Mohon tunggu...
042_Dika Arief Gani Wijaya
042_Dika Arief Gani Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi olahraga disemua cabang

Selanjutnya

Tutup

Film

Sinopsis Film Ngeri-Ngeri Sedap, Keluarga Batak yang Bikin Ngakak

23 Januari 2024   19:51 Diperbarui: 23 Januari 2024   19:54 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sinopsis Film Ngeri Ngeri Sedap, Keluarga Batak Yang Bikin Ngakak

Judul: Ngeri Ngeri Sedap

Perusahaan: Rumah Produksi Imajinari

Durasi: 114 Menit

Tahun Rilis: 2022

Link Film: http://www.netflixmovies.com/ngeri-ngeri-sedap

Film bercerita satu keluarga dari suku batak yang mendapat suatu masalah. Keluh kesah Marlina atau Mamak Domu (Tika Panggabean) yang menangis. Sebenarnya, ia merasa rindu pada ketiga anaknya yang tinggal di luar kota. Domu, yang diperankan oleh Boris Bokir Manullang, Gabe, yang diperankan oleh Lolox, dan Sahat, yang diperankan oleh Indra Jegel, hidup di Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta. Pak Domu (Arswendy Beningswara Nasution) yang terlalu rewel membuat mereka bertiga menolak untuk pulang.

Pak Domu selalu menentang pilihan mereka saat ini: Domu yang ingin menikah dengan gadis Sunda, Gabe yang lulus dari Sarjana Hukum tetapi malah menjadi pelawak televisi, dan Sahat yang memilih bekerja sebagai wirausaha dan berkhidmat kepada desa di Yogyakarta.

Meskipun mereka rindu rumah mereka di Balige, mereka tidak menyukainya. 

Pak Domu dan Mak Domu harus pulang ketika kesabaran mereka habis. Mengingat Opung Domu akan berpartisipasi dalam pesta sulang-sulang pahompu, sebuah upacara pengukuhan pernikahan yang dilakukan oleh orang Batak. Pak Domu dan Mak Domu gagal mendapatkan jawaban dari telepon ketiga anaknya. Pak Domu akhirnya berpikir untuk bertengkar dan bercerai dengan Mak Domu.

Anak-anak mereka pasti akan pulang karena mereka tidak mau kalau orangtua mereka berpisah. Selain itu, perceraian tidak dikenal dalam adat Batak dan Kristen. Setelah Mak Domu setuju, akting pun dimulai. Di depan anak kedua mereka, Sarma, yang diperankan oleh Gita Bhebita Butar-Butar, Pak Domu dan Mak Domu mulai bertengkar hebat hingga terucap kata cerai.

Karena takut melihat Bapak dan Ibunya bertengkar, Sarma menghubungi kakak dan adik-adiknya agar mereka dapat kembali ke rumah mereka untuk membantu melerai Pak Domu dan Mak Domu.

Akhirnya, Domu, Gabe, dan Sahat pulang ke Medan, dan Sarma menjemput mereka di bandara dengan berpelukan karena kangen dengan kakak dan adik-adiknya yang sudah lama tidak bertemu. Sarma memutuskan untuk tidak membahas apa pun selama perjalanan kecuali masalah orangtuanya. Setelah mengetahui bahwa rencananya berhasil, Pak Domu dan Mak Domu senang tidak bermain. Namun, karena mereka harus tetap pada rencana mereka, yaitu pasang muka kesal, mereka masih dalam keadaan bertengkar.

Mak Domu segera memeluk anak-anaknya dan menangis. Mak Domu sangat senang bisa bertemu dengan semua anaknya akhirnya.

Saat bertemu dengan Pak Domu, dia memiliki wajah yang masam dan tidak ramah; Pak Domu terlihat biasa saja. Sahat, Domu, dan Gabe akhirnya mengalah. Tidak ada cara bagi mereka untuk mendekati Ayahnya sendiri. Mereka akhirnya mulai meminta pertemuan dengan orang tua mereka untuk membahas masalah mereka. Pak Domu dan Mak Domu sama-sama tidak mau berbicara. Pak Domu sengaja membuat Mak Domu menangis agar mereka tidak bisa memaksakan diri mereka untuk berbicara.

Mereka akhirnya setuju untuk tidak membahas masalah orangtua mereka dan akan pergi bersama supaya suasana bisa lebih baik. Keesokan paginya, semua anggota keluarga Domu pergi ke bukit Holbung. Meskipun Mak Domu sangat senang, ia berusaha tetap tenang dan malah mengajak Pak Domu berantem sepanjang perjalanan. Di bukit Holbung, Domu, Gabe, dan Sahat menanyakan masalah Pak Domu dan Mak Domu, sementara Sarma duduk agak jauh. Semua upaya mereka gagal sepenuhnya; Pak dan Mak Domu benar-benar tidak dapat bekerja sama. Ketika anak-anak mereka menceritakan kepada pendeta lokal tentang perceraian, masalah menjadi lebih kompleks.

Karena itu tidak sesuai dengan rencana mereka, Pak Domu dan Mak Domu terkejut. Akhirnya, Pak Domu dan Mak Domu setuju untuk membahas masalah mereka setelah Sulang-Sulang Pahompu. Setelah acara, mereka kembali ke rumah untuk beristirahat. Saat semua tertidur, Mak Domu mengajak Pak Domu untuk berbicara tentang rencana mereka karena acara sudah selesai besok. Rencana pun tidak dibuat sampai keesokan paginya. Pak Domu dan Mak Domu akhirnya menyatakan bahwa mereka akan bercerai. Mereka salah karena berpikir bahwa anak-anaknya tidak akan pergi setelah mereka memutuskan untuk bercerai. Anak-anaknya akan menyerah dan mengikuti kemauan Pak dan Mak Domu. 

Sekarang anak-anak mereka tidak lagi khawatir tentang keputusannya, Pak Domu malah berbicara tentang masalah anak-anaknya, seperti pernikahan, pekerjaan, dan keputusan untuk meninggalkan kampung halaman. Anak-anak mulai meradang, yang membuat Mak Domu sangat marah, sehingga ia menghancurkan semua. Sahat, Domu, dan Gabe sangat kesal karena hal itu.

Akhirnya, mereka bertanya kepada Sarma apakah dia tahu tentang hal itu. Namun, Sarma tidak berkata apa-apa dan mulai menangis. Ternyata Sarma tahu tentang cerita Pak Domu. Dia meminta bantuan kepadanya tanpa diketahui Mak Domu karena dia tidak bisa menentang ayahnya.

Siklus perceraian akhirnya terjadi. Sarma, Domu, Gabe, dan Sahat kembali ke kotanya masing-masing setelah Mak Domu kembali ke rumah ibunya. Pak Domu akhirnya punya kesempatan untuk berpikir setelah ditinggal sendiri. Akhirnya, dia mengumpulkan anak-anaknya dan meminta mereka semua membantunya mengembalikan Mak Domu ke rumah. Pak Domu menyadari bahwa dia terlalu egois dan keras untuk mempertimbangkan perasaan anak-anak dan istrinya hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. Pada akhirnya, semua orang berkumpul kembali dan sesuai. Namun apakah akan ada kelanjutan dari permasalahan di keluarga yang penuh drama tapi berbalut komedi ini? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun