Mohon tunggu...
Atep Fauzi
Atep Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Hiburan dalam Genggaman, Memahami Pengaruh Video Short terhadap Mentalitas Digital

6 Desember 2024   01:54 Diperbarui: 6 Desember 2024   02:19 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahaya di Balik Scroll Tanpa Henti

Namun, di balik manfaatnya, ada sisi gelap yang tidak boleh diabaikan. Video short tidak hanya memengaruhi otak, tetapi juga menciptakan tantangan baru dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Rentang Perhatian yang Kian Memendek
    Konsumsi konten yang serba cepat ini membuat otak terbiasa dengan stimulus instan. Akibatnya, aktivitas yang memerlukan konsentrasi jangka panjang, seperti membaca atau menyelesaikan tugas kompleks, menjadi lebih sulit dilakukan.

  2. Ketergantungan yang Tak Terlihat
    Video short dirancang untuk membuat pengguna tetap berada di platform. Banyak orang merasa sulit untuk berhenti, bahkan setelah berjam-jam menggulir. Fenomena ini dapat mengurangi produktivitas, memengaruhi pola tidur, dan menciptakan perasaan tidak puas terhadap diri sendiri.

  3. Tekanan Sosial dan Perbandingan Diri
    Dunia video pendek sering kali menampilkan kehidupan ideal yang tidak selalu mencerminkan kenyataan. Pengguna, terutama anak muda, mungkin merasa bahwa hidup mereka "kurang menarik" dibandingkan dengan apa yang mereka lihat di layar. Ini dapat memicu perasaan minder, cemas, atau bahkan depresi.

  4. Overstimulasi Emosional
    Perpindahan cepat dari satu emosi ke emosi lain—tertawa, terkejut, terinspirasi, lalu sedih—dapat membuat otak bekerja terlalu keras untuk memproses semuanya. Lama-kelamaan, ini bisa menyebabkan kelelahan emosional.

Kajian Psikologis: Apa yang Terjadi di Otak Kita?

Dari sudut pandang ilmiah, video short memengaruhi sistem penghargaan otak. Setiap kali kita menonton video yang menarik, dopamin dilepaskan, menciptakan rasa senang. Namun, semakin sering ini terjadi, semakin tinggi ambang rangsangan yang diperlukan untuk memicu respons yang sama. Ini menjelaskan mengapa video yang sebelumnya menghibur kini terasa membosankan, memaksa kita mencari konten baru yang lebih menarik.

Efek ini serupa dengan pola kecanduan lainnya: siklus mencari, menemukan, dan membutuhkan lebih banyak. Jika tidak dikelola, dampaknya dapat melemahkan kemampuan otak untuk menikmati hal-hal sederhana.

Menemukan Keseimbangan: Antara Teknologi dan Kesehatan Mental

Untuk memanfaatkan video short tanpa terjebak dalam bahaya psikologisnya, diperlukan pendekatan yang bijak.

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun