Mohon tunggu...
Raihan Tri Atmojo
Raihan Tri Atmojo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, UNS. Saat ini sedang senang terhadap dunia blog dan mencoba menambah wawasan dengan berbagai macam bacaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teruslah Berbuat Baik, Meski Bukan yang Terbaik

26 Februari 2021   13:48 Diperbarui: 26 Februari 2021   13:53 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika nilai tak sesuai harapan

Ketika ku sekolah, kuingin menjadi nomor satu

Belajar disana sini

Sampai lupa kalau aku bukanlah babu

Yang kewalahan karena nilai sebiji

Aku manusia, bukan robot babu

Dimana ia dengan mudahnya dikendalikan kesana-kemari

Aku juga punya tujuan tertentu

Tak hanya untuk diri sendiri, tapi juga orang lain

Memang dikelas aku bukan juara satu

Yang menjadi idola disana-sini

Disayang ortu hingga guru

Bisa dengan mudah bersosialisasi

Aku takut kalau tidak naik kelas waktu itu

Karena nilaiku yang menyesakkan hati

Sampai-sampai aku tak tahu

Harus memberi tahu apa pada orang tuaku nanti

Akhirnya aku menyembunyikannya hanya untukku

Hingga akhirnya orang tuaku mengetahui

Aku sudah bersiap untuk skenario terburuk

Tapi orang tuaku bertindak lain

Mereka tak menghukumku

Disaat yang lain mungkin mendapat tindakan yang lain

Mereka tetap menyayangiku

Oh, mereka berdua sungguh terbaik

Tapi aku tak bisa terus begitu

Aku harus bangkit

Menjadi orang yang tak terus-menerus begitu

Tapi, beranjak menjadi lebih baik.

Alangkah baiknya kalau menjadi yang terbaik

Tapi jangan sampai kau terpuruk

Karena memaksakan tubuh ini

Karena kau tidak tahu sejauh mana tubuh itu bisa utuh.

Menjadi lebih baik dari dirimu yang dulu, itupun cukup

Selama itu baik bagi orang lain dan diri sendiri

Orang pasti akan tahu

Kalau kau melakukan yang terbaik.

Tulisan ini tidak hanya untukku, tapi bagi kalian yang juga seperasaan ama aku (cielah seperasaan).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun