Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki perananan yang sangat penting dalam upaya pengembangan potensi lokal dan kontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). UMKM terbukti memiliki peranan yang nyata dalam meningkatkan perekonomian masyarakat terutama di tingkat desa.Â
Melalui UMKM, dapat diciptakan lapangan kerja baru serta peluang usaha bagi masyarakat yang sebelumnya berada dalam kondisi kemiskinan maupun rentan terhadap kemiskinan. Penargetan pemberdayaan UMKM ini dapat dilakukan pada berbagai lembaga dan tingkat. Masyarakat daerah dengan potensi UMKM yang tinggi dan kondisi sosial masyarakat yang perlu dukungan terutama dibidang ekonomi, perlu mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat. Salah satunya adalah UMKM di Desa Jatirejo, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Desa Jatirejo menjadi salah satu wilayah yang terdampak akan pembangunan Bandar Udara Internasional Dhoho Kediri. Dampak yang cukup signifikan yang dirasakan masyarakat diantaranya adalah berkurangnya lapangan pekerjaan akibat pengalihan fungsi lahan budidaya tanaman mangga menjadi pengalokasian lahan bandara.
"Dulu produksi mangga podang sangat banyak mbak disini, tapi sudah ditebas semua untuk lahan bandara. Banyak masyarakat yang kehilangan mata pencahariannya." Ucap Sekretaris Kepala Desa Jatirejo dalam proses wawancara.
Menghadapi permasalahan ini, mahasiswa Statistika Universitas Airlangga bersama dengan dosen pembimbing Dr. Fariz Fadillah Mardianto, S.Si., M.Si. melakukan upaya pemberdayaan UMKM terhadap produk masyarakat setempat. Program yang dilaksanakan kurang lebih 35 hari ini mengusung judul "Penguatan Potensi UMKM Berbasis Digital Marketing di Sekitar Bandara Dhoho Kabupaten Kediri Jawa Timur".Â
UMKM di Desa Jatirejo memiliki potensi yang besar dalam berkembang. Pasalnya, masyarakat di Desa Jatirejo memiliki keinginan yang besar untuk terus belajar dan berkembang. Produk yang dimiliki juga memiliki keunikan yang khas dibandingkan dengan wilayah lainnya. Salah satu produk andalan yang dimiliki adalah keripik lamuk.Â
Program pemberdayaan ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas produk masyarakat setempat agar tidak kalah saing dengan produk import dari luar yang memungkinkan turut dipasarkan di bandara. Selain itu, peningkatan lapangan pekerjaan menjadi harapan jangka panjang dalam pelaksanaan program ini.
Dalam implementasi kegiatan, sepuluh mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya bekerjasama dengan mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri dalam melakukan sosialisasi pengembangan UMKM masyarakat Desa Jatirejo. Sosialisasi dilakukan mulai dari managemen usaha, branding produk, digital marketing, dan management keuangan. Sosialisasi dilakukan secara door to door terhadap sepuluh UMKM yang terdiri dari produk makanan basah, keripik lamuk, keripik jamur, sambel pecel, rempeyek, dan catering.
UMKM Desa Jatirejo memberikan feedback yang baik pada program ini. Mereka mengkonsultasikan permasalahan yang dialami dalam melaksanakan proses pengembangan usaha, yang kebanyakan berhubungan dengan proses pemasaran. Kendala pengunaan teknologi dan sosial media menjadi permasalahan yang cukup kompleks bagi pelaku UMKM karena mayoritas pelaku usaha bukan lagi gen Z yang mudah menerima perkembangan teknologi.Â