Mohon tunggu...
Mulia. S
Mulia. S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blogger // Writer

Membaca buku, menulis, atau mengeksplorasi bidang-bidang yang menarik seperti seni, sastra, atau ilmu pengetahuan adalah hal-hal yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Apakah Gaya Hidup Digital Memperburuk Mata Minus?

29 Juli 2023   11:54 Diperbarui: 3 Agustus 2023   19:51 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital yang semakin maju ini, perangkat elektronik seperti ponsel pintar, tablet, dan komputer telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Penggunaan yang intensif dari perangkat ini sering kali melibatkan waktu yang lama di depan layar, yang telah menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya pada kesehatan mata, terutama dalam hal mata minus atau miopia.

Beberapa studi menunjukkan bahwa miopia telah mengalami peningkatan yang signifikan di kalangan anak-anak dan remaja dalam beberapa dekade terakhir, terutama di negara-negara dengan gaya hidup digital yang tinggi. Pertumbuhan penggunaan perangkat elektronik yang cenderung menyebabkan mata fokus pada jarak dekat, bersamaan dengan kurangnya paparan terhadap kegiatan luar ruangan dan cahaya matahari, diyakini menjadi faktor kontributor dalam meningkatnya prevalensi miopia.

Penelitian telah menemukan bahwa waktu yang dihabiskan di depan layar dan kurangnya kegiatan di luar ruangan berhubungan dengan pertumbuhan miopia yang lebih cepat pada anak-anak. Layar perangkat elektronik cenderung memaksa mata untuk berfokus secara berulang-ulang pada objek yang dekat, yang dapat menyebabkan ketegangan mata dan meningkatkan risiko perkembangan miopia.

Selain itu, paparan terhadap sinar biru yang dipancarkan oleh layar elektronik juga telah menjadi perhatian dalam penelitian terkini. Paparan sinar biru yang berlebihan diyakini dapat merusak jaringan retina mata dan berkontribusi pada perkembangan miopia.

Meskipun keterkaitan antara gaya hidup digital dan miopia terlihat kuat, penting untuk diingat bahwa miopia dipengaruhi oleh faktor genetik juga. Jadi, seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan miopia cenderung lebih rentan terhadap kondisi ini, terlepas dari gaya hidup digitalnya.

Upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengatur penggunaan perangkat elektronik dan memperhatikan kesehatan mata, terutama di kalangan anak-anak. Para ahli merekomendasikan istirahat mata secara teratur ketika menggunakan layar, teknik "20-20-20" yang berarti setiap 20 menit, lihatlah sesuatu yang jauh selama 20 detik, dan hindari penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur agar tidur yang berkualitas dapat terjaga.

Dalam kesimpulannya, fenomena miopia dalam masa kini menunjukkan hubungan yang erat dengan gaya hidup digital dan penggunaan perangkat elektronik yang intensif, khususnya pada generasi muda. Memahami risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat membantu melindungi kesehatan mata dan mengurangi dampak negatif dari gaya hidup digital yang semakin meluas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun