Mohon tunggu...
050_Muhammad Ihsan Own
050_Muhammad Ihsan Own Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa UNY, Melakukan Upload Artikel untuk Kebutuhan Nilai TUgas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menyelami Lautan: Tantangan dan Solusi Menuju Masa Depan Berkelanjutan

20 April 2024   21:13 Diperbarui: 20 April 2024   21:16 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Memasuki Era Baru Pengelolaan Kelautan:

Di antara 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals - SDGs) yang dicanangkan oleh PBB, Kehidupan Bawah Laut (SDG 14) memegang peranan krusial dalam keberlangsungan hidup manusia dan planet ini. Tema ini menggarisbawahi urgensi menjaga kesehatan ekosistem laut dan melestarikan keanekaragaman hayati di dalamnya.

Lautan bukan semata hamparan air luas yang mempesona, tetapi juga sumber kehidupan bagi miliaran manusia. Lautan menghasilkan 50% oksigen yang kita hirup, menyediakan sumber makanan dan protein bagi sepertiga populasi dunia, serta menjadi basis mata pencaharian bagi jutaan orang.

Namun, lautan saat ini tengah bergulat dengan berbagai ancaman serius. Pencemaran laut, penangkaran ikan berlebihan, dan perubahan iklim menjadi momok yang menghantui kesehatan ekosistem laut dan membahayakan kelangsungan hidup manusia.

Ancaman Terhadap Kehidupan Bawah Laut:

  • Pencemaran Laut: Sampah plastik, tumpahan minyak, dan limbah industri mencemari lautan, merusak habitat laut, dan membahayakan kesehatan manusia dan hewan laut. Bayangkan plastik yang menjerat penyu, terumbu karang yang memutih karena limbah, dan ikan yang terkontaminasi oleh bahan kimia.

  • Penangkaran Ikan Berlebihan: Eksploitasi ikan yang tak terkendali mengancam kelestarian populasi ikan dan mengganggu keseimbangan ekosistem laut. Populasi hiu, tuna, dan spesies penting lainnya kian menyusut, membahayakan rantai makanan dan ketahanan pangan manusia.

  • Perubahan Iklim: Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan kenaikan permukaan laut, pengasaman laut, dan pemutihan karang, yang berakibat fatal bagi kehidupan bawah laut. Terbayang terumbu karang yang dulunya penuh warna kini memutih pucat, dan biota laut yang bermigrasi ke wilayah yang lebih dingin untuk mencari suaka.

Langkah Nyata Menuju Laut yang Berkelanjutan:

Menjaga kehidupan bawah laut bukan hanya tanggung jawab negara-negara pesisir, tetapi juga seluruh umat manusia. Berikut beberapa langkah nyata yang dapat dilakukan untuk mencapai SDG 14:

1. Melawan Polusi Laut:

  • Pengurangan Sampah Plastik: Menerapkan kebijakan pengurangan sampah plastik, seperti larangan penggunaan plastik sekali pakai dan mendorong penggunaan alternatif ramah lingkungan. Pikirkan tentang membawa tas belanja sendiri, menggunakan sedotan bambu, dan menghindari produk dengan kemasan plastik berlebihan.

  • Pengelolaan Limbah Industri: Meningkatkan pengelolaan limbah industri dan menerapkan teknologi pengolahan air limbah yang lebih maju. Bayangkan pabrik-pabrik yang dilengkapi dengan sistem penyaringan canggih dan sistem daur ulang yang efisien.

  • Meningkatkan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan laut dan mendorong partisipasi aktif dalam program pembersihan pantai dan laut. Mari ajak keluarga dan teman untuk membersihkan pantai bersama, pilah sampah dengan benar, dan sebarkan edukasi tentang pelestarian laut.

2. Memanfaatkan Sumber Daya Laut Secara Berkelanjutan:

  • Praktik Penangkapan Ikan Berkelanjutan: Menerapkan praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan, dengan memperhatikan batas kuota dan metode penangkapan yang ramah lingkungan. Bayangkan sistem kuota penangkapan yang terukur, penggunaan jaring yang selektif, dan edukasi bagi para nelayan tentang praktik penangkapan ikan yang bertanggung jawab.

  • Budidaya Laut Berkelanjutan: Mengembangkan budidaya laut yang berkelanjutan untuk mengurangi tekanan pada populasi ikan liar. Bayangkan tambak ikan yang ramah lingkungan, dengan sistem akuaponik yang terintegrasi dan budidaya kerang yang memanfaatkan bioteknologi.

  • Pelestarian Terumbu Karang: Melestarikan terumbu karang sebagai habitat laut yang penting dan mendorong upaya restorasi terumbu karang yang rusak. Mari lindungi terumbu karang yang indah dengan meminimalisir kerusakan fisik, mengurangi pencemaran, dan mendukung program restorasi.

3. Mengatasi Dampak Perubahan Iklim:

  • Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca: Mengurangi emisi gas rumah kaca untuk meminimalisir dampak pemanasan global dan perubahan iklim. Bayangkan penggunaan energi terbarukan yang masif, transportasi ramah lingkungan, dan gaya hidup yang lebih hemat energi.

  • Pengembangan Teknologi Adaptasi: Mengembangkan teknologi adaptasi untuk membantu ekosistem laut menghadapi perubahan iklim, seperti teknologi desalinasi air laut dan budidaya laut tahan perubahan iklim. Dukung penelitian dan pengembangan teknologi inovatif yang dapat membantu laut beradaptasi.

4. Teknologi: Senjata Mumpuni Menuju Laut yang Sehat

Teknologi memegang peranan penting dalam upaya pelestarian laut dan pencapaian SDG 14. Inovasi di berbagai bidang dapat menjadi senjata ampuh untuk mengatasi berbagai ancaman yang dihadapi ekosistem laut.

  • Pemantauan Kelautan: Teknologi satelit, drone bawah air (AUV), dan sensor canggih dapat dimanfaatkan untuk memantau kesehatan laut secara real-time, melacak pergerakan kapal penangkap ikan ilegal, dan memetakan wilayah-wilayah sensitif yang membutuhkan perlindungan khusus. Bayangkan satelit yang terus mengawasi aktivitas di laut, AUV yang menjelajahi kedalaman untuk mengumpulkan data, dan sensor yang mendeteksi adanya pencemaran dengan cepat.

  • Teknologi Pembersihan Laut: Teknologi pembersihan laut yang inovatif dapat membantu mengatasi permasalahan sampah plastik dan tumpahan minyak. Kapal pembersih laut yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir dan sistem daur ulang plastik yang efisien dapat menjadi solusi yang menjanjikan.

  • Akuakultur Presisi: Teknologi akuakultur presisi dapat mendukung budidaya laut yang berkelanjutan. Sistem yang canggih dapat mengoptimalkan penggunaan pakan, mengurangi limbah budidaya, dan meningkatkan produktivitas.

5. Kerja Sama Internasional: Sinergi Menuju Keberhasilan

Lautan adalah sumber daya global, sehingga upaya pelestariannya pun membutuhkan kerja sama internasional yang kuat. Berikut beberapa bentuk kerja sama yang dapat dilakukan:

  • Perjanjian Internasional: Menetapkan perjanjian internasional yang mengikat negara-negara untuk mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan, memerangi penangkaran ikan ilegal, dan mengatasi pencemaran laut. Bayangkan kesepakatan global yang mengatur penangkapan ikan, kebijakan pengelolaan sampah plastik yang seragam, dan komitmen bersama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

  • Transfer Teknologi: Negara-negara maju dapat mentransfer teknologinya kepada negara-negara berkembang untuk mendukung upaya mereka dalam melestarikan laut. Bimbingan teknis, pelatihan, dan kolaborasi penelitian dapat mempercepat kemajuan pelestarian laut secara global.

  • Platform Berbagi Pengetahuan: Membangun platform berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan laut yang berkelanjutan. Bayangkan platform online yang berisi data penelitian, praktik terbaik pengelolaan laut, dan inovasi teknologi yang dapat diakses oleh seluruh negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun