Mohon tunggu...
Auravia Mahardhika Putri
Auravia Mahardhika Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa HI UMM

Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional - Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengulas Capaian Indonesia dalam Pidato Jokowi pada KTT COP26 di Glasglow, Aksi Nyata atau Hanya Rencana?

7 Januari 2023   02:13 Diperbarui: 7 Januari 2023   02:27 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa upaya yang telah dilakukan yakni pembentukan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Yang terbagi dalam 9 provinsi di Indonesia yakni Kalbar, Kaltim, Kaltara, Kepri, Babel, Riau, Sumut, Papua, dan Papua Barat yang luasnya mencakup 600 hektar. Luhut Binsar, Menteri Kemaritiman dan Investasi menambahkan bahwa rehabilitasi mangrove ini mampu mengurangi 10-30% emisi tahunan dari sektor industri lahan. Dengan rehabilitasi mangrove, produktivitas bidang kelautan juga dapat meningkat. Sehingga, pernyataan Jokowi pada poin ketiga ini dapat menjadi tanda komitmen pemerintah terhadap perbaikan lingkungan khususnya mangrove.

 
4. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar di Asia Tenggara


Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini merupakan proyek investasi antara Indonesia dengan Abu Dhabi. Proyek PLTS Terapung 145 MW ini resmi memulai pembangunan pada 17 Desember 2020 lalu di Cirata, Jawa Barat. Merupakan pembangkit listrik pertama di Asia Tenggara dan kedua di dunia.  

PLTS Terapung Cirata ditargetkan dapat menghasilkan energi sebesar 245 kWh pertahun, sehingga dapat diperkirakan bisa memasok listrik untuk 50.000 rumah dan menyerap tenaga kerja sejumlah 800 orang. Terhitung dari Januari 2020, sejak penandatanganan kontrak jula beli listrik, PLTS Terapung Cirata banyak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak bahkan perbankan internasional seperti Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Sociate Generale dan Standard Chartered Bank menjadi pihak yang mandanai proyek ini hingga 140 juta USD. Sehingga, pernyataan keempat Jokowi dalam pidato tersebut dapat menunjukkan bahwa Indonesia terbuka kepada investor asing dan memiliki komitmen kuat dalam mengembangkan energi terbarukan yang ada. 

5. Pemanfaatan Biofuel Sebagai Energi Baru Terbarukan


Indonesia membuktikan keberhasilannya dalam peningkatan pemanfaatan biodesel dari tahun 2016-2021. Dalam kurun waktu tersebut, pemanfaatan biodesel mampu memperbaiki neraca perdagangan migas yang harga impornya turun seperti gas oil. Direktur Bioenergi, Edi Wibowo mengatakan bahwa Indonesia menjadi pionir dalam pencampuran biodesel ke dalam minyak solar, menjadi yang pertama dan terbesar di dunia pada sektor bahan bakar minyak jenis solar. 

Kedepannya, penggunaan biodesel akan lebih ditingkatkan lagi menuju Nett Zero Emmision. pengembangan Bioavtur, pengembangan sawit untuk gasoline, dan sebagainya. Implementasi dari pernyataan Jokowi diatas ialah penerapan Indonesian Bioenergy Sustainability Indicators (IBSI) yang dikembangkan oleh Kementrian ESDM. Didalamnya terdapat indikator yang berhubungan dengan lingkungan sosial dan aspek eknomi yang harus dipenuhi agar pemanfaatan biodesel ini dapat terus berkelanjutan.

 
6. Pengembangan Pembangunan Berbasis Clean Energi: Pembangunan Kawasan Industri Hijau Terbesar Di Dunia, Di Kalimantan Utara


Pembangunan Kawasan industri hijau telah diatur dalam Undang-Undang No 3 tahun 2014 tentang Perindustrian. Yang di dalamnya berisi, bahwa industri hijau merupakan industri yang dalam proses produksinya berfokus pada efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Sehingga pembangunan industry dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dapat selaras dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.  

Pada 21 Desember 2021, Jokowi melakukan groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kalimantan Utara. Kawasan Industri Hijau ini diharapkan dapat menjadi Kawasan industri terbesar di dunia dan menjadi lahan investasi perusahaan-perusahaan besar Indonesia. Seperti PT. Kayan Hydropower Nusantara yang akan melakukan investasi melalui pembangunan PLTA di Sungai Mentarang, Kabupaten Malinau. Selain itu, terdapat beberapa perusahaan lain yang berinvestasi di bidang lain misalnya PT. Adaro Energy Tbk yang akan membangun industri alumunium dalam negeri. Sehingga dapat mengurangi impor serta mendatangkan banyak investasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun