Mohon tunggu...
025_Imam Hadi Prayitno
025_Imam Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Dekat Anak Berkebutuhan Khusus

23 Desember 2022   09:55 Diperbarui: 23 Desember 2022   09:59 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak-anak dengan kebutuhan khusus atau ABK adalah sebutan bagi mereka yang memiliki keistimewaan dan membutuhkan perlakuan khusus dibanding dengan anak-anak pada umumnya, Istilah Anak Berkebutuhan Khusus sebenarnya memiliki istilah lain yaitu Anak Luar Biasa dan Anak cacat. Anak Berkebutuhan khusus sendiri dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:

1.Tunanetra

Tunanetra merupakan keadaan dimana sesorang memiliki kesulitan atau hambatan untuk melihat, dimana hal tersebut digolongkan lagi menjadi  dua golongan yaitu low vision dan buta total.kondisi tersebut tentu akan mempengaruhi aktivitas penderita atau penyandang tunanetra sendiri sehingga kita sebagai masyarakat perlu memberikan perhatian khusus kepada mereka baik itu dengan , memberikan fasilitas.memberikan bantuan maupun menyediakan layanan sesuai dengan kebutuhan mereka.

2.Tunarungu

Tunarunggu merupakan keadaan dimana individu mengalami ganguan dalam pendengaran yang mana bisa diklasifikasikan sebagai berikut: ganguan sangat ringan (27-40dB) , ganguan ringan (41-55dB), Ganguan sedang (56-70dB). Ganguan berat (71-90dB), Ekstrem-Tuli (91dB ke atas)

3.Tunagrahita

Tunagrahita adalah keadaan dimana sesorang memiliki intelektual dan kemampuan berpikir yang cukup rendah dibanding dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir di masyarakat pada umumnya, tunagrahita sendir dibagi menjadi 4 ringan(70-51).sedang (51-36), berat(35-20) dan sangat berat (20-1)

4.Tunadaksa

Tunadaksa adalah keadaan dimana terdapat kelainan maupun kecacatan pada saraf,sistem otot, tulang dan persendian pada tubuh dimana hal tersebut membuat ganguan koordinasi  terhadap cara komunikasi, mobilitas maupun perkembangan pribadi secara utuh

5.Tunalaras

Tunalaras merupakan keadaan dimana seseorang  memiliki ganguan atau hambatan akan emosi dan tingkah laku dalam menyesuaikan dengan lingkunganya dimana itu biasanya disebabkan oleh 3 faktor yaitu faktor biologis, faktor psikologis dan terakhir faktor lingkungan.

6.Kesulitan belajar

Kesulitan  belajar  khusus  adalah    suatu gangguan dalam satu atau lebih proses psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran atau  tulisan.  Gangguan  tersebut  mungkin menampakkan  diri  dalam  bentuk  kesulitan mendengarkan  ,  berpikir  ,  berbicara,  membaca, menulis, mengeja , atau berhitung. Batasan tersebut mencakup  kondisi-kondisi  seperti  gannguan perseptual,  luka  pada  otak,  disleksia,  dan  afasia perkembangan

7.Gangguan perilaku

Secara definitif anak dengan gangguan emosi dan perilaku adalah anak yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan bertingkah laku tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun masyarakat pada umumnya, sehingga merugikan dirinya maupun orang lain, dan karenanya memerlukan pelayanan pendidikan khusus demi kesejahteraan

8.Anak berbakat

Anak berbakat akademik cenderung memiliki keunikan karakteristik dan kebutuhan. Adapun karakteristik dan kebutuhannya di antaranya sebagai berikut: 1. Memiliki rentangan perhatian lama dikaitkan dengan suatu bidang akademik 2. Memiliki pemahaman konsep, metode, dan terminologi tingkat lanjut untuk bidang tertentu. 3. Mampu menerapkan konsep-konsep dari bidang-bidang tertentu ke kegiatan-kegiatan dalam bidang lainnya. 4. Adanya keinginan mencurahkan sebagian besar waktu dan usahanya untuk mencapai standar yang tinggi dalam suatu bidang akademik tertentu. 5. Adanya kemampuan kompetitif dalam bidang akademik tertentu dan motivasi untuk berbuat yang terbaik. 6. Kemampuan belajar cepat dalam bidang studi tertentu. 7. Memiliki keajegan dan dikendalikan oleh tujuan dalam bidang tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Suryani, Y. E. (2010). Kesulitan belajar. Magistra, 22(73), 33.

Mahabbati, A. (2014). Pola Perilaku Bermasalah dan Rancangan Intervensi pada Anak Tunalaras Tipe Gangguan Perilaku (Conduct Disorder) Berdasarkan Fungsctional Behavior Assesment. Dinamika Pendidikan, 21(01). 

Mahabbati, A. (2006). Identifikasi anak dengan gangguan emosi dan perilaku di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Khusus, 2(2), 1-14 

Wahab, R., & Pengantar, A. (2005). Peranan orangtua dan pendidik dalam mengoptimalkan potensi anak berbakat akademik. In Makalah disajikan dalam Seminar Keberbakatan, Dewan Eksekutif Mahasiswa Psikologi Universitas Diponegoro, Semarang (Vol. 28).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun