang melakukan migrasi kebanyuwangi, tidak menutup kemungkinan juga Kecamatan Rogojampi akan diduduki oleh pendatang baru lalu mengalami kepadatan penduduk atau bertambahnya volume penduduk dan dapat mengurangi peluang untuk bekerja sampai berakibat banyaknya pengangguran dirogojampi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun