Mohon tunggu...
Nia Anggraini
Nia Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

art n fashionate

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Kepribadian Menurut Carl Gustav Jung

18 Desember 2023   02:02 Diperbarui: 18 Desember 2023   04:28 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang perkembangan umat manusia yang menuju ke taraf yang lebih sempurna. Carl gustav Jung meyakini bahwa manusia selalu maju atau mengejar kemajuan, dari taraf perkembangan yang kurang sempurna ke taraf yang lebih sempurna. Juga manusia sebagai jenis selalu menuju taraf diferensiasi yang lebih tinggi. Tujuan perkembangan dapat disimpulkan sebagai aktualisasi-diri (self-actualization). Manusia primitif maju kepada manusia yang berkebudayaan lebih kompleks dan manusia berkebudayaan kompleks dewasa ini akan terus maju. Taraf perkembangan menurut jung yaitu:1.Jung Menjangkau Ke Belakang & Ke DepanFreud adalah ahli yang menekankan masa lampau atau kausalitas, sedangkan Adleradalah ahli yang berpandangan teleologis, yang menekankan peranan masa depan dengansegala cita-citanya dalam teori kepribadiannya. Jung berpendapat, bahwa kedua pandangan itu kedua-duanya harus diambil. Masa kini tidak hanya ditentukan oleh masa lampau (kausalitas), tidak pula hanya ditentukan oleh masa datang (teleologi), tetapi oleh kedua-duanya. Seorang ahli psikologi dalam memahami kehidupan psikis harus bermuka rangkap; muka yang satu memandang masa lalunya manusia, sedang muka yang satu lagi memandang masa depannya.
2.Jalan Perkembangan : Progresi & Regresi
Di dalam proses perkembangan dapat terjadi gerak maju (progresi) atau gerak mundur (regresi). Yang dimaksud progresi oleh Jung ialah bahwa aku sadar dapat menyesuaikan diri secara memuaskan baik terhadap tuntutan-tuntutan dunia luar maupun kebutuhan-kebutuhanketidak-sadaran. Apabila gerak maju ini terganggu oleh satu atau lain rintangan, dan karenanya libido tercegah untuk digunakan secara maju atau dalam orientasi ekstravers, maka libido lalu membuat regresi, kembali pada fase yang telah dilewati atau masuk ke ketidak-sadaran, jadi digunakan dalam orientasi introvers. Seperti telah disebutkan, regresi tidak selalu berarti negative.
3.Pemindahan Energi Psikis : Sublimasi & Represi
Dalam pandangan Jung, sublimasi dan represi adalah dua hal yang berlawanan :sublimasi itu progresif, menyebabkan psyche bergerak maju, menambah rasionalitas, sedang represi itu adalah regresif, menyebabkan psyche bergerak mundur, dan menghasilkan irrasionalitas. Namun bagi Jung represi itu tetap mempunyai nilai positif.
4.Proses Individuasi
Untuk mencapai kepribadian yang integral dan sehat, maka tiap sistem atau aspekkepribadian harus mencapai taraf diferensiasi dan perkembangan yang sepenuhnya. Prosesini, yang dapat pula disebut proses pembentukan diri atau penemuan diri disebut Jung  proses individuasi.
Proses individuasi itu ditandai oleh bermacam-macam perjuangan batin dan melalui bermacam-macam fase (Suryabrata, 1983), yaitu :
a.Fase pertama :
Membuat sadar fungsi-fungsi pokok serta sikap jiwa yang ada dalam ketidak-sadaran.Dengan cara ini tegangan dalam batin berkurang dan kemampuan untuk mengadakanorientasi serta penyesuaian diri meningkat.
b.Fase ke dua :
Membuat sadar imago-imago. Dengan menyadari ini orang akan mampu melihat kelemahan-kelemahannya sendiri yang diproyeksikan.
c.Fase ke tiga
Menginsyafi bahwa manusia hidup dalam tegangan-tegangan pasangan yang berlawanan, baik rohaniah maupun jasmaniah, dan bahwa manusia harus tabah menghadapi hal ini sertadapat mengatasinya.
d.Fase ke empat
Adanya hubungan yang selaras antara kesadaran dan ketidak-sadaran  jadi antarasegala aspek daripada kepribadian yang ditimbulkan oleh titik konsentrasi umum, yaitu: Diri mejadi titik pusat kepribadian, dan menerangi, menghubungkan sertamengkoordinasikan seluruh aspek kepribadian. Inilah manusia integral atau manusia“sempurna”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun