Mohon tunggu...
ELPAN PINOO
ELPAN PINOO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Nama Saya Elpan Pino'O mahasiswa universitas Palangka Raya. Saya suka membaca terkait hal-hal horor dan juga terkait isu-isu yang tengah ramai diperbincangkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mewujudkan Ekonomi Berkelanjutan di Indonesia, Tantangan dan Kesempatan untuk Keberlanjutan

4 Oktober 2024   04:30 Diperbarui: 10 Oktober 2024   13:31 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di tengah tantangan perubahan iklim dan penurunan kualitas lingkungan, konsep ekonomi berkelanjutan semakin menjadi fokus dalam diskusi global. Ekonomi berkelanjutan, yang mengutamakan penggunaan sumber daya secara efisien dan ramah lingkungan, menjadi kunci untuk mencapai kesejahteraan jangka panjang. Indonesia, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi berkelanjutan. Namun, perjalanan menuju hal tersebut tidaklah tanpa rintangan. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi tantangan dan kesempatan yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara konsisten telah mengungkapkan pandangannya mengenai pentingnya mewujudkan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Beberapa poin utama dari pendapatnya terkait konsep ini adalah sebagai berikut:

Keberlanjutan dalam Pembangunan. Jokowi menekankan bahwa keberlanjutan adalah elemen penting dalam pembangunan nasional. Ia berpendapat bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Indonesia perlu memanfaatkan sumber daya alam secara bijak, menjaga lingkungan, dan memastikan kesejahteraan masyarakat.

Pengembangan Energi Terbarukan. Jokowi mendorong pengembangan energi terbarukan sebagai bagian dari transisi energi di Indonesia. Ia melihat potensi besar dalam sumber energi terbarukan seperti tenaga matahari, angin, dan biomassa, serta menekankan perlunya investasi di sektor ini untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Ekonomi Sirkular. Jokowi juga menyoroti pentingnya ekonomi sirkular sebagai strategi untuk mengurangi limbah dan memaksimalkan penggunaan sumber daya. Ia mendorong inovasi dalam pengelolaan limbah dan praktik yang mendukung keberlanjutan guna menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan.

Keterlibatan Masyarakat dan Pemerintah. Jokowi berpendapat bahwa keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta, sangat penting untuk mewujudkan ekonomi berkelanjutan. Ia mendorong kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan keberlanjutan.

Komitmen terhadap Perjanjian Internasional. Jokowi menunjukkan komitmen Indonesia terhadap perjanjian internasional mengenai perubahan iklim dan keberlanjutan. Ia mendukung upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Dengan demikian, Presiden Jokowi memandang ekonomi berkelanjutan sebagai langkah strategis untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, yang tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi, tetapi juga lingkungan dan sosial.

Tantangan dalam Mewujudkan Ekonomi Berkelanjutan

Ketergantungan pada Sumber Daya Alam. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, termasuk mineral, energi fosil, dan hutan tropis. Namun, ketergantungan yang tinggi pada sektor ekstraktif sering kali menyebabkan eksploitasi berlebihan, merusak lingkungan, dan mengancam keberlanjutan ekosistem. Aktivitas seperti penebangan liar, penambangan ilegal, dan konversi lahan untuk pertanian sering kali mengabaikan prinsip keberlanjutan. Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk beralih dari model ekonomi yang eksploitatif ke model yang lebih berkelanjutan.

Infrastruktur yang Belum Memadai. Salah satu hambatan utama dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan adalah kurangnya infrastruktur yang mendukung praktik ramah lingkungan. Banyak daerah di Indonesia masih bergantung pada infrastruktur tradisional yang tidak efisien dan berpotensi merusak lingkungan. Investasi dalam infrastruktur hijau, seperti transportasi publik yang efisien, pengelolaan limbah yang baik, dan energi terbarukan, sangat diperlukan untuk mendukung transisi ini. Namun, keterbatasan anggaran dan perencanaan yang tidak terintegrasi sering kali menghalangi upaya ini.

Kurangnya Kesadaran dan Pendidikan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya ekonomi berkelanjutan masih rendah. Banyak individu dan pelaku bisnis yang belum sepenuhnya memahami manfaat dan praktik ekonomi hijau. Pendidikan dan kampanye kesadaran menjadi kunci untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam transisi ini. Dengan meningkatkan pengetahuan tentang keberlanjutan, masyarakat dapat berkontribusi lebih aktif dalam praktik yang mendukung lingkungan.

Regulasi dan Kebijakan yang Tidak Konsisten. Meskipun pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendukung keberlanjutan, implementasinya sering kali tidak konsisten. Kebijakan yang saling bertentangan antara sektor ekonomi dan lingkungan dapat menghambat upaya menuju ekonomi berkelanjutan. Diperlukan harmonisasi kebijakan yang memprioritaskan keberlanjutan dan memastikan bahwa semua sektor berkontribusi dalam mencapai tujuan tersebut.

Peluang untuk Mewujudkan Ekonomi Berkelanjutan

Peningkatan Investasi dalam Energi Terbarukan. Salah satu peluang terbesar bagi Indonesia adalah pengembangan energi terbarukan. Dengan sumber daya alam yang melimpah, seperti sinar matahari, angin, dan biomassa, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin dalam energi hijau. Pemerintah telah mulai mendorong investasi dalam proyek energi terbarukan, dan pelaku bisnis dapat memanfaatkan peluang ini untuk berpartisipasi dalam transisi menuju energi bersih.

Inovasi dan Teknologi Hijau. Perkembangan teknologi hijau menawarkan solusi inovatif untuk tantangan lingkungan. Teknologi seperti pertanian presisi, pengelolaan limbah yang efisien, dan energi terbarukan semakin banyak diadopsi. Perusahaan yang berinvestasi dalam inovasi hijau tidak hanya dapat mengurangi dampak lingkungan mereka, tetapi juga meningkatkan daya saing di pasar global. Indonesia dapat memanfaatkan potensi ini dengan mendukung penelitian dan pengembangan dalam teknologi hijau.

Keterlibatan Masyarakat dan Komunitas. Pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan tidak bisa diabaikan. Komunitas lokal memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berharga dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Program-program berbasis masyarakat yang mendorong praktik pertanian ramah lingkungan, pengelolaan hutan, dan konservasi dapat membantu menciptakan keberlanjutan. Dengan memberdayakan masyarakat, Indonesia dapat menciptakan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Dukungan dari Pemerintah dan Lembaga Internasional. Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan melalui berbagai inisiatif dan kebijakan. Kerja sama dengan lembaga internasional juga dapat membawa sumber daya dan pengetahuan yang diperlukan untuk mendukung transisi menuju ekonomi berkelanjutan. Dengan memanfaatkan dukungan ini, Indonesia dapat mempercepat upaya untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

Jadi, Mewujudkan ekonomi berkelanjutan di Indonesia merupakan tantangan yang kompleks, tetapi juga penuh dengan peluang. Dengan mengatasi tantangan ketergantungan pada sumber daya alam, infrastruktur yang belum memadai, kurangnya kesadaran, dan kebijakan yang tidak konsisten, Indonesia dapat mengambil langkah besar menuju keberlanjutan. Peluang dalam investasi energi terbarukan, inovasi teknologi, keterlibatan masyarakat, dan dukungan pemerintah harus dimanfaatkan secara maksimal. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya dapat mencapai tujuan keberlanjutan, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun