Ketika nilai tak sesuai harapan
Ketika ku sekolah, kuingin menjadi nomor satu
Belajar disana sini
Sampai lupa kalau aku bukanlah babu
Yang kewalahan karena nilai sebiji
Aku manusia, bukan robot babu
Dimana ia dengan mudahnya dikendalikan kesana-kemari
Aku juga punya tujuan tertentu
Tak hanya untuk diri sendiri, tapi juga orang lain
Memang dikelas aku bukan juara satu
Yang menjadi idola disana-sini
Disayang ortu hingga guru
Bisa dengan mudah bersosialisasi
Aku takut kalau tidak naik kelas waktu itu
Karena nilaiku yang menyesakkan hati
Sampai-sampai aku tak tahu
Harus memberi tahu apa pada orang tuaku nanti
Akhirnya aku menyembunyikannya hanya untukku
Hingga akhirnya orang tuaku mengetahui
Aku sudah bersiap untuk skenario terburuk
Tapi orang tuaku bertindak lain
Mereka tak menghukumku
Disaat yang lain mungkin mendapat tindakan yang lain
Mereka tetap menyayangiku
Oh, mereka berdua sungguh terbaik
Tapi aku tak bisa terus begitu
Aku harus bangkit
Menjadi orang yang tak terus-menerus begitu
Tapi, beranjak menjadi lebih baik.
Alangkah baiknya kalau menjadi yang terbaik
Tapi jangan sampai kau terpuruk
Karena memaksakan tubuh ini
Karena kau tidak tahu sejauh mana tubuh itu bisa utuh.
Menjadi lebih baik dari dirimu yang dulu, itupun cukup
Selama itu baik bagi orang lain dan diri sendiri
Orang pasti akan tahu
Kalau kau melakukan yang terbaik.
Tulisan ini tidak hanya untukku, tapi bagi kalian yang juga seperasaan ama aku (cielah seperasaan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H