Mohon tunggu...
Asa Naslata Ghildah
Asa Naslata Ghildah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UPN VETERAN YOGYAKARTA

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, tertarik dalam bidang ekonomi dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Revitalisasi Gamelan di Dunia Internasional: Terwujud dalam Sembilan Kelas di Seoul International of Arts

18 Mei 2024   18:57 Diperbarui: 18 Mei 2024   18:58 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Indonesia dan Korea Selatan memegang hubungan yang sangat baik dan ini telah berlangsung selama beberapa dekade, yang mencerminkan adanya persahabatan dan rasa hormat yang mendalam antara kedua negara. Kedua negara ini telah bekerja sama dalam berbagai aspek penting, dari politik hingga ekonomi dan tentu saja, dalam bidang yang sangat penting, yaitu promosi budaya. Promosi budaya ini sangat penting untuk membangun pemahaman dan penghargaan terhadap keunikan dan kekayaan budaya masing-masing negara.

Melalui berbagai kegiatan yang inovatif dan menarik, seperti program Sister City Seoul-Jakarta, mereka telah berhasil memperkaya dan memperluas pengaruh budaya mereka di tingkat internasional. Program ini telah menjadi platform yang sangat efektif untuk pertukaran budaya dan pemahaman antara dua negara ini. 

Dengan demikian, kedua negara ini tidak hanya mempromosikan budaya mereka sendiri, tetapi juga mempromosikan penghargaan dan pemahaman yang lebih besar terhadap budaya dan warisan budaya lainnya. Ini adalah contoh luar biasa tentang bagaimana diplomasi budaya dapat menjadi instrumen yang efektif dalam memperdalam hubungan antar-negara.

Seoul dan Jakarta, dua metropolis dunia, telah menjalin hubungan persahabatan yang kuat dan saling menguntungkan selama lebih dari puluhan tahun. Mengikat dalam semangat persaudaraan dan saling pengertian, kedua kota ini telah saling mendukung dan memajukan banyak inisiatif bersama. 

Bulan Juli mendatang, dalam peringatan yang cukup monumental, Pemerintah Kota Seoul dan Pemerintah Kota Jakarta akan bersama-sama mengadakan peringatan 40 tahun Sister City Seoul-Jakarta. Ini adalah kesempatan untuk merayakan dan memperkuat hubungan yang kuat dan produktif ini, yang telah berkembang dan berkembang selama empat dekade. Kerjasama ini telah mencakup berbagai aspek penting dan vital, mulai dari budaya hingga ekonomi dan pendidikan. 

Hubungan Sister City ini tidak hanya telah memfasilitasi pemahaman dan penghargaan yang lebih besar terhadap budaya masing-masing negara, tetapi juga telah memungkinkan kedua kota untuk saling memperkaya pengalaman mereka dan memperluas pengaruh mereka di panggung internasional. Dengan ini, mereka telah menunjukkan contoh nyata dari bagaimana hubungan internasional yang kuat dapat mendukung dan memperkaya masing-masing komunitas.


Sejak tahun 2018, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul dan Seoul International of Arts (SIA) telah membangun kerjasama yang erat dalam menyelenggarakan kelas seni dan budaya melalui medium gamelan. Ini dipegang oleh staf KBRI Seoul yang bernama Sugiarto, seorang pengemban gamelan yang memiliki dedikasi tinggi dan pengetahuan yang mendalam tentang instrumen ini. Pada tahun pelajaran 2024, ada sebanyak 9 kelas Gamelan yang telah diintegrasikan ke dalam kurikulum musik dunia di SIA, menunjukkan betapa penting dan berpengaruhnya gamelan dalam dunia seni dan budaya. KBRI Seoul dan SIA berkolaborasi dalam menampilkan dua instrumen musik tradisional yang merupakan warisan budaya takbenda dari Indonesia dan Korea, yaitu gamelan dan gayageum, dalam rangka mempromosikan dan melestarikan warisan budaya kedua negara.

SIA, yang merupakan singkatan dari Seoul Institute of the Arts, adalah salah satu institusi pendidikan terkemuka di Korea Selatan yang berfokus pada pengajaran dan penelitian dalam bidang seni, budaya, dan ekonomi kreatif. Sebagai lembaga pendidikan yang kredibel dan dihargai, SIA telah melahirkan banyak alumni yang telah mencapai tingkat keberhasilan yang luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan seni, budaya, dan industri kreatif. 

Alumni-alumni ini telah menciptakan karya-karya yang beragam dan mempengaruhi berbagai bidang, termasuk musik, film, seni pertunjukan, dan teater. Di antara mereka adalah beberapa nama terkenal seperti Son Ye Jin, aktris utama dari film fenomenal Crash Landing On You, dan Park Seo-Joon, aktor yang mengesankan dalam film Gyeongsong Creature. Mereka adalah contoh nyata dari bagaimana pendidikan berkualitas tinggi di SIA dapat membantu memandu individu menuju keberhasilan.

Pada tahun 2015, sebuah Memorandum of Understanding (MoU), atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Perjanjian Kerjasama, telah ditandatangani oleh Profesor Tay Guhn Yoo, pada saat itu menjabat sebagai Dekan Hubungan Eksternal. MoU ini merupakan sebuah kesepakatan bersama yang diadakan untuk membentuk semangat persahabatan dan mengatur pertukaran formal berdasarkan kepercayaan yang dibangun melalui serangkaian kontak dan kunjungan yang telah dilakukan sebelumnya.

Tujuan utama dari penandatanganan MoU ini adalah untuk mempromosikan pertukaran lebih lanjut antara mahasiswa, dosen, dan staf administrasi dari kedua belah pihak. Hal ini dilakukan demi mencapai tujuan pengembangan pendidikan dan pertukaran budaya yang lebih luas dan mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun