Mohon tunggu...
Adhirajasa Wicaksana
Adhirajasa Wicaksana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

Kajian dari perspektif psikologi, filsafat, dan sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Banyak Politisi Terus Berbuat Korupsi?

20 Desember 2022   06:09 Diperbarui: 20 Desember 2022   06:30 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Faktor eksternal meliputi analisis untung-rugi. Seperti seberapa mudah perbuatan tersebut untuk dilakukan dan seberapa menguntungkan hasil perbuatannya. Didukung dengan seberapa beresiko konsekuensinya. Seberapa berat hukuman yang akan ia dapat ketika ia tertangkap, dan seberapa besar peluang ia tertangkap juga menjadi faktor

Hal-hal tersebut merupakan faktor pendorong perbuatan immoral ketika seseorang dihadapkan dilema tertentu. Namun, faktor lain diluar itu adalah tidak adanya moral dalam diri koruptor sedari awal. Koruptor tidak akan menganggap itu hal yang immoral, dan ketika tertangkap ia tidak akan merasa jera. Karena ia hanya merasa sedang sial saja, ia hanya akan menganggap itu kesalahan teknis tanpa merasa bersalah sama sekali

Kaitan dengan kasus lain atau contoh lainnya

Penjelasan tersebut mungkin memudahkan kita memahami mengapa korupsi sangat sulit diberantas. Dan penjelasan tersebut mungkin juga dapat menjelaskan beberapa perbuatan immoral lainnya. Sekarang mungkin kita tidak lagi bertanya-tanya ketika ada beberapa tokoh religius biadab yang memperkosa anak didiknya.

Dan dalam skala yang lebih dekat, mungkin penjelasan itu juga menjelaskan mengapa ketika di bangku sekolah kita tergiur untuk mencontek jawaban teman kita. Tak bisa dipungkiri beberapa dari kita memaklumi perbuatan mencontek, betul? Lantas apa bedanya kita dengan para koruptor itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun