Mohon tunggu...
Lintang Fahreza
Lintang Fahreza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta

Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bunuh Diri Remaja: Masalah Sosial yang Perlu Diselesaikan

23 November 2023   20:06 Diperbarui: 23 November 2023   20:10 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bunuh diri merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa kasus bunuh diri di Indonesia meningkat dari 613 kasus pada tahun 2021 menjadi 826 kasus pada tahun 2022. Peningkatan ini terjadi terutama pada kelompok usia remaja, yaitu usia 15-24 tahun.Maraknya kasus bunuh diri di kalangan remaja merupakan masalah sosial yang perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan remaja melakukan bunuh diri, antara lain:

 Gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
 Permasalahan keluarga, seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan pengabaian.
 Permasalahan di sekolah, seperti bullying, kesulitan belajar, dan tekanan untuk berprestasi.
 Permasalahan sosial, seperti kemiskinan, diskriminasi, dan kekerasan.

Untuk mengatasi masalah bunuh diri di kalangan remaja, perlu dilakukan upaya-upaya yang terintegrasi dari berbagai pihak, yaitu pemerintah, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan:

Peningkatan kesadaran masyarakat tentang masalah kesehatan mental. Masyarakat perlu memahami bahwa gangguan kesehatan mental adalah hal yang serius dan dapat menyebabkan seseorang melakukan bunuh diri.
Peningkatan akses layanan kesehatan mental. Layanan kesehatan mental yang berkualitas dan terjangkau perlu tersedia untuk semua orang, termasuk remaja.
Peningkatan dukungan keluarga dan sekolah. Keluarga dan sekolah perlu berperan aktif dalam memberikan dukungan dan bimbingan kepada remaja, sehingga mereka dapat menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi.
Peningkatan peran masyarakat. Masyarakat perlu berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang remaja, bebas dari kekerasan dan diskriminasi.

Bunuh diri adalah masalah yang dapat dicegah. Dengan upaya-upaya yang tepat, kita dapat menyelamatkan nyawa remaja dan mencegah terjadinya tragedi bunuh diri.

Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah bunuh diri di kalangan remaja:

Bersikaplah peka terhadap perubahan perilaku remaja. Jika remaja menunjukkan tanda-tanda seperti menarik diri dari lingkungan sosial, perubahan suasana hati yang drastis, atau berbicara tentang kematian, segeralah hubungi orang dewasa yang dipercaya.
Berikan dukungan dan bimbingan kepada remaja. Dengarkan dengan penuh perhatian apa yang mereka alami, dan bantulah mereka untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Jangan pernah biarkan remaja merasa sendirian. Biarkan mereka tahu bahwa mereka dicintai dan dipedulikan oleh orang-orang di sekitarnya.

Jangan ragu untuk meminta bantuan. Anda tidak sendirian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun