Mohon tunggu...
Mochammad Afisena
Mochammad Afisena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Penggunaan Media terhadap Pemberian Psikoedukasi pada Peserta Didik

31 Juli 2024   20:28 Diperbarui: 31 Juli 2024   20:41 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesan atau informasi kesehatan sangat perlu disampaikan kepada sasaran. Penyampaikan pesan kepada sasaran memerlukan media sebagai perantara agar pesan dapat dipahami dan dimengerti. Media merupakan salah satu unsur yang penting dalam berkomunikasi. Media merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari komunikator kepada komunikan sehingga komunikan memahami isi pesan

Pengaruh media dalam konteks pemberian psikoedukasi kepada peserta didik telah menjadi fokus utama. Media mempunyai peran signifikan dalam menyampaian informasi, menggugah pemikiran, serta membentu perilaku individu. Dalam konteks psikoedukasi, pemanfaatan berbagai jenis media, baik cetak maupun digital membuka peluang baru dalam memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai kesehatan mental, pemecahan masalah, dan pengembangan keterampilan psikologis.


Pemberian psikoedukasi melalui media telah menjadi sarana efektif dalam mencapai berbagai tujuan pembelajaran. Melalui poster, leaflet, booklet, video edukasi atau media sosial, peserta didik memiliki akses untuk memperoleh informasi yang relevan secara lebih menarik, terutama media sosial. Dalam lingkup pendidikan, penggunaan media dalam psikoedukasi mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis, interaktif, dan sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. Namun, selayaknya pisau bermata dua, pengaruh media terhadap pemberian psikoedukais juga memerlukan pengelolaan yang bijak. Pemilihan jenis media yang tepat, desain menarik, serta kesesuaian informasi dengan kebutuhan peserta didik menjadi faktor krusial dalam memastikan efektivitas pesan yang disampaikan.


Dengan memahami peran serta pengaruh media dalam pemberian psikoedukasi, dapat dikaji lebih lanjut bagaimana penggunaannya dapat dioptimalkan agar memberikan dampak yang positif, memperluas pemahaman, serta meningkatkan kesejahteraan mental dan emosinal peserta didik.

1. Definisi Media Psikoedukasi
Kata media berasal dari bahasa latin "medius" yang secara harfiah berarti "tengah", perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Menurut Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional. Definisi dari istilah psikoedukasi adalah suatu intervensi yang dapat dilakukan pada individu, keluarga, dan kelompok yang fokus pada mendidik partisipannya mengenai tantangan signifikan dalam hidup, membantu partisipan mengembangkan sumber-sumber dukungan dan dukungan sosial dalam menghadapi tantangan tersebut, dan mengembangkan keterampilan coping untuk menghadapi tantangan tersebut. Psikoedukasi adalah treatment yang diberikan secara profesional mengintegrasikan intervensi psikoterapeutik dan edukasi . Psikoedukasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengajarkan atau menginformasikan informasi tertentu dengan tujuan mengubah pola pikir individu terkait dengan suatu konsep tertentu. Psikoedukasi terdiri atas 2 bentuk yakni aktif dan pasif. Psikoedukasi aktif adalah psikoedukasi yang melibatkan berbagai tugas yang menyebabkan peserta akan terlibat aktif. Sedangkan psikoedukasi pasif tidak melibatkan tugas yang menuntut peserta tidak terlibat secara aktif, misalnya saja penggunaan poster dan sejenisnya. Kedua jenis psikoedukasi tersebut dianggap bermanfaat sebagai teknik preventif dan kuratif yang baik secara primer untuk mencegah terjadinya gangguan mental.

2. Jenis-Jenis Media Psikoedukasi
Dalam pelaksanaan pemberian informasi melalui psikoedukasi terdapat beberapa media yang dapat digunakan yakni:
a) Poster
Selain melakukan penyuluhan, penyelenggara juga dapat membagikan poster kepada peserta atau dapat ditempelkan di area yang sering di jangkau. Tujuannya agar peserta dapat selalu membaca atau terpapar dengan pesan isi poster sehingga terjadi peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku berkaitan dengan topik yang dibagikan. Poster merupakan salah satu media promosi yang ditunjukkan sebagai pemberitahuan, peringatan, maupun penggugah selera dan biasannya berisi penjelasan dan gambar. Penggunaan media dalam promosi kesehatan akan menarik minat peserta didik untuk mempelajari materi yang diberikan. Media yang menarik akan memberikan keyakinan, sehingga perubahan kognitif, afektif dan psikomotor dapat ditercapai

b) Leaflet
Media leaflet merupakan bahan cetak berupa lembaran yang dilipat yang berisikan tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Disamping kelebihan yang dimiliki, media leaflet juga mempunyai kekurangan seperti informasi yang disajikan bersifat terbatas dan kurang spesifik. Leaflet hanya menyajikan tema tertentu yang diinginkan, tidak terlalu banyak memainkan tulisan dan hanya memuat sedikit gambar. Media leaflet merupakan salah satu media pembelajaran yang simpel dan ringkas serta mudah untuk didistribusikan. Desain yang simpel tersebut membuat penerima pesan tidak membutuhkan waktu yang banyak dalam membaca dan memahami isi pesan yang disampaikan

c) Booklet

Booklet, merupakan media termasuk dalam kategori media lini bawah (below the line media). Sesuai sifat yang melekat pada media lini bawah, pesan yang ditulis pada media tersebut menggunakan kalimat pendek, sederhana, singkat, ringkas, menggunakan huruf besar dan tebal. Booklet memiliki kelebihan yaitu : a. Dapat dipelajari setiap saat, karena desain berbentuk buku, b. Memuat informasi relatif lebih banyak dibandingkan dengan poster. Keunggulan yang lain adalah bahwa booklet ini menggunakan media cetak sehingga biaya yang dikeluarkannya itu bisa lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan media audio dan visual serta juga audio visual, proses booklet agar sampai kepada obyek atau masyarakat bisa dilakukan sewaktuwaktu, proses penyampaiannya juga bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada, dan lebih terperinci dan jelas, karena lebih banyak bisa mengulas tentang pesan yang disampaikannya.


d)Media Sosial
Media sosial yang digunakan dalam memberikan psikoedukasi seperti Instagram maupun X yang sekarang banyak digunakan oleh peserta didik. Untuk mengukur efektivitas psikoedukasi yang diberikan melalui media sosial Instagram, dilakukan penghitungan berdasarkan jumlah reaksi pengguna Instagram. Jumlah reaksi like(s) berarti pengguna media sosial Instagram menyukai dan tertarik dengan psikoedukasi yang diberikan. Komentar (comments) yang diberikan oleh pengguna media sosial Instagram menunjukkan reaksi subjektif yang terhadap konten psikoedukasi. Jumlah reaksi saved menunjukkan bahwa pengguna media sosial Instagram memandang informasi yang diberikan penting dan layak untuk disimpan untuk kemungkinan dibaca ulang pada lain waktu. Sementara itu, jumlah reaksi shared mengindikasikan bahwa konten psikoedukasi bermanfaat dan layak untuk dibagikan ke orang lain


e) Video Edukasi
Penggunaan media audio visual menjadi salah satu pilihan yang banyak diminati. Hal ini disebabkan karena tampilannya yang lebih menarik dibandingkan media lain yang hanya menampilkan tulisan atau gambar. Video edukasi akan memberikan gambaran keadaan yang dialami oleh peserta didik, sehingga peserta didik sadar apa yang terjadi selama ini, dan dalam video psikoedukasi ini juga memberikan tips-tips bagaimana mencegah serta mengatasi kondisi yang dialami peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun