Mohon tunggu...
04 Anissa Meliana
04 Anissa Meliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Murid

Lebih ke pribadian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Adanya Luka Pasti Ada Obatnya

7 Februari 2024   12:45 Diperbarui: 7 Februari 2024   12:50 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disudut lorong sekolah, seorang siswa kelas 10 IPS bernama Caca tidak sengaja mendengar gibahan kelas lain tentang kelasnya, tetapi Caca tidak tahu mereka murid dari kelas mana. Ternyata mereka tidak senang dan menyepelekan kelas 10 IPS yaitu kelas Caca. Caca sangat heran kepada mereka, kenapa mereka bisa berbicara seperti itu, akhirnya Caca pergi ke kelasnya dan memberitahu semua teman kelasnya. Pada akhrinya teman satu kelasnya tahu tentang hal itu. Kebetulan seluruh anak kelas sedang menjalankan kegiatan P5 mereka dari kurikulum merdeka, dari kegiatan p5 tersebut mereka di suruh untuk membuat drama atau pertunjukan tari dari berbagai daerah. Alhasil anak-anak dari kelas 10 IPS mendapatkan daerah Kalimantan.

Awalnya murid dari kelas 10 IPS tidak mempunyai dendam, hanya saja mereka kesal, mengapa kelas lain bisa berfikir seperti itu tentang kelas 10 IPS. Tetapi anak-anak kelas lainnya semakin menjelek-jelekan kelas 10 IPS, akhirnya murid dari kelas 10 IPS sudah tidak bisa sabar lagi dengan itu, mereka sangat meremehkan kelas 10 IPS, anak kelas 10 IPS memberi tahu wali kelas mereka, wali kelas mereka hanya mengatakan “biarkan saja, yang terpenting kalian tetap semangat”, dikarenakan murid kelas 10 IPS masih belum bisa terima jikalau kelasnya di jelek-jelekan, akhirnya, salah satu anak dari kelas 10 IPS yang bernama pada jam istirahat Maya datang menghampiri temanya yang ada di kelas 10 mipa yang Bernama Alea, untuk bertanya siapa anak ya g telah menjelkan kelasnya. Maya adalah salah satu murid yang galak.

 “le, lu tau gak siapa yang ngomongin kelas gua?!” tanya Maya

“loh, loh, loh lu kenapa tiba-tiba dateng langsung kesel gitu?? Gua gak tau siapa yang ngomongin kelas lu” jawab Alea,

 Maya bingung, dan bertanya lagi kepada Alea 

“lu serius ga tau le..?gua lagi kesel banget nih, bisa-bisanya ada yang ngejelek-jelekin kelas gua, padahal kelas gua gak ada masalah sama kelas lain, heran dah gua" lanjut Maya. 

Setelah maya dan alea berbincang, maya dan alea pun segera Kembali kekelasnya masing masing dikarenakan jam istirahat telah usai.

Setelah Pelajaran umum selesai, seluruh murid kelas 10 akan melanjutkan kelas p5, lagi lagi murid kelas 10 IPS sakit hati karena perkataan murid lain terhadap kelasnya. Dan perasaan yang menggebu-gebu  terus meneror pikiran mereka, seakan akan  perkataan yang tidak enak didengar ituu memang benar, sedih yang sedang mereka alami bercampur dengan amarah akan sulit mereda, itu semua dikarenakan adanya pertunjukan dan pementasan lomba. Murid kelas 10 akan terus bersaing untuk mendapatkan juara yang mereka impikan, dan lebih dari yang lain. Dari situlah kami akan bersaing dengan baik, tetapi ternyata murid lain tidak suka dengan murid kelas 10 IPS maka dari itu mereka menggosipi kelas  tersebut, mereka bilang “kelas 10 IPS tidak akan bisa membawakan pementasan yang lebih baik. Maka dari situ lah perasaan sedih dan amarah menyatu.

Tiba tiba seorang murid dari kelas Bahasa yang Bernama keisyah mendatangi kelas 10 IPS lalu meminta maaf akan hal tersebut, murid kelas 10 IPS awalnya binggung, mengapa keisyah memeinta maaf. Keisyah pun menjelaskan mengapa dia meminta maaf kepada murid kelas 10 IPS, setelah dia menjelaskan hal tersebut, akhrinya anak kelas 10 IPS sedikit lega karena itu hanyalah kesalah pahaman. Murid dari kelas 10 IPS sudah berdamai dengan murid kelas 10 lainnya, sudah 4 bulan, seluruh anak kelas 10 berlatih untuk acara lomba tersebut dan semuanya berjalan dengan baik dan tenang, mereka saling mendukung dan menolong satu sama lain. Lomba tersebut akan dimulai 1 minggu lagi.

Tetapi di suatu hari Ketika mereka berlatih, terdapat satu anak nakal yang ingin berbuat curang akan lomba tersebut. Tidak ada satu temannya yang mengetahui kecurangan itu, dia berbuat itu karena suatu keterpaksaan. Anak nakal ini, ingin jika kelasnya saja yang menang, karena dia ingin menunjukan kepada orang tuanya bahwa dia bisa membuat mereka bangga kepadanya. Tetapi cara yang telah dia lakukan itu sangat salah, anak itu ketahuan oleh salah satu guru yang Bernama Ridwan, setelah dia ingin merusak naskah yang sudah dicetak dan menghapus semua file yang berisi berkas penting. Pak Ridwan pun memberitahu kelakuan murid nakal itu kepada guru BK (Bimbingan Konseling) Karena ulahnya itu, hampir semua lomba di hentikan. Untung saja itu semua sudah di cega. Setelah bertemu dan berbincang dengan guru BK, anak itu di maafkan tetapi dengan satu syarat, *dia tidak boleh melakukan hal itu lagi, jika tidak dia akan di keluarkan dari sekolah*.

Mereka berlatih dengan sangat hebat dan penuh semangat, akhirnya hari yang di tunggu tunggu, hari dimana mereka akan menampilkan usaha mereka selama ini tiba, mereka menampilkan pementasan dengan keren dan lancar, semuanya senang karena usaha yang mereka lakukan tidak sia sia, mereka mendapatkan penghargaan masing masing kelas. Mereka semua merasa lega karena sudah menyelesaikan p5 tersebut dan membuat para tamu dan guru guru sekalian bersorak dan bangga. *Itu yang akan dibilang dengan adanya luka pasti ada obatnya, sesakit apapun luka itu pasti akan sembuh pada waktunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun