Pada masa modern ini, sebagian besar furniture ruangan, interior dan eksterior bangunan selalu menggunakan bahan pelapis yang sering disebut dengan finishing. Bahan pelapis ini memiliki berbagai macam fungsi, mulai dari sebagai perlindungan terhadap zat luar hingga sebagai penambah nilai estetika. Selain dari fungsi finishing yang beragam, bahan ini juga memiliki harga yang mudah dijangkau oleh masyarakat sosial. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami dengan benar karakteristik tiap finish yang sering dipakai oleh masyarakat umum seperti High Pressure Laminate (HPL) dan veneer.
High Pressure Laminate (HPL)
HPL merupakan bahan pelapis material dekoratif dengan properti spesial yang kuat terhadap api dan bahan kimia. Bahan pelapis ini diproduksi dengan menjenuhkan beberapa lembar kertas kraft dengan resin fenolik. Setelah itu, kertas dekorasi diletakkan di atas lembaran kertas kraft dan proses penekanan dimulai. Proses ini menyebabkan resin fenolik dan resin melamin berubah menjadi plastik dan mengeraskan lembaran kertas di dalamnya menjadi sebuah lembaran keras yang disebut HPL.
Pada umumnya, bidang papan yang terbuat dari MDF atau particle board selalu dilaminasi HPL dengan berbagai macam zat adhesif. Papan dengan material MDF atau particle board digunakan karena material tersebut memiliki komposisi, stabilitas dan ketahanan yang ideal. Selain itu, HPL sendiri memiliki beberapa karakteristik yang baik seperti tahan terhadap air, panas, api dan bahan kimia, tidak menarik debu, kuat terhadap luka, goresan dan benturan, warna yang tidak akan berubah dalam jangka waktu lama dan mudah dibersihkan.Â
Berdasarkan penggunaannya, HPL dapat dikategorikan menjadi empat bagian. Pertama General Purpose HPL dengan ketebalan antara 0.71 mm hingga 1.22 mm yang sering digunakan pada bidang horizontal dan vertikal. Berikutnya terdapat Postforming HPL dengan ketebalan 0.97 mm yang dapat digunakan pada permukaan melengkung. Selanjutnya terdapat Backer HPL, merupakan lembaran HPL yang diproduksi tanpa sisi dekoratif dan secara umum digunakan untuk menguatkan sisi belakang permukaan. Terakhir adalah Special Purpose HPL yang tahan lama, tahan terhadap api dan bahan kimia, serta dapat menyebarkan listrik statis (mengakibatkan tidak mudah menarik debu)
Material veneer merupakan sebuah lembaran tipis yang pada umumnya diambil dari material alami kayu dan batu alam serta ditempelkan pada papan multiplek atau  MDF. Penggunaan finish ini dapat menghasilkan tampak permukaan alami yang sama dengan material aslinya. Karena material ini didapat langsung dari alam, maka terdapat banyak sekali variasi warna dan tekstur veneer yang dihasilkan. Hal ini membuat veneer dapat digunakan secara fleksibel pada desain furniture dan interior yang beragam.
Wood veneer
Wood veneer merupakan material pelindung dan dekorasi alternatif pengganti kayu alami dikarenakan warna dan tekstur material yang dihasilkan kedua material sangat menyerupai satu sama lain. Selain itu, wood veneer merupakan material yang aman dan memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan kayu alami sehingga material ini sering digunakan untuk menggantikan kayu asli. Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dibutuhkan tenaga ahli khusus untuk memasangkan wood veneer terhadap papan furniture dan interior. Karena material ini merupakan sebuah lembaran tipis dari kayu alami, wood veneer sangat rentan terhadap air sehingga memerlukan perawatan material secara berkala. Material ini sendiri tidak dapat diperbaiki lagi ketika muncul keretakan di permukannya, menyebabkan pengguna harus mengganti wood veneer lagi secara keseluruhan.
Stone veneer
Material pelindung dan dekorasi terakhir merupakan stone veneer, dimana material ini dapat dibedakan menjadi dua. Stone veneer alami yang dibuat dari batu alami, dipotong menjadi lempengan tipis dan kemudian ditempelkan dengan dinding bangunan. Sedangkan stone veneer buatan yang dimanufaktur dengan campuran konkret dan pigmen pewarna, membuat campuran warna yang menyerupai tekstur batu alami. Secara umum, penggunaan kedua jenis stone veneer tersebut memiliki harga yang relatif lebih murah dibandingkan batu alami. Selain itu, karakteristik material yang ringan membuat waktu pemasangan lebih singkat dan menurunkan biaya pengeluaran secara drastis. Jika terpasang dengan benar dan tepat, stone veneer ini dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Perlu diperhatikan bahwa kualitas dan ketahanan stone veneer bergantung dengan prosedur pemasangan yang tepat. Prosedur pemasangan yang tidak benar akan mengakibatkan material tersebut lebih mudah pecah dan terkikis. Selain itu, penggunaan pembersih yang keras dapat merusak permukaan dan menghancurkan warna stone veneer yang telah dipasang. Dan tidak semua stone veneer tersedia cocok digunakan pada area yang sering terkena air.
Sangat penting untuk mengetahui karakteristik dan hal-hal penting material yang dibutuhkan, seperti HPL dan veneer. Penggunaan kedua material yang tepat akan menghasilkan kualitas interior maupun eksterior bangunan yang baik dan tahan lama. Sekian dari artikel ini, saya harap informasi ini dapat membantu anda para pembaca memilih bahan material yang tepat.
Sumber:Â
Burdurlu, E., & Ozgenc, O. (2009). Effect of different layer structures on some resistance characteristics of high-pressure laminates. Forest Products Journal, 59(4), 69.
CSI - All Things Stone. (2020, May 27). Natural Selection, A Guide to Naural Stone Veneer [Video].YouTube.https://www.youtube.com/watch?v=nfCJ1Tz1d-g
REBAC Staff. (2020, April 04). The Pros and Cons of Manufactured Stone Veneer. https://homebuying.realtor/content/pros-and-cons-manufactured-stone-veneer
Chigwell Building & Joinery. (2022, March 03). What is High Pressure Laminate (HPL)?. https://www.cbjltd.co.uk/news/what-is-high-pressure-laminate#What_is_HPL
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H