Mohon tunggu...
042_Dika Arief Gani Wijaya
042_Dika Arief Gani Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi olahraga disemua cabang

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Novel Komet, Ujian Kehidupan untuk Tiga Sahabat Petualang

24 Januari 2024   02:30 Diperbarui: 24 Januari 2024   02:37 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Resensi Novel Komet, Ujian Kehidupan Untuk Tiga Sahabat Petualang


Judul: Komet

Pengarang: Tere Liye

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Tebal: 394 Halaman / 20 cm

Tahun Rilis: 2018

Tere Liye membuat serial Bumi unik dengan memilih tema petualangan dan persahabatan. Ini berbeda dengan karyanya sebelumnya, seperti "Hujan", "Rindu", "Pulang", dan "Negeri Para Bedebah." Bagi orang-orang yang mungkin telah bosan dengan cerita percintaan yang biasanya mendominasi novel-novel sebelumnya, tema ini menjadi menarik. Kemampuan penulis untuk mengolah tema petualangan ini menghasilkan cerita yang menarik dan disukai oleh pembaca dari berbagai demografi.

Selain itu, alur ceritanya jelas dan tidak terlalu rumit, sehingga pembaca dari berbagai usia, terutama remaja, akan menikmatinya. Novel ini memiliki suasana petualangan baru yang dikemas dalam bahasa yang sederhana namun memikat, dan diksi yang baku dalam bahasa Indonesia membuatnya lebih mudah dipahami oleh sebagian besar pembaca. Semua elemen ini membuat novel ini cocok untuk pembaca seperti itu.

Selanjutnya, perspektif tokoh-tokoh dalam novel ini sangat terlihat. Tere Liye berusaha untuk menyebutkan karakter masing-masing tokoh secara jelas dan berulang-ulang, membantu pembaca lebih memahami karakter mereka. Novel Komet tidak hanya berfungsi sebagai hiburan untuk pembaca, seperti yang ditunjukkan oleh konflik yang agak absurd antara ketiga sahabat (Raib, Seli, dan Ali), tetapi juga mengandung nilai pembelajaran.

Itu menunjukkan bahwa pengetahuan alam, terutama yang berkaitan dengan ilmu biologi, selalu ada di setiap bukunya dalam seri Bumi ini. Hal ini didukung oleh tokoh Ali, yang memiliki kepintaran yang membuatnya mampu menjelaskan secara masuk akal atau logis setiap peristiwa yang terjadi. Salah satu contohnya adalah tanaman coco de mer, yang dibahas dalam novel Komet tentang perkembangan fase vegetatif dan generatif. Tanaman ini memerlukan lebih dari delapan puluh tahun untuk berbuah, menjadikannya salah satu spesies kelapa yang sangat langka.

Pada awalnya, mungkin terdengar tidak masuk akal bahwa fakta tentang tanaman coco de mer memiliki periode berbuah hampir satu abad sekali. Tetapi itu adalah fakta yang dapat dijelaskan oleh pengetahuan ilmiah. Tanaman kelapa ini tumbuh di Kepulauan Seychelles di Laut India, yang merupakan salah satu spesies langka dari keluarga kelapa. Meskipun fakta-fakta ini mungkin tidak dipahami oleh semua orang, fakta-fakta ini menunjukkan betapa beragam dan unik dunia tumbuhan. Tanaman coco de mer adalah salah satu contoh keajaiban alam yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk mencapai tahap berbuah, menunjukkan daya tahan dan kompleksitas alam.

Meskipun novel ini bergenrekan fantasi, itu tidak berarti isi tidak berasal dari dunia nyata; sebaliknya, itu berfokus pada beberapa topik dari dunia nyata, seperti ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, hal-hal itulah yang memiliki kapasitas untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca.

Sebagai penulis novel ini, Tere Liye selalu berhasil membuat pembaca penasaran dan ingin tahu lebih lanjut. Dia sangat cerdas dalam menggabungkan kata demi kata untuk membuat cerita yang luar biasa. Selain itu, penulis telah memilih Ali, salah satu dari tiga teman petualang yang cerdas. Jangan khawatir karena Ali akan selalu memberikan penjelasan yang masuk akal. Raib dan Seli tidak pernah meragukan kecerdasan sahabatnya yang satu ini, terutama dalam hal ilmu dan teknologi.

Untuk ilustrasi, Seli akhirnya mengetahui tentang sarung tangannya yang dapat mengeluarkan cahaya ketika badai karena Ali pernah menjelaskan hal itu kepadanya. Meskipun pemilihan bahasa novel komet membuatnya mudah dipahami oleh beberapa pembaca, ada beberapa kata yang sulit dipahami yang berkaitan dengan disiplin ilmiah.

Kemudian, karena Komet adalah novel bergenrekan fantasi, para pembaca harus memiliki daya imaji yang kuat karena beberapa peristiwa yang diceritakan di dalamnya mungkin tidak masuk akal jika terjadi di dunia nyata. Akan tetapi, itulah yang membuat serial dunia paralel ini sangat diminati karena hanya sedikit novelis Indonesia yang menggunakan tema petualangan fantasi dalam karya mereka. Ini adalah titik akhir konflik antara si Tanpa Mahkota dan si Penguasa. Di Klan Komet Minor, tempat aliansi Para Pemburu dibentuk dan pusaka besar dibangun, siapa pun yang menang akan menerima hasilnya.

Aku, Seli, dan Ali menjadi teman yang baik selama kisah terakhir kami melawan si Tanpa Mahkota. Dengan bekerja sama, kami belajar banyak hal, menggunakan strategi baru, dan melewati banyak tantangan. Keunggulan suatu karya sastra akan berdampak pada kualitasnya. Akan tetapi, di balik semua itu pasti ada penulis yang bertanggung jawab yang telah menyusun kata demi kata untuk menghasilkan karya yang indah yang dapat dibaca oleh semua orang.

Berbeda dengan karya Tere Liye sebelumnya, seperti Hujan, Rindu, Pulang, dan Negeri Para Bedebah, antara lain. Tere Liye mengambil tema tentang petualangan dan persahabatan dalam serial Bumi ini. Masyarakat pasti akan tertarik pada tema ini, terutama mereka yang bosan dengan tema percintaan. Normalnya, tema petualangan seperti ini cocok dan akan disukai oleh banyak orang.

Salah satu kelebihan novel ini adalah pemilihan kata dan penggunaan bahasa Indonesia yang baku tetapi tetap dapat dipahami oleh sebagian besar pembaca. Alur ceritanya mudah dipahami dan cocok untuk pembaca dari berbagai usia, terutama remaja hingga dewasa.

Visualisasi karakter dalam novel ini ditonjolkan dengan baik oleh Tere Liye. Penekanan yang jelas dan pengulangan penyebutan karakter membantu pembaca memahami setiap tokoh dengan lebih baik. Novel "Komet" bukan hanya hiburan; itu juga memiliki nilai pendidikan.

Serial buku "Bumi" ini tidak hanya menawarkan cerita yang menarik, tetapi juga mengajarkan kita tentang alam, terutama biologi. Dengan kecerdasannya, Ali dapat menjelaskan setiap kejadian secara masuk akal dan logis. Sebagai contoh, penjelasan tentang perkembangan fase vegetatif dan generatif tanaman, seperti tanaman coco de mer, sangat menarik dalam buku "Komet."

Meskipun novel ini bergenre fantasi, ia tetap mengandung elemen dunia nyata, terutama ilmu pengetahuan. Melalui elemen-elemen yang disajikan dalam cerita ini, pembaca dapat memperluas pengetahuan dan wawasan mereka.

Penulis menciptakan karakter yang menarik, terutama Ali, salah satu dari tiga sahabat petualang yang paling berani. Segala hal yang kompleks terasa lebih mudah dipahami karena penjelasan Ali jelas. Raib dan Seli tidak pernah meragukan kemampuan Ali, terutama dalam hal ilmu dan teknologi. Salah satu contohnya adalah penjelasan Ali tentang sarung tangan Seli yang dapat mengeluarkan cahaya ketika badai, yang menunjukkan kegeniusannya.

Secara keseluruhan, novel ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga memberikan nilai pendidikan yang dapat membantu pembaca memperluas pengetahuan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun