Mohon tunggu...
Raihan Tri Atmojo
Raihan Tri Atmojo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, UNS. Saat ini sedang senang terhadap dunia blog dan mencoba menambah wawasan dengan berbagai macam bacaan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Caliphate, Film yang Membongkar Wajah ISIS

1 Februari 2023   21:35 Diperbarui: 1 Februari 2023   21:37 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Caliphate. Sumber: https://m.imdb.com/

Film ini dimulai dengan Pervin, seorang perempuan Muslim Swedia yang tinggal di Kota Raqqa, Suriah yang saat itu sedang dalam kekuasaan kelompok ekstrimis IS (Islamic State). Pervin dengan bayinya yakni Latifa dan temannya yakni Tine sedang berjalan di jalanan Raqqa tiba-tiba diperintahkan untuk menepi lantaran akan ada eksekusi hukum qisas, yakni potong tangan. Semua perempuan yang ada di sekitar itu diminta untuk masuk ke dalam Masjid. Tapi meski begitu Pervin tetap melihat proses potong tangan itu dengan mata kepalanya sendiri.

Hal seperti itu sudah biasa di wilayahi IS. Karena sudah tak tahan hidup di tempat seperti itu Pervin ingin kembali ke Swedia yang merupakan tempat asalnya. Ia kemudian mendapat ponsel dari Tine. Tine yang awalnya menggunakan ponsel tersebut memberikan ponselnya kepada Pervin, karena ia tertangkap polisi. Perlu diketahui, perempuan di wilayah IS tidak boleh mempunyai ponsel. Tine sempat memberi tahu bahwa ada orang swedia yang bisa membantunya pulang, yakni Dolores Costa.

Berbekal kontak dengan Dolores Costa, Pervin bisa berhubungan dengan polisi Swedia yakni Eva yang bernama asli Fatima. Fatima bersedia menolong Pervin asal ia (Pervin) memberi petunjuk mengenai serangan kelompok IS yang akan dilakukan di Swedia. Selama berhari-hari Pervin mengumpulkan data dan petunjuk dari Husam yakni suaminya yang merupakan pejuang IS. Ketika Husam tidur atau tidak di rumah, Pervin dan Eva bekerja sama membongkar rencana IS yang akan dilakukan di Swedia. Uniknya mereka bekerja sama hanya melalui sambungan telepon.

Namun perjalanan mereka berdua tidak mulus. Pervin sempat kepergok oleh tentara IS yang lain yaitu Ahmed ketika menelepon Eva. Ia disiksa dan juga diperkosa, dengan segenap tenaga ia kemudian membunuh Ahmed dan membuangnya ke sumur agar tidak ada yang mengetahui jejak pembunuhannya. Eva juga dipecat sebagai polisi di Swedia lantaran ditemukan narkoba dalam darahnya. Tapi itu tak membuat Eva menghentikan upayanya membawa Pervin keluar dari Raqqah. Dalam upayanya itu ia juga dihadapkan dengan adanya agen IS yang sudah berada di Swedia. Untuk itu ia meminta bantuan Calle untuk menangani hal itu.

Agen IS yang sudah berada di Swedia adalah Ibrahim Haddad atau dikenal dengan Ibbe. Ia bertugas untuk merekrut muslim swedia agar mau berangkat ke wilayah Daesh atau IS. Berbekal video propaganda buatan IS ya berhasil membujuk 4 wanita muda untuk berangkat ke IS. Namun perjalanan 4 wanita itu digagalkan di wilayah turki, hanya satu yang benar-benar sampai ke wilayah Daesh.

Disaat sang wanita itu sampai di wilayah Daesh, Pervin diminta untuk mengamankannya agar bisa dibawa pulang bersama dirinya ke swedia. Untungnya pada hari itu Husam sudah mempunyai pandangan yang sama dengan Pervin, yakni ingin kembali ke Swedia. Mereka berdua bekerja sama mengamankan gadis yang bernama Lisha tersebut. Namun sayang, saat hari-H kepulangan mereka, ketika Eva sendiri yang menyusup kedalam Raqqa, Lisha membocorkan hubungan antara Pervin dan Eva yang menyebabkan kegagalan serangan teror di Swedia.

Omar yang merupakan teman sesama Mujahidin IS yang mendengar itu menembak pervin, tapi Omar juga langsung tewas di tangan Eva. Akhirnya yang bisa dievakuasi dari Raqqa hanya Husam dan Latifa. Meski berhasil keluar dari Raqqa, nyawa pervin tak terselamatkan di dalam perjalanan.

Film Caliphate atau yang dalam bahasa Swedia dibaca Kalifat ini merupakan serial original Netflix. Serial ini tayang pada tahun 2020. Serial ini pertama kali tayang di TV swedia yaitu SVT yang kemudian menjadi serial yang paling banyak ditonton waktu itu. Dalam serial ini digambarkan bagaimana cara kelompok Ekstrimis ISIS melakukan serangan di negara lain, bagaimana mereka menyamar, menyusup, dan merekrut orang. Semua terorganisir dengan sangat baik, maka kita mungkin pernah beberapa kali melihat berita tentang aksi mereka di berbagai negara.

Namun seperti yang kita tahu, kelompok ISIS bukanlah representasi Islam yang sesungguhnya. Sistem kekhalifahan yang mereka gaungkan bertolak belakang dengan kekhalifahan 'ala minhajin nubuwwah (kekhalifahan ala Rasulullah SAW). Rasulullah memimpin umatnya penuh kasih sayang, ia membawa rahmat bagi seluruh alam. Islam menyebar Islam dengan damai, tidak seperti ISIS yang menyebarkan ideologi mereka dengan senjata, ancaman, dan rasa takut. Islam itu mudah dan menggembirakan, dan akhlak seorang muslim sejatinya harus baik. Jika mendapat masalah tidak terburu-buru untuk menggunakan jalan kekerasan sebagai solusinya. Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun