Mohon tunggu...
Laila nurmayanti
Laila nurmayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang individu yang memiliki hobi yang luar biasa: menonton drama Korea (drakor). Bagi saya, drakor bukan sekadar hiburan semata, tetapi juga jendela untuk mengenal budaya Korea Selatan, mempelajari bahasa baru, dan mendapatkan inspirasi dalam hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Peran Teknologi Audiovisual dalam Pengajaran BIPA bagi Penutur Pemula

11 Januari 2025   08:12 Diperbarui: 11 Januari 2025   08:12 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

            Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) merupakan suatu proses pembelajaran bahasa Indonesia yang ditujukan secara khusus kepada individu atau kelompok bagi turis atau orang luar negara. Program BIPA disusun untuk mendukung peserta didik dalam memahami dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik secara lisan maupun tulisan. Menurut Wicaksono (2022) BIPA berfungsi sebagai acuan awal bagi pelajar asing untuk mengembangkan keterampilan dasar dalam berbahasa Indonesia. Program ini sangat penting agar para pembelajar memiliki kemampuan komunikasi yang minimal, sehingga mereka dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Melalui program ini, kemampuan mahasiswa asing dalam menggunakan bahasa Indonesia dapat diidentifikasi, apakah mereka berada pada tingkat pemula, menengah, atau tingkat lanjut. Dalam proses pembelajaran BIPA terdapat beragam jenis media yang digunakan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami bahasa Indonesia, dalam memanfaatkan sebuah media pengajar BIPA juga mengembangkan media pembelajarannya agar tetap efektif.

Diperlukan kajian dan pengorganisasian pembelajaran BIPA yang menyeluruh, dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan, termasuk manajemen kelembagaan, staf pengajar, sistem pengajaran, materi pengajaran, media, dan hal-hal lain yang terkait dengan pembelajaran BIPA, untuk menjamin bahwa BIPA dapat dikembangkan secara profesional.  Menurut (Zaenuri, 2018) kehadiran media dalam proses pembelajaran memiliki peran dan manfaat yang signifikan, termasuk dalam pembelajaran BIPA. Menurut (Choerunnisa dalam Maulana, 2022) Pengembangan media pembelajaran BIPA yang memanfaatkan teknologi digital sangat relevan untuk dilakukan. Hal inilah yang menjadi solusi untuk mengatasi kendala jarak antara pembelajar BIPA yang berada di luar negeri dengan pengajar yang berada di Indonesia. Kemudian pemanfaatan media digital bertujuan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada, dan juga media pembelajaran berbasis teknologi digital memungkinkan proses belajar dilakukan kapan saja dan di mana saja sesuai kebutuhan. Media pembelajaran tersebut dapat berupa audio, visual, maupun audio visual yang diterapkan dalam proses pembelajaran BIPA (Alfayanti et al., 2017)

Seiring dengan perkembangan teknologi dalam pendidikan, penggunaan media audio visual dalam pembelajaran BIPA semakin mendapat perhatian. Media seperti video, presentasi interaktif, dan alat digital lainnya dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa (Handayani, 2024). Peran teknologi audiovisual dalam pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) semakin berguna terutama untuk penutur pemula. Teknologi ini menawarkan metode baru yang inovatif untuk menjadikan proses pembelajaran bahasa lebih interaktif dan menarik.  Dengan cara memanfaatkan media audiovisual seperti video, audio, dan presentasi interaktif pengajar dapat menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis dan mendekatkan siswa pada konteks penggunaan bahasa yang sebenarnya. Teknologi audiovisual memungkinkan penutur pemula untuk memahami bahasa dengan cara yang lebih alami. Melalui video, misalnya mereka dapat melihat situasi sehari-hari di Indonesia, serta memahami ekspresi wajah, gerakan tubuh, serta intonasi yang digunakan oleh penutur asli. Hal ini membantu peserta didik BIPA tidak hanya dalam mempelajari kosakata dan tata bahasa, tetapi juga dalam memahami budaya dan konteks sosial di mana bahasa Indonesia digunakan. Selain itu, penggunaan audio, seperti rekaman percakapan atau podcast dapat melatih keterampilan mendengarkan dan membantu peserta didik BIPA mengenali berbagai aksen dan intonasi dalam bahasa Indonesia.

Dengan memanfaatkan teknologi audio visual dapat mempermudah Peserta didik BIPA untuk memungkinkan pengulangan materi yang sangat penting dalam proses pembelajaran bahasa bagi pemula. Lebih dari itu, teknologi audiovisual dapat meningkatkan motivasi belajar. Elemen visual dan audio yang menarik menjadikan proses belajar lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Contohnya, penggunaan permainan edukatif berbasis audiovisual dapat memberikan pengalaman belajar yang menarik dan menantang, sehingga siswa lebih termotivasi untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan bahasa mereka. Karena sumber daya pengajaran BIPA bagi penutur asing pemula yang menggunakan media audiovisual sangat menarik dan praktis, maka penting untuk mempelajari dan menciptakannya.

Untuk mendorong tercapainya tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, pembelajaran BIPA juga memerlukan sarana dan media khusus, khususnya dalam kemampuan menganalisis karya sastra yang masih merupakan hal baru bagi pembelajar BIPA. Oleh karena itu, pengajar BIPA harus menggunakan berbagai strategi pengajaran yang kreatif, salah satunya adalah pemanfaatan materi pembelajaran yang sesuai dengan keterampilan yang akan dipelajari peserta didik. Dengan berbagai manfaat yang ada, pengajar BIPA perlu terus mengembangkan keterampilan mereka dalam menggunakan teknologi audiovisual secara efektif. Pelatihan dan pengembangan profesional bagi pengajar sangat krusial untuk memastikan bahwa mereka dapat mengintegrasikan teknologi ini dengan baik dalam metode pengajaran mereka. Dengan demikian, proses pembelajaran BIPA untuk penutur pemula akan menjadi lebih efektif, interaktif, dan menyenangkan, serta mampu menghasilkan pembelajar yang lebih kompeten dalam berbahasa Indonesia.

Penggunaan teknologi audiovisual memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan bahasa Indonesia bagi penutur pemula. Media seperti video pembelajaran, aplikasi interaktif, dan platform streaming menyediakan konten yang memadukan audio dan visual, sehingga mempermudah pemahaman tata bahasa, pengucapan, dan kosakata. Teknologi ini menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan kontekstual melalui cerita, dialog, dan situasi sehari-hari yang relevan. Selain itu, audiovisual juga membantu penutur pemula membangun kepekaan terhadap budaya Indonesia, karena banyak konten yang memuat elemen budaya lokal. Evaluasi efektivitas teknologi ini menunjukkan bahwa penggunaannya mampu meningkatkan kemampuan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis secara signifikan, terutama ketika disertai metode pembelajaran yang terstruktur. Namun, dampak positif ini dapat berkurang jika tidak ada pendampingan atau jika konten yang disajikan tidak sesuai dengan tingkat kemampuan pengguna. Oleh karena itu, penting untuk memilih materi audiovisual yang berkualitas dan relevan agar pembelajaran bahasa Indonesia menjadi optimal bagi penutur pemula.

           

Daftar Rujukan

Alfayanti, L., Suwandi, S., & Winarni, R. (2017). Penggunaan Media Audio Visual Video Pembacaan Cerpen Bermuatan Budaya Nasional Indonesia Untuk Kompetensi Menelaah Karya Sastra Bagi Pemelajar BIPA. In Proceedings Education and Language International Conference (Vol. 1, No. 1).

Handayani, W., & Nurlina, L. (2024). Strategi Pembelajaran BIPA Berbasis Audio Visual Dengan Pendekatan Budaya: Kajian Literatur. Journal of Knowledge and Collaboration, 1(8), 344-353.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun