Kegiatan mahasiswa UMM merupakan sebuah ruang untuk menerapkan hilirisasi sebuah ruang untuk menerapkan pendidikan berbasis masyarakat melalui pengabdian secara langsung yang dibuat oleh 21 mahasiswa dari berbagai jurusan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Kegiatan PMM ini dilaksanakan di Kampung Tematik Warna-Warni Jodipan (KWJ) Kel. Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Kota Malang menyentuh beragam aspek di masyarakat, salah satunya ialah kebudayaan. Dalam salah satu program kerja yang bertajuk "Reshining of Jodipan", mahasiswa PMM Tematik KWJ mengusung kembali budaya-budaya yang identik di Kota Malang. Pra-acara dilakukan pada tanggal 22 Juni 2024, sedangkan acara inti dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2024.
Acara dibuka dengan rangkaian lomba mewarnai dan melukis kreatif yang diikuti oleh anak-anak serta ibu-ibu warga Kampung Warna-Warni Jodipan. Tidak hanya itu pertunjukkan tari topeng, kesenian silat, kuda lumping, dan bantengan juga turut meramaikan acara "Reshining of Jodipan" ini. Program ini bertujuan untuk memantik bangkitnya identitas kebudayaan lokal yang kian tergerus arus globalisasi.
Pada acara ini juga terdapat prosesi pengecapan tangan di Wall of Expression. Prosesi pengecapan tangan di Wall of Expression menjadi momen yang sangat simbolis dan berkesan bagi seluruh peserta acara. Dinding yang telah dipersiapkan khusus ini dipenuhi dengan cap tangan berwarna-warni dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa dan lansia.
(Muhammad Syafrial Yusuf), selaku ketua pelaksana acara "Reshining of Jodipan", menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas kesuksesan acara tersebut. "Kami sangat bersyukur acara ini berjalan lancar dan mendapat antusiasme yang luar biasa dari masyarakat. Ini adalah hasil kerja keras tim PMM Tematik KWJ dan dukungan penuh dari warga Jodipan," ujarnya.
Sementara itu, (Pak Parin) tokoh masyarakat Kampung Warna-Warni Jodipan, memberikan tanggapan positifnya terhadap acara ini. "Saya sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa UMM dalam mengadakan acara 'Reshining of Jodipan' ini," tuturnya. "Acara ini tidak hanya menghibur, tapi juga membangkitkan kembali rasa bangga kami terhadap budaya lokal. Saya melihat antusiasme yang luar biasa dari warga, terutama anak-anak muda yang biasanya kurang tertarik dengan kesenian tradisional."Â
1. Kontribusi Nyata: Masyarakat merasakan manfaat langsung dari program-program PMM Tematik yang fokus pada pemecahan masalah di lingkungan mereka. Contohnya, pendampingan UMKM, edukasi kesehatan, atau pelestarian budaya.
2. Pemberdayaan Generasi Muda: PMM Tematik memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengabdikan diri dan mengembangkan potensinya. Hal ini diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang kompeten dan peduli terhadap masyarakat.
3. Penanaman Nilai-Nilai Luhur: Masyarakat berharap program PMM Tematik dapat menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan sopan santun kepada generasi muda. Hal ini penting untuk menjaga harmoni sosial dan menghormati generasi yang lebih tua.
(Pak Agus) menambahkan, "Kami berharap kegiatan semacam ini bisa menjadi agenda rutin di Kampung Warna-Warni Jodipan. Ini bukan hanya tentang melestarikan budaya, tapi juga tentang mempererat hubungan antar warga dan menciptakan ruang kreatif bagi generasi muda. Kami siap mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan serupa di masa mendatang."
(Pak Jamroji) menambahkan. Untuk memastikan keberlanjutan program, UMM akan terus mengirimkan mahasiswanya untuk melaksanakan kegiatan PMM di Kampung Warna-Warni Jodipan. Hal ini bertujuan untuk:
- Memantau perkembangan program: Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program yang telah dilaksanakan.
- Mengembangkan program baru: Mengidentifikasi kebutuhan baru masyarakat dan mengembangkan program yang sesuai.
- Memperkuat kolaborasi: Memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, pelaku usaha, dan organisasi masyarakat.
Dampak yang Diharapkan:
Dengan adanya program PMM Tematik UMM yang berkelanjutan, diharapkan Kampung Warna-Warni Jodipan dapat menjadi desa wisata yang maju dan mandiri. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menanamkan nilai-nilai luhur kepada generasi muda.
Acara ditutup dengan agenda hiburan berupa penampilan musik dangdut yang disambut meriah oleh warga Kampung Warna-Warni Jodipan. Pemilihan dangdut sebagai penutup acara tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap musik yang telah menjadi bagian integral dari budaya populer Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H