Berdasarkan hasil diskusi dan analisis data, siswa diminta untuk menemukan solusi atau kesimpulan terkait masalah historis yang telah ditentukan. Solusi ini dapat berupa pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa tersebut atau saran untuk mengatasi situasi yang serupa di masa depan. Guru harus memastikan bahwa kesimpulan yang dibuat didasarkan pada bukti dan pemikiran yang logis.Â
Dalam pembelajaran sejarah, pendekatan problem solving menawarkan cara yang tepat untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai sejarah serta keterampilan kritis, analitis, dan reflektif. Pendekatan ini juga mendorong siswa untuk berkolaborasi, berbicara, dan berbagi informasi. Pada akhirnya, hal ini dapat menghasilkan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna dan menarik bagi siswa. Guru tidak hanya memberikan informasi kepada siswa, tetapi juga membantu mereka dalam melakukan penelitian, mengajukan pertanyaan, dan mengevaluasi hasil penelitian mereka.Â
Manfaat yang diperoleh dari implementasi pendekatan problem solving yakni siswa dilatih untuk mengevaluasi sumber, mempertimbangkan berbagai sudut pandang, dan membuat analisis yang logis dan sistematis. Proses ini membantu mereka belajar berpikir kritis, yang dapat digunakan dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam pendekatan problem solving, diskusi kelompok seringkali menjadi metode utama. Hal ini memungkinkan siswa untuk saling berdiskusi, berbagi pendapat, dan belajar dari perspektif rekan-rekan mereka untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerja sama mereka. Pendekatan problem solving mengubah pembelajaran menjadi proses aktif di mana siswa berperan  sebagai peneliti, pengamat, dan penjawab pertanyaan. Proses belajar dapat menjadi dinamis, menarik, dan menantang karena siswa tidak hanya menjadi pendengar pasif (Sukirman, 2018). Menggunakan berbagai sumber sejarah membuat siswa terbiasa mengevaluasi validitas sumber, membandingkan informasi dari berbagai sudut pandang, dan memahami konteks sejarah dari berbagai media. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk memahami informasi penting di era modern.Â
Filsafat Pragmatisme mengajarkan siswa bagaimana sejarah mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan masa depan dengan menggunakan pengetahuan sebagai alat untuk memecahkan masalah praktis. Implementasi filsafat pragmatisme dalam pembelajaran sejarah melalui pendekatan problem solving memberikan kontribusi positif dalam menciptakan pengalaman belajar yang aktif, kritis, dan kontekstual, mendorong siswa untuk tidak hanya memahami fakta sejarah, tetapi juga untuk mengevaluasi sumber, membuat analisis, dan menemukan solusi untuk masalah yang kompleks dengan berpikir kritis dan analisis.Â
Daftar Pustaka
Ridlo, A. N. 2019. METODE PEMBElAJARAN PROGRESIF DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH.Â
Sarah, S. (2018). Pandangan Filsafat Pragmatis John Dewey Dan Implikasinya Dalam Pendidikan Fisika. 73Â
Sukirman. (2018). Strategi Pembelajaran Aktif dan Kolaboratif. Jakarta: Gramedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H