Mohon tunggu...
Zulaicha Handayani
Zulaicha Handayani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah: Ditinjau Dari Perbandingan Dengan Asuransi Konvensional

5 Desember 2024   21:23 Diperbarui: 5 Desember 2024   21:33 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Asuransi Keluarga

Apakah Anda tahu bahwa memilih asuransi yang sesuai dengan nilai-nilai agama dapat memberikan ketenangan pikiran dan berkah dalam hidup?

Ditengah meningkatnya kebutuhan akan perlindungan finansial semakin meningkat. Salah satu cara yang umum dipilih adalah dengan memiliki asuransi. Akan tetapi, terdapat dua jenis asuransi yaitu diantaranya asuransi syariah dan asuransi konvensonal. Dengan kedua jenis asuransi tersebut memiliki prisip dan mekanisme yang berbeda. Asuransi memberikan perlindungan terhadap risiko finansial yang tidak terduga seperti kecelakaan, sakit, atau kehilangan harta benda. Dengan demikian, asuransi dapat bertujuan untuk mengurangi beban biaya yang mungkin timbul akibat kejadian tersebut dengan secara tidak terduga.

Apa perbedaan dari asuransi syariah dan asuransi konvensional?

Asuransi syariah atau disebut dengan asuransi ta'awun yang artinya tolong menolong atau saling membantu, atas dasar prinsip syariat yang saling toleransi terhadap sesama manusia untuk menjalani kebersamaan dalam meringankan bencana yang dialami peserta. Sedangkan asuransi konvensional adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertaggung, dengan menerima premi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggng karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan yang dialami oleh nasabah.

Adapun prinsip-prinsip dalam asuransi syariah terdapat prinsip tauhid, keadilan, tolong menolong, amanah, dan terhindar dari adanya utama unsur riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (perjudian). Kemudian, prinsip asuransi konvensional terdapat prinsip insurable inserest, untemost good faith (kejujuran sempurna), indemnity, subrogation, contribution, proximate cause. Salah satu perbedaan mendasar antara asuransi syariah dan asuransi konvensional terletak pada cara operasional dan pengelolaan dana. Dalam asuransi konvensional, peserta membayar premi untuk mendapatkan perlindungan, dan perusahaan asuransi bertanggung jawab untuk membayar klaim. Namun, dalam asuransi syariah, peserta menyetorkan dana kedalam kumpulan yang dikelola secara kolektif.

Keamanannya pada asuransi syariah dengan memberikan kepastian bahwa dana yang terkumpul akan digunakan untuk tujuan yang sesuai dengan syariah, serta dalam operasionalnya diawasi oleh dewan pengawasan syariah, dengan memberikan rasa aman bagi peserta. Sedangkan asuransi konvensional meskipun dengan memberikan perlindungan finansial, akan tetapi ada ketidakpastian terkait dengan penggunaan dana dan potensi risiko investasi.

Dengan memahami konsep asuransi syariah, kita tidak hanya melindungi diri secara finansial, tetapi juga meraih berkah dalam kehidupan. Dengan asuransi syariah menawarkan alternatif yang sesuai dengan nilai-nilai Islami, tetapi juga meraih berkah dan menerapkana nilai-nilai islam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan era zaman sekarang,  memilih asuransi syariah bukan hanya tentang mendapatkan perlindungan, tetapi juga tentang menjalani hidup yang lebih bermakna dan sesuai dengan prinsip agama.

Adapun keberkahan dalam asuransi syariah terdapat pada tiga aspek yaitu pertama, asuransi syariah dengan mengintegrasikan nilai-nilai islam dalam pengelolaan keuangan. Kedua, asuransi syariah memberikan rasa aman dan kepastian karena dikelola sesuai syariat islam. Ketiga, asuransi syariah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya proteksi finansial yang sesuai ajaran islam.

Dengan demikian bahwa asuransi syariah dengan menggunakan prinsip dengan sesuai syariat islam dengan menghindari adanya riba, gharar, maysir. Hal ini menjadikan asuransi syariah sebagai pilihan yang lebih sesuai dengan syariat islam yang ingin menjaga kehalalan dalam aspek finansial. Selain itu, keuntungan yang diperoleh dari dana tabarru' peserta juga dikelola dengan cara yang sesuai dengan syariah, seperti investasi di sektor yang halal. Serta dalam operasionalnya secara transparan dan diawasi oleh dewan pengawasan syariah.

"Mari kita memuai perjalanan menuju perlindungan finansial yang sesuai dengan prinsip ajaran islam dengan terhidar dari riba, gharar, maysir dan dapat meraih berkah dalam setiap langkah kita."

Referensi

Abdullah Amrin. (2011).  Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah: Ditinjau dari Perbandingan dengan Asuransi Konvensional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

                                

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun