Mohon tunggu...
Gita Friska Elfariani
Gita Friska Elfariani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa / Universitas Negeri Surabaya

Hobi menulis, menggambar, menonton film dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konflik Dalam Kelompok Penggemar K-Pop dan Fenomena Fanwar: Kenapa Bisa Terjadi, Ya?

25 Desember 2022   17:31 Diperbarui: 25 Desember 2022   17:30 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak tahun 2019 hingga sekarang, budaya Korea terutama K-Pop semakin menyebar di berbagai belahan dunia. K-Pop menjadi suatu fenomena yang ramai diperbincangkan dan diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Kehadiran K-Pop disambut secara terbuka di Indonesia dan kini memiliki kelompok peminat yang jumlahnya tak sedikit. Setiap idola K-Pop memiliki kelompok penggemar dengan identitas atau ciri khasnya sendiri-sendiri. 

Pada fans BTS contohnya, kelompok penggemar idola tersebut dinamai dengan ARMY. Selain itu, masih banyak lagi kelompok penggemar idola K-Pop yang memiliki identitas seperti MOA, MIDZY, STAY, ONCE, BLINK dan lain-lainnya. Kelompok penggemar tersebut berinteraksi secara intensif, memiliki keanggotaan yang jelas (membership), memiliki minat yang sama yaitu pada idolanya dan K-Pop, memiliki tujuan yang sama serta terdapat aturan dalam kelompok seperti aturan mengenai streaming lagu dan music video.

Kelompok penggemar K-Pop dapat dibilang memiliki ikatan yang solid antar anggotanya. Akan tetapi, suatu kelompok tentunya tidak terhindar dari konflik dalam kelompok atau internal. Beberapa kali dapat dijumpai konflik antar anggota dalam kelompok penggemar yang sama. Konflik tersebut terjadi antar individu maupun individu dengan kelompok. Di sisi lain, hubungan antar kelompok penggemar yang satu dengan yang lain terbilang seringkali berkonflik atau fanwar. 

Tak jarang dijumpai fanwar antar dua atau lebih kelompok penggemar di media sosial seperti Instagram dan Twitter. Mereka berdebat satu sama lain, saling menyalahkan, memberikan hate speech dan sebagainya. Fanwar tersebut dapat berlangsung sebentar hingga lama dan berkepanjangan. Dari fenomena tersebut, dirasa penting untuk mencari tahu bentuk konflik serta akar atau alasan terjadinya konflik dalam kelompok dan fanwar antar kelompok.

Pertama, terdapat beberapa bentuk konflik dalam kelompok penggemar K-Pop. Contohnya, konflik mengenai cara streaming yang salah, konflik mengenai voting (misal menyalahkan anggota kelompok yang malas melakukan vote), masalah solo stan (hanya menyukai satu anggota saja dari suatu grup dan seringkali meremehkan anggota lain dari grup tersebut), konflik mengenai penjualan album (seperti, menjual dengan harga di bawah pasaran sehingga merusak harga pasar), konflik mengenai photocard (misalnya, menjual photocard dengan harga terlalu tinggi dari harga pasar ataupun ditemukannya photocard palsu), konflik mengenai pembagian part lagu yang dirasa tidak adil dan masih banyak lagi.

Kedua, penyebab konflik dalam kelompok penggemar dapat bermacam-macam. Konflik dapat terjadi karena suasana kelompok yang kurang sehat atau hangat, perbedaan persepsi (misalnya pada konflik mengenai voting, beberapa anggota merasa bahwa voting adalah wajib sedangkan anggota lainnya merasa bahwa itu tergantung diri masing-masing atau tidak wajib), perbedaan kepentingan serta kesalahpahaman antar anggota.

Ketiga, berbicara mengenai fanwar, fenomena tersebut berasal dari kata fans dan war yang artinya peperangan antar penggemar. Fanwar sendiri terjadi diantara dua kelompok penggemar yang berbeda. Beberapa bentuk fanwar atau konflik antar kelompok penggemar antara lain, konflik mengenai dating idola (dimana idola masing-masing kelompok penggemar diketahui berkencan dan sebagian besar dari mereka menentangnya), konflik mengenai prestasi grup idola (biasanya terjadi karena kelompok lain melakukan klaim bahwa prestasi grup idolanya lebih baik dan kelompok lain merasa tidak terima), konflik mengenai penjiplakan atau plagiasi dan sebagainya. Penyebab munculnya fanwar ialah karena terdapat ketegangan antara dua kelompok penggemar, perbedaan keyakinan dan kepentingan.

Pentingnya Kekompakan Kelompok

Pada fenomena konflik dalam kelompok penggemar, terdapat satu aspek penting yang seharusnya dikembangkan kelompok untuk mencegahnya. Aspek tersebut ialah kekompakan kelompok. Apabila kelompok penggemar mengembangkan dan membangun kekompakan dalam kelompoknya dengan baik, maka masalah seperti cekcok antar anggota dapat terhindar dan anggota kelompok dapat lebih rukun. Untuk mengembangkan kekompakan kelompok penggemar dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti, mengajak anggota kelompok bersama-sama dalam melakukan aktivitas seperti voting dan streaming tanpa memaksa (mengingatkan pentingnya voting / streaming dengan anjuran bukan paksaan), membangun solidaritas dalam kelompok (seperti, menolong anggota yang kesusahan) dan lain-lain.

Upaya Membangun Suasana Kelompok Penggemar Sebagai Solusi Konflik

Kebanyakan konflik yang terjadi dalam kelompok penggemar disebabkan oleh suasana kelompok yang kurang mendukung. Ada kelompok penggemar yang kurang dapat membangun suasana yang baik, nyaman, hangat dan bersahabat sehingga muncullah konflik dalam kelompok tersebut. Untuk itu, dirasa penting untuk membangun suasana kelompok dengan baik. Berikut beberapa tipsnya:

1. Rangkul anggota kelompok layaknya rekan atau sahabat

2. Sambut anggota baru dengan hangat

3. Berkomunikasi dengan baik dan lebih intensif dengan anggota kelompok

4. Menghindari penggunaan kata kasar atau ujaran kebencian dalam kelompok

5. Menghargai satu sama lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun