Anak berkebutuhan khusus seringkali mendapatkan hambatan, kesulitan dan masalah sebagai dampak ini perlu adanya pemberian bantuan terhadap ABK agar mereka mampu berkembang. Bantuan yang diberikan tentunya fokus pada pengembangan kepribadian dan keterampilan hidup bagi ABK.
Salah satu cara untuk pengembangan kepribadian dan keterampilan hidup bagi ABK adalah melalui pendidikan. Sekolah mempunyai peranan yang penting untuk memberikan bekal ABK agar mampu berkembang dan berhasil dalam hidup bermasyarakat.
Sehingga stigma negatif bahwa ABK merupakan beban bagi masyarakat dapat terhapuskan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suhari dan Purwanta dalam Aisyah (2014), bahwa keberhasilan ABK dalam proses perkembangannya terlihat ketika mereka mampu berperan di masyarakat sesuai dengan derajat hambatannya.
Salah satu cara sekolah mengembangkan kepribadian dan keterampilan hidup adalah dengan menyediakan layanan bimbingan dan konseling.
Tujuan adanya layanan ini adalah agar ABK dapat mengoptimalkan perkembangan dan potensinya. Pemenuhan kebutuhan ABK tentunya memerlukan perubahan dari berbagai aspek baik sistem pendidikan, metode, maupun lingkungan.
Tujuannya adalah agar ABK mampu menyesuaikan diri. Dalam rangka mengoptimalkan pendidikan untuk ABK, selain peran sekolah sebagai satuan penyelenggara pendidikan, guru, masyarakat, dan orangtua, dan peranan bimbingan dan konseling (BK) juga sangatlah membantu dalam pencapain suatu tujuan pendidikan.
Bimbingan konseling dinilai mempunyai nilai positif dan banyak memberi sumbangsih dalam membantu pencapaian tujuan pembelajaran bagi ABK. layanan bimbingan bagi ABK harus didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu.
Prinsip tersebut secara garis besar berkenaan dengan 4 sasaran adalah:
1. Sasaran layanan bimbingan a. Bimbingan ditujukan kepada semua individu yang berkelainan tanpa memandang umur, suku, agama, dan status social ekonomi. b. Bimbingan berurusan dengan pribadi berkelainan dan unik. c. Bimbingan memperhatikan sepenuhnya tahap dan berbagai aspek perkembangan individu yang berkelainan. d. Bimbingan memberikan perhatian utama kepada perbedaan individu yang berkelainan yang menjadi pokok layanannya.
2. Permasalahan Individu Permasalahan yang dihadapi oleh individu adalah kompleks, sedapat mungkin dikecilkan artinya (dieliminir) oleh karenanya dalam pelayanan bimbingan perlu melibatkan orang tua, sekolah, dan masyarakat.
3. Program Layanan Bimbingan a. Layanan bimbingan merupakan bagian integral dari pendidikan dan pengembangan individu, oleh karena bimbingan harus disesuaikan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan siswa. b. Program bimbingan harus fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga. c. Program bimbingan disusun dari jenjang pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi. d. Terhadap isi dan pelaksanaan program bimbingan perlu ada kegiatan penilaian yang teratur dan terarah.
4. Pelaksanaan Layanan Bimbingan a. Bimbingan harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahan. b. Dalam proses bimbingan keputusan diambil oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri, bukan atas kemauan atau desakan pembimbing. c. Kerjasama antar pembimbing, guru, orang tua, dan tim ahli sangat menentukan hasil pelayanan bimbingan. d. Pengembangan program pelayanan bimbingan ditempuh melalui pemanfaatan secara maksimal hasil asesmen.e. Hasil pelaksanaan bimbingan hendaknya ditindaklanjuti dengan kegiatan evaluasi dan tindak lanjut. Bentuk layanan untuk anak yang berkebutuhan khusus menggunakan beberapa model diantaranya bimbingan selaku konstelasi layanan, bimbingan yang bersifat developmental, bimbingan selaku ilmu tindakan bertujuan, bimbingan selaku pengembangan pribadi, bimbingan selaku pendidikan psikologis.
a. Bimbingan selaku Konstelasi Layanan Bimbingan ini mengakui bahwa layanan yang diperlukan siswa bukan hanya bimbingan saja, tapi pula layanan-layanan lain. Misalnya layanan dari guru, dari psikologi , dari ketatausahaan dan sebagainya; layanan bimbingan hanyalah salah satu dari layanan-layanan tersebut. Model ini sejak tahun 1962 telah dideskripsikan oleh Kenneth Hoyt dan dalam praktek sampai sekarang tetap berlaku.
b. Bimbingan yang bersifat developmental Semua model bimbingan pada dasarnya mengindahkan perkembangan siswa, tapi tidak disebut bimbingan perkembangan.Menurut Shertzer dan Stone (1984: 71-71).Bimbingan perkembangan lebih bersifat komulatif dari model-model lain, lebih bnayak bersifat long term, lebih komprehensif dan lebih interpretif.
Pendekatan Bimbingan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Aliran Adler
Menurut Adler, pusat kepribadian bukan ketidaksadaran melainkan kesadaran. Motivasi utama bukan seks melainkan tuntutan sosial.Tingkah laku manusia terarah pada tujuan, terutama tujuan mendapatkan ketenagaan danmengatasi kekurangan
Aliran Client Centered
Menurut pandangan client-centered, konseling itu bukan sekedar mendiagnosis dan menyembuhkan bukan pula sekedar menyesuaikan konseli terhadap tuntutan norma-norma dan bukan sekedar membantu memecahkan masalah
Aliran Ekologi
Para penganut aliran ekologi berpegang pada asumsi-asumsi berikut:
Setiap anak adalah bagian yang tak terpisahkan dari sistem sosial yang kecil.Gangguan tidak dipandang sebagai penyakit dalam diri anak, melainkan sebagai ketidakserasian sistem. Ketidakserasian dapat sebagai perbedaan antara kemampuan anak dengan tuntutan atau dengan harapan lingkungan.
Dan masih banyak pendekatan lainnya yang bisa digunakan untuk keberlangsungan konseling anak berkebutuhan khusus. Seorang ABK dikatakan berhasil mencapai perkembangan yang optimal apabila ia dapat menggunakan sisa kemampuannya secara optimal sesuai dengan derajat ketunaannya. Namun kenyataannya menunjukkan masih banyaknya kesenjangan dalam mengantarkan anak untuk mencapai perkembangan tersebut. Kesenjangan tersebut antra lain masih banyaknya ABK yang belum mampu melakukan aktivitas sehari hari, padahal waktu di sekolah ia mampu. Kemandirian anak ABK yang kurang karena dalam dirinya masih ada rasa khawatir; bakat anak yang belum mendapatkan tempat yang sesuai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI