Saat ini dunia disuguhkan dengan teknologi yang sudah semakin maju. Bagian IT yang mempermudah kita dalam mengakses segala sesuatu. Ditambah dengan sekarang dunia sedang dihadapkan dengan virus Covid-19 yang mengakibatkan hampir semua orang mau tidak mau harus mengetahui informasi teknologi.
Adanya pandemi Covid-19 mewajibkan kita untuk tetap berdiam diri dirumah agar terhindar dari paparan virus tersebut. Dengan begitu kita harus menggunakan berbagai macam alat elektronik (seperti, handphone, laptop, dan lainnya) lebih banyak dari sebelumnya, untuk tetap bekerja dan belajar disaat pandemi sekarang ini.
Banyaknya tugas yang diberikan oleh para pendidik seringkali mengakibatkan para pelajar harus menyelesaikan tugas mereka tepat waktu. Hal tersebut tentunya membuat mereka harus bertatap muka dengan gadget lebih lama. Akibatnya para pelajar juga harus mengorbankan waktu tidur mereka untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
Teman-teman yang sering begadang untuk menyelesaikan tugas pasti pernah kan ngerasain kita tuh kayak baru tidur beberapa jam, terus tiba-tiba ke bangun dan rasanya itu segar banget. Nah hal tersebut (baru tidur dan terbangun dengan kondiri segar) bisa sering dialami karena disebabkan oleh bertambahnya usia maupun karena depresi (Lany Wati, 2001).
Seperti yang kita ketahui bahwa tidur merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Kita juga sering mendengar kalimat "tidur harus 8 jam" untuk dapat memenuhi kebutuhan tubuh setelah selesai dari melakukan kegiatan selama seharian. Tidur adalah proses yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat meregenerasi sel-sel baru (Nasution, 2017).
Kita memerlukan tidur untuk dapat mengistirahatkan tubuh. Selain itu, tidur juga memungkinkan tubuh kita untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, meningkatkan daya ingat (memori), mencegah  berbagai macam penyakit, menambah energi dan juga mencegah stress (Nugraha, Y. P. P., Mery T., Nurul, I., & Danar, L. M., 2017). Lalu bagaimana jadinya kalau tubuh kita kekurangan waktu untuk beristirahat?
Teman-teman, ketika kita tidur kurang dari 5 jam dalam semalam dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental (seperti stress hingga depresi), penyakit jantung, stroke dan penyakit gula. Menurut Green (2012), ia mengatakan bahwa pada wanita yang tidur kurang dari 6 jam dalam semalam akan memiliki resiko 62% lebih tinggi terkena kanker payudara, dibandingkan dengan wanita yang tidur 7 jam atau lebih dari itu.
Menurut Taylor (2006) dia menyatakan berikut merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan insomnia:
- Insomnia berhubungan dengan hormon pada wanita yang telah memasuki fase menopause.
- Gangguan kesehatan mental.
- Lingkungan fisik.
- Makan lebih sedikit atau banyak.
- Tidak mengkonsumsi yang memiliki kafein, merokok maupun mengkonsumsi alkohol sebelum tidur.
- Jangan berolahraga terlalu banyak maupun olahraga lebih banyak di malam hari.
Selain itu berikut terdapat faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan insomnia, diantaranya adalah:
- Gender, wanita 41% memiliki resiko terkena insomnia dibandingkan laki-laki.
- Usia, seiring dengan bertambahnya umur dapat mengakibatkan kita terkena insomnia.
- Status perkawinan.
- Gaji.
- Jenjang pendidikan (Lydia Susanti, 2015).
Pada bagian hipotalamus terdapat Nukleus Suprakhiasmatik yaitu pendorong utama ritme untuk tidur dan mengatur suhu tubuh. (Kalat, 2020). Namun apabila kita cenderung untuk tidur larut malam, berikut merupakan beberapa hal yang dapat terjadi pada otak kita:
1. Menjadi susah dalam menerima informasi.