Tentunya dalam menerapkan pembelajaran inovatif yang berkaitan dengan teknologi harus mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan sehingga tidak menimbulkan stigma negatif bagi masyarakat.
Saat ini permasalahan yang dialami siswa dan menjadi isu yang sangat penting yaitu rendahnya literasi siswa. Dari data perpustakaan kemendagri mencatat bahwa Indonesia menempati ranking ke 62 dan termasuk 10 negara terbawah dengan tingkat literasi yang rendah.Â
Perpustakaan nasional juga mencatat bahwa indeks kegemaran membaca Indonesia mengalami kenaikan. Yang sebelumnya pada tahun 2019 masuk dalam kategori sedang sekitar 55,74 sedangkan saat ini naik menjadi 1,9 poin.
Dengan mengikuti perkembangan teknologi tentunya tenaga pendidik dapat menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi yang disertai dengan model pembelajaran yang inovatif.Â
Model pembelajaran tersebut dapat menggunakan sistem perangkat lunak dan berbasis web (E-Learning). Dalam hal ini tenaga pendidik sangat berperan terhadap inovasi pembelajaran yang akan diterapkan.Â
Keberhasilan tercapainya sistem pendidikan nasional ditentukan oleh sejauhmana pentingnya peran dan kualitas guru dalam proses pembelajaran yang dilakukan.
Inovasi yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan minat belajar tersebut dengan menginovasi pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi.Â
Misalnya, ketika guru menggunakan metode pembelajaran seperti ceramah, di sini guru dituntut harus berinovasi dalam menyampaikan materi seperti menggunakan audio visual, animasi pembelajaran, slide powerpoint atau video pembelajaran yang di desain semenarik mungkin agar tidak menjenuhkan peserta didik serta menggunakan perangkat lunak sebagai penunjang media pembelajaran seperti komputer, laptop dan proyektorÂ
Dengan demikian, pendidik mudah menyampaikan materi pembelajaran karena telah terbantu oleh media pembelajaran yang digunakan di kelas.
Teknologi pembelajaran yang menggunakan sistem perangkat lunak dan web (E-Learning) sebagai media penunjang pembelajaran dapat mempunyai nilai positif jika sejalan dengan orientasi sistem pendidikan. Peserta didik yang mempunyai minat baca yang rendah bisa menggunakan perangkat lunak dengan memanfaatkan literasi digital.Â
Dengan menggunakan perangkat lunak maka siswa akan mempunyai semangat tersendiri. Di dalam perangkat lunak tersebut nantinya siswa dapat belajar sambil bermain dan secara tidak langsung keberadaan aplikasi yang ada dalam perangkat lunak tersebut mampu menghadirkan manfaat dan minat belajar yang menarik.Â