2. Melibatkan Gen Z ke dalam gerakan antikorupsi dapat memberikan mereka peluang untuk membangun kepemimpinan dan pemahaman tentang tata kelola yang baik. Dalam menghadapi tantangan berupa korupsi, mereka dapat meningkatkan kemampuan kolaborasi, kepemimpinan, dan negosiasi. Hal ini tidak hanya memberikan pengalaman yang berharga, melainkan juga persiapan bagi mereka dalam menghadapi persoalan sosial yang rumit di masa mendatang.
3. Gen Z memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengakses teknologi dan media sosial. Mereka mampu memanfaatkan platform digital untuk menyebarluaskan informasi, membangun kesadaran tentang korupsi, dan menggalang dukungan ataupun donasi. Melalui "the power of social media", mereka dapat mengungkap kasus korupsi yang terjadi dan memobilisasi massa untuk menggaungkan dan memperjuangkan akuntabilitas dan transparansi.
4. Gen Z memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam pemanfaatan teknologi dan data untuk melakukan analisis. Mereka dapat menyusun data, menguak kejanggalan/pola korupsi yang "gaib". Dengan ini, mereka dapat menjadi penjaga integritas pada berbagai institusi, termasuk sektor swasta dan publik.
Sebagai generasi muda yang digadang-gadang sebagai "agent of change", wajib hukumnya memiliki beberapa kriteria berikut.
1. Percaya diri
Sebagai generasi muda yang memiliki tekad untuk melakukan perubahan, maka Gen Z harus memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi terhadap apa yang menjadi tekad mereka.
2. Menyadari pentingnya sebuah perubahan
Dengan memiliki kesadaran, Gen Z akan termotivasi untuk melakukan suatu hal yang dapat menghasilkan perubahan.
3. Berani menjadi pemimpin perubahan
Setelah memiliki kesadaran untuk melakukan perubahan, langkah yang dapat ditempuh berikutnya ialah menjadi pemimpin dalam suatu "agen perubahan". Seorang pemimpin harus memiliki taktik jitu untuk dapat membuat masyarakat tergerak melalui sifat, sikap, perilaku, dan ucapannya yang bisa menjadi suri tauladan bagi mereka, sebab masyarakat akan meneladani setiap perbuatan yang dilakukan dan perkataan yang diucapkan oleh pemimpinnya. Dengan begitu, Gen ZÂ sebagai pemimpin memiliki kesempatan untuk memberikan keteladanan kepada masyarakat agar dapat berkolaborasi menciptakan perubahan.
Kasus korupsi di sektor publik Indonesia masih terjadi secara masif hingga detik ini, maka upaya pembasmiannya jangan mau kalah. Perilaku antikorupsi merupakan salah satu contoh upaya bela negara dalam bentuk nonfisik yang dapat diimplementasikan. Perilaku antikorupsi yang harus dimiliki oleh setiap warga negara yang terintegrasi dalam upaya bela negara termasuk Gen ZÂ adalah memegang teguh nilai kemandirian, kerja keras, kejujuran, keadilan, kepedulian, tanggung jawab, sederhana, kedisiplinan, keberanian, dan tanggung jawab.