Mohon tunggu...
Ni Ketut Alit Ariana Utami
Ni Ketut Alit Ariana Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang mencari hobi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Moral dalam Peristiwa Sejarah di Indonesia

4 Desember 2022   14:13 Diperbarui: 4 Desember 2022   14:19 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita ketahui, nilai moral merupakan nilai-nilai yang berkaitan dengan perilaku baik dan buruk yang akan menjadi pedoman dalam kehidupan manusia. Kebiasaan yang dilakukan oleh manusia akan berdampak pada moral karena manusia bisa bertindak baik dan buruk. Selain itu, nilai moral juga terkandung dalam peristiwa-peristiwa bersejarah yang telah dilakukan pada masa lampau. Apa saja nilai-nilai moral yang terkandung dalam peristiwa-peristiwa sejarah di Indonesia? Yuk simak artikel berikut ini!

1. Nilai kerja keras

Nilai kerja keras merupakan nilai yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi suatu permasalahan hingga tuntas. Contoh peristiwa sejarah yang terkandung dalam nilai tersebut adalah Pertempuran Ambarawa, yang dimana pertempuran  ini dilakukan oleh pejuang Indonesia dengan para militer sekutu pada tanggal 20 Oktober 1945. Pada pertempuran ini, pejuang Indonesia bekerja keras melawan militer sekutu dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, terdapat peristiwa Bandung Lautan Api pada bulan Maret 1946. Peristiwa ini, pejuang Indonesia membakar wilayah Bandung agar tidak dijadikan markas oleh sekutu. Peristiwa Bandung Lautan Api memiliki tujuan yang sama dengan peristiwa pertempuran Ambarawa yaitu untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

2. Kebersamaan

Nilai kebersamaan merupakan nilai yang dilakukan secara bersama dalam pelaksanaan kegiatan dengan memupuk kekeluargaan dan semangat dalam perbedaan yang memiliki tujuan yang sama. Nilai ini bisa kita lihat  dari peristiwa BPUPKI yang diselenggarakan pada tanggal 1 Maret 1945, yang terbagi menjadi dua sidsng. Nilai kebersamaan dapat menyatukan perbedaan pendapat yang terjadi dalam sidang BPUPKI dan kemudian dirumuskan menjadi satu dan menjadi sebuah pernyataan dari sebuah sidang yang telah dilakukan yaitu pernyataan Indonesia Merdeka serta berhasil membuat rancangan dari UUD. Setelah itu, BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah menyelesaikan tugasnya dan kemudian diganti oleh pembentukan PPKI pada tanggal 7 Agustus 1945. 

3. Kemandirian dan tanggung jawab

Kemandirian merupakan kemampuan seseorang untuk berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain, sedangkan tanggung jawab adalah sikap dalam melakukan sesuatu dan siap menanggung resiko. Pada nilai ini, kita bisa lihat pada peristiwa deklarasi sumpah pemuda pada tanggal 27-28 Oktober 1928 atas gagasan dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia, yang dimana dalam pernyataan Sumpah Pemuda yang mengikrarkan satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia, menandakan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang mandiri serta sikap kita dalam berbangsa dan bernegara harus diikuti dengan tanggung jawab.

4. Rela berkorban

Rela berkorban merupakan nilai dalam bersedia dengan ikhlas dalam melakukan sesuatu dengan tujuan yang baik. Pada nilai ini, terdapat pada peristiwa perang kemerdekaan, yang dimana para pahlawan mempertaruhkan jiwa dan raganya demi memerjuangkan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dapat dilihat dari seorang tokoh penting bernama Jendral Soedirman yang rela berjuang dalam keadaan sakit dengan satu paru-paru yang tetap memimpin perang gerilya. 

5. Pantang menyerah

Pantang menyerah merupakan sebuah nilai yang tidak mudah putus asa ketika mendapatkan tantangan dan bangkit dalam keterpurukan. Nilai ini dapat kita lihat pada peristiwa bersejarah perang Puputan Margarana dengan semangat heroik dan pantang menyerah dari pasukan Ciung Wanara dalam mempertahankan kemerdekaan jagat Bali pada tanggal 20 November 1946. Dalam peristiwa bersejarah ini, telah mengorbankan putra terbaik anak bangsa yang telah berjuang dan pantang menyerah dalam melawan Belanda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun