Mohon tunggu...
Atep Fauzi
Atep Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kentalnya Budaya Konsumtif di Kalangan Mahasiswa

28 Oktober 2022   08:13 Diperbarui: 28 Oktober 2022   08:30 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini kita dihadapkan dengan perkembangan zaman yang semakin kuat dimana banyak terjadi pergeseran yang signifikan baik dalam berpakaian, makanan dan juga penggunaan barang. Perkembangan ini tidak bisa dihindari tetapi bisa di control yang dimana agar dapat diminimalisir efek negatifnya. Perkembangan zaman juga sangat berpengaruh pada ranah akademik seperti pada lingkungan kampus atau mahasiswa. 

Kalau diperhatikan identitas dari mahasiswa bergeser yang tadinya cendrung lebih pada pemikiran yang kritis tetapi sekarang yang identic dengan mahasiswa adalah mahalnya pakaian yang digunakan. Perubahan ini dinamakan dengan budaya konsumtif. Konsumtif ini bukan hanya tentang pemenuhan pangan, sandang dan papan tetapi lebih ke pemenuhan bedasarkan hasrat dan keinginan dari nafsunya itu. 

Menurut Windayani dan Astiti mengartikan bahwa Konsumtif merupakan prilaku membeli tanpa adanya pertimbangan yang lebih mengedepankan keinginan daripada kebutuhan. Hal ini diperparah dengan naiknya gaya hidup seseorang yang berlebihan yang merupakan pengaruh dari berkembangnya teknologi dan cepatnya media sosial. Gaya hidup merupakan kumpulan prilaku yang memiliki arti tersendiri baik dalam menggunakan barang, trend dan juga busana. Gaya hidup ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan dia berada Karena realitas sosial menentukan bahwa seseorang dapat naik gaya hidupnya karena orang orang di lingkungan di sekitar naik.

Mahasiswa merupakan salah satu usia yang dimana usia tersebut cendrung kental dengan perkembangan fashion dan trend. Hal inilah mengapa alasan budaya konsumtif di kalangan mahasiswa cukup tinggi bahkan sebagai identitas mahasiswa sekarang. Sesuatu hal yang menjadi beban mahasiswa bukan hanya tugas tetapi juga memikirkan apa yang dipakai setiap hari karena disatu sisi kebutuhan dan juga tuntutan zaman yang semakin maju. Bukan tanpa sebab budaya konsumtif sangat kental dikalangan mahasiswa, ada bebarapa sebab budaya konsummtif kian marak diantaranya ada faktor eksternal dan juga internal.

Faktor Internal

  • Keinginan

Keinginan ini merupakan salah satu penyebab internal dari budaya konsumtif ini, karena jika kita amati keinginan tidak pernah ada cukupnya dan akan terus meningkat. Misalnya ketika kita membeli sepatu dengan harga standar maka kedepannya akan membeli sepatu yang lebih tinggi harganya. Dan hal ini susah untuk kembali ke setelan semula yang mengakibatkan factor ini yang sangat marak dialami oleh kalangan mahasiswa. Keinginan ini juga bukan hanya terkait dengan perasaan untuk membeli justru mahasiswa mempunyai keinginan untuk show off kepada orang lain yang orang lainpun tidak peduli dengan hal itu. Oleh karena itu keinginan ini menjadi alasan budaya konsumtif kiat kental di kehidupan mahasiswa.

Faktor Eksternal

  • Tuntutan Zaman

Sebenarnya cara berpakaian merupakan standar untuk melihat gaya hidup seseorang. Ingat hanya gaya hidup bukan seberapa punya dia, karena banyak kasus seseorang mempunyai gaya hidup tinggi tetapi keadaan keluarga biasa aja bahkan ada yang kalangan menengah kebawah. Tuntutan zaman merupakan salah satu factor yang berasal dari luar dari budaya konsumtif ini. Zaman sekarang merupakan zaman yang agak sulit untuk orang yang hanya mementingkan gaya atau orang yang mengikuti gaya karena pada zaman sekarang gaya ini sangatlah mudah berubah, bisa jadi sekarang trend tersebut lagi popular

dan besoknya bisa digantikan oleh trend yang lebih popular. Zaman yang dimana perkembanganya sangat dipengaruhi oleh media sosial menjadikan pakaian, makanan dan barang juga sangat mudah untuk dilihat oleh orang lain yang menjadikan orang tersebut ingin membeli pakaian atau hal lain tersebut tanpa memikirkan kegunaannya.

  • Lingkungan pergaulan

Pergaulan juga sangat mempengaruhi dari kentalnya budaya konsumtif seseorang. Seseorang akan mengikuti trend yang ada di lingukngan pergaulannya. Dan biasanya harus seseuai dengan yang temennya gunakan. Saya punya cerita yaitu ada seorang mahasiswa yang keadaan keluarganya yaitu kalangan menengah kebawah dan bergaul dengan kalangan manengah keatas yang menjadikan mau tidak mau harus ikut baik dari cara berpaikaian, makanan dan barang yang dipakai ketika dia tidak punya pakaian tersebut dia mencari cara untuk punya hal tersebut agar diterima di lingukangan pergaulannya. Hal inilah yang mendorong budaya konsumtif seseorang kian meningkat dia tidak lagi mencari kegunaan dari apa yang dia beli asal dapat mengikuti teman pergaulannya itu yang menjadi alesan seseorang konsumtif.

  • Tergoda Promo dan Potongan harga

Alasan ini juga sangat mempengaruhi dari seseorang menjadi konsumtif. Dewasa ini marketing produk sangatlah mudah karena adanya platform online untuk menjual barangnya dengan mudah dan mudah dijangkau oleh seluruh kalangan. Tujuan awal dari online shop ini yaitu untuk memudahkan masyarakat untuk belanja kebutuhannya tapa pergi kepasar, namun online shop ini memberikan dampak negative karena mudahnya belanja menjadikan orang menjadi konsumtif apalagi dibarengi dengan adanya promo dan potongan harga. Yang sejatinya membeli barang untuk dicari kegunaannya tetapi dengan adanya promo ini orang tidak lagi melihat itu asal murah dibeli dan tanpa tau kegunaanya buat apa. Hal ini juga berbicara tentang pemenuhan hasrat karena budaya konsumtif sebenarnya lebih cendrung kepuasan daripada kegunaan. Diperparah lagi dengan adanya potongan harga maka orang tersebut tidak akan pikir panjang untuk membeli.

Budaya konsumtif ini sanglah buruk untuk kelangsungan hidup karena membeli sesuatu tanpa adanya pertimbangan nantinya barang tersebut tidak terpakai . Budaya konsumtif ini kian sangat melekat dengan mahsiswa yang sangat tidak mau ketinggalan zaman. Budaya konsumtif ini menjadikan orang berpikir pragmatis asalkan murah dan tidak ketinggalan zaman maka barang itu akan dibeli. Dan ada kasus mahasiswa menunda uang pembayaran kuliah demi memenuhi keinginan untuk belanja yang tujuannya untuk menampilkan bahwa dia mampu untuk bergaul yang dampaknya merugikan dan menyesal kemudian. Apalagi untuk mahasiswa yang kuliah jauh atau merantau budaya konsumtif ini sangat buruk untuk dilakukan karena banyak hal yang lebih penting seperti makan dan pemenuhan kebutuhan lain daripada konsumti terhadap barang dan ikut trend.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun