Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D), merupakan salah satu program MBKM yang diracang oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) kepada para mahasiswa terkhusus bagi yag tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Lembaga Eksekutif Mahasiswa untuk memberi kesempatan terjun membangun desa. Mahasiswa pelaksana PHP2D ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa peduli dan berkontribusi kepada masyarakat di desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera. Disisi lain, masyarakat desa diharapkan mampu menemukan dan mengembangkan potensi yang sudah ada untuk diwujudkan menjadi kegiatan nyata atau mengembangkan kegiatan yang telah dirintis masyarakat menjadi lebih berkembang dan bermanfaat sehingga dapat mewujudkan ketahanan nasional di wilayah Republik Indonesia. Dalam hal ini HIMA PJSD FIK UNNES berkesempatan untuk berkontribusi dalam program tersebut dengan program yag dibawa yaitu pelestarian olah raga tradisioal ditengah era modern abad 21 sekaligus sebagai salah satu kesempatan untuk berprestasi kepada masyarakat Desa Tanjungsari.
 Desa Tanjungsari merupakan suatu desa cukup luas yang berada di Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Provinsi jawa Tengah. Terhitung sekitar kurang lebih 4 km kearah barat dari pusat kota dengan titik geografis sebagai berikut https://maps.app. goo.gl/TneNHyMSZ3tPKkYw9, selain itu Desa Tanjungsari memiliki luas wilayah sekitar 154,56 Ha.
Desa ini memiliki 6 dusun yaitu Dusun Ponoradan, Dusun Limbangan, Dusun Tanggung, Dusun Karanganom, Dusun Tegalan, dan Dusun Pundung. Mayoritas warga di Desa Tanjungsari ini memiliki sumber pendapatan dari bertani, pegawai atau memiliki usaha jual beli. Desa Tanjungsari memiliki perkumpulan remaja atau karang taruna yang cukup aktif terutama dalam pelestarian kesenian tradisionalnya, pemuda karang taruna sering melakukan latihan dan pentas jathilan (kuda lumping) bersama-sama dan untuk pemudi desa juga sering melakukan latihan kesenian daerah yaitu topeng ireng guna untuk memeriahkan event-event di desa sendiri atau desa lainnya.
Setelah melakukan beberapa kali diskusi dengan pengurus desa dan pengurus karangtaruna desa tersebut, karangtaruna dan pengurus Desa Tanjungsari memberi respon yang baik dan berkenan untuk bekerja sama dengan kami untuk mendukung program yang akan kami laksanakan.
 Berbagai macam kegiatan telah disusun mulai dari awal hingga akhir yag diataranya :
a.Pembahasan bersama dengan masyarakat Desa Tanjungsari.
b.Sosialisasi dan edukasi pelestarian olahraga tradisional.
c.Koordinasi dengan karang taruna guna pendataan dan penataan lokasi.
d.Pendampingan dalam proses penataan lokasi di Desa Tanjungsari.
e.Pendistribusian sarana/alat olahraga tradisional.
f.Pelatihan olahraga tradisional.
g.Pendampingan pelaksanaan program karang taruna.
h.Koordinasi dengan karang taruna terkait pengembangan program.
i.Pembentukan kepengurusan olahraga tradisional.
j.Festival "Budaya & Olahraga Tradisional" di Desa Tanjungsari.
k.Evaluasi dan monitoring program.
l.Produksi alat olahraga tradisional (offline).
m.Pembuatan laporan akhir (offline).
 Kegiatan yang pertama yaitu Pembahasan bersama dengan masyarakat Desa Tanjungsari. Pada kegiatan ini Tim melakukan pembahasan bersama dengan masyarakat untuk mengetahui tentang potensi -- potensi yang ada di desa seperti halnya ketersediaan SDA yang dapat digunakan untuk bahan pembuatan alat -- alat olah raga tradisional contohnya bambu yang dapat digunakan untuk membuat egrang atau dapat juga digunakan untuk membuat layang - layang, pohon -- pohon yang kayunya bisa digunakan untuk membuat balok, gangsing, trompah panjang, dan lain -- lain lagi. Selain itu didapati juga potensi karang taruna yang aktif diharapkan dapat untuk bekerja sama mensukseskan program yang ada. Adapun dalam pembahasan tersebut dimanfaatkan untuk mencari informasi dan saran agar pelaksanaan program bisa berlangsung dengan efektif.
 Selesai dari kegiatan pertama, Tim melanjutkan kegiatan selanjutnya yaitu Sosialisasi dan Edukasi Pelestarian Olah Raga Tradisional. Pada kegiatan ini Tim mengenalkan kepada masyarakat mulai dari anak usia dini, remaja, dewasa, hingga orang tua untuk mengetahui berbagai jenis, cara bermain, dan aturan yang ada dalam olah raga tradisional di Indonesia, serta menyampaikan filosofi yang terkandung untuk dapat menciptakan karakter yang dapat dimiliki oleh setiap individu untuk menjadi lebih baik. Dalam kesempatan ini Tim menyampaikan terkait program yang akan dijalankan dan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pelestarian Olah Raga Tradisional mekanisme pelaksanaan dilakukan perdusun yang terdiri dari 6 dusun dan dilaksanakan pada malam hari dengan pembagian 2 tim yang berlangsung selama 3 hari.
 Pada agenda selanjutnya, Tim melaksanakan kegiatan pendampingan dalam proses penataan lokasi di Desa Tanjungsari bersama dengan masyarakat. Dalam kegiatan ini ada 2 hal yang dilakukan, diantaranya yaitu pembuatan lapangan olah raga traisional dan pembangunan pendopo. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan mayarakat sebagai bentuk kerja sama dengan bergotong royong. Pembuatan lapangan menjadi salah satu kegiata awal yang dilakukan untuk memersiapkan fasilitas tempat untuk digunakan masyarakat dalam beraktivitas olah raga traisional dan juga untuk melasanakan kegiatan -- kegiatan selanjutnya. Adapun yang kedua tentang pembangunan pendopo bertujuan untuk tempat bermain sekaligus bersosialisasi, dan sebagai tempat untuk beristirahat, serta untuk digunakan oleh masyaakat sebagaimana mestinya. Pembutan lapangan olah raga tradisional dan pembangunan pendopo berada dalam satu lokasi yaitu berada di area lapangan Desa Tanjungsari tepatnya dibelakang balai desa. Sedari kegiatan penataan lokasi berlangsung, kegiatan lain yaitu penyiapan alat -- alat olah raga tradisional juga dilakukan.
 Setelah alat -- alat olah raga tradisional siap, kegiatan selanjunyapun dilakukan, yaitu pendistribusian sarana/alat olahraga tradisional. Alat -- alat olah raga tradisional yang didistribusikan didapatkan dari produksi oleh tim sendiri, adapun dengan pemesanan, hingga pembelian barang jadi. Alat -- alat yang ada tersebut diataranya egrang, trompah panjang, lari balok, dagongan, egrang batok, gangsing, sumpitan, congklak, dan lain -- lain. Kegiatan pendistribusikan dilakukan secara simbolik dengan penyerahan kepada Kepala Desa dan selanjutnya beberapa alat diberikan ke dusun -- dusun yang diberikan kepada pemuda dusun untuk digunakan masyarakat. Dengan begitu maka masyarakat mendapatkan fasilitas alat untuk digunakan dan sekaligus berlatih untuk memersiapkan kegiatan selanjutnya, yaitu Festival "Budaya & Olahraga Tradisional" di Desa Tanjungsari.
 Minggu, 24 oktober 2021 telah dilaksanakan kegiatan Festival Budaya dan Olahraga Tradisional yang bertempat di lapangan Desa Tanjungsari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung. Pelaksanaan kegiatan ini menjadi salah satu kegiatan yang direncanakan oleh Tim HIMA PJSD FIK UNNES dalam Program Holistik Pembinaan Dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang berkolaborasi dengan program kerja Pengabdian Masyarakat. Dalam kegiatan ini dihadiri oleh DINDIKPORA Kabupaten Temanggung, Perangkat desa, Dosen Pendamping, KPOTI Jawa Tengah, dan KPOTI Kabupaten Jepara, dan yang terlibat dalam kegiatan ada 25 mahasiswa dari UNNES dan 18 pemuda/karang taruna Desa Tanjungsari sebagai Panitia. Kegiatan ini menjadi momen kerjasama sekaligus sebagai praktik awal setelah dilaksanakan Training Of Trainer (TOT) untuk dapat memersiapkan Instruktur, atlet, maupun penyelenggara kegiatan. Sehingga selain dapat untuk melestarikan olahraga tradisional juga sekaligus dapat meningkatkan prestasi.
 Kegiatan berlangsung mulai dari pagi hingga sore hari, dimulai dari pembukaan, perlombaan, hingga penutup, dalam kegiatan juga melibatkan 4 unsur budaya yang diantaranya yaitu penampilan kesenian tari, perlombaan olahraga tradisional, pameran permainan tradisional, dan EXPO jajanan tradisional.Â
Penampilan kesenian yang ada yaitu kesenian tari Warok/Warokan dari Dusun Tanggung sebagai pembuka, dilanjutkan kesenian tari Kubro Siswo penampilan dari Dusun Ponoradan, dan terakhir sebagai kesenian tari Jaran Kepang dari Dusun Tanggung sebagai penutup kegiatan. Selain kesenian tari, adapun perlombaan olahraga tradisional yang menjadi kegiatan utama dengan perlombaan yang ada diantaranya terdapat cabang olahraga olahraga Layang-layang, Hadang, Egrang, Trompah panjang, dan Dagongan.
Masyarakat sangat berpartisipasi dalam perlombaan yang ada dengan jumlah 150 peserta, baik mulai dari anak usia dini, remaja, hingga dewasa ke atas. Dalam perlombaan olahraga tradisional terdapat hadiah yang disiapkan oleh panitia mulai dari uang pembinaan, medali, dan sertifikat bagi yang juara 1, 2, dan 3. Selama pertandingan berlangsung, masyarakat juga diberikan kesempatan untuk mengenali dengan melihat dan memainkan permainan-permainan tradisional yang telah disiapkan oleh panitia pada stan pameran permainan tardisional dengan diantaranya ada Sumpitan, Congklak, Gasing, Egrang batok, Engklek, Serok Mancung, Lari Balok, Tulup, dan Ketapel. Dan suguhan terakhir dari panitia yang diberikan oleh masyarakat EXPO jajanan tradisional yang juga ikut memeriahkan, jajanan tradsional yang ada yaitu Sego jagung.
 Program ini diharapkan sebagai awal dari adanya aktivitas dengan memainkan permainan rakyat dan olahraga tradisional oleh masyarakat khususnya masyarakat Desa Tanjungsari baik dalam keseharian maupun penyelenggaraan event-event yang ada. Berbagai serangkaian kegiatan yang telah direncanakan untuk dapat menghidupkan kembali olahraga tradisional diabad 21 sekarang ini telah dilakukan. Mulai dari kegiatan pengenalan kepada masyarakat untuk mengetahui berbagai jenis, cara bermain, dan aturan yang ada dalam olah raga tradisional di Indonesia, serta menyampaikan filosofi yang ada. Selain itu bersama dengan masyarakat mengajari cara membuat alat dan lapangan olah raga tradisional, serta memberikan Training Of Trainer (TOT) kepada pemuda karang taruna tentang perwasitan dan sebagai pelatih olah raga tradisional. Dengan begitu tujuan dari adanya pelaksanaan PHP2D dengan melestarikan budaya olahraga tradisional dapat tercapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H