4. Pelaksanaan Layanan Bimbingan a. Bimbingan harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahan. b. Dalam proses bimbingan keputusan diambil oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri, bukan atas kemauan atau desakan pembimbing. c. Kerjasama antar pembimbing, guru, orang tua, dan tim ahli sangat menentukan hasil pelayanan bimbingan. d. Pengembangan program pelayanan bimbingan ditempuh melalui pemanfaatan secara maksimal hasil asesmen.e. Hasil pelaksanaan bimbingan hendaknya ditindaklanjuti dengan kegiatan evaluasi dan tindak lanjut. Bentuk layanan untuk anak yang berkebutuhan khusus menggunakan beberapa model diantaranya bimbingan selaku konstelasi layanan, bimbingan yang bersifat developmental, bimbingan selaku ilmu tindakan bertujuan, bimbingan selaku pengembangan pribadi, bimbingan selaku pendidikan psikologis.
a. Bimbingan selaku Konstelasi Layanan Bimbingan ini mengakui bahwa layanan yang diperlukan siswa bukan hanya bimbingan saja, tapi pula layanan-layanan lain. Misalnya layanan dari guru, dari psikologi , dari ketatausahaan dan sebagainya; layanan bimbingan hanyalah salah satu dari layanan-layanan tersebut. Model ini sejak tahun 1962 telah dideskripsikan oleh Kenneth Hoyt dan dalam praktek sampai sekarang tetap berlaku.
b. Bimbingan yang bersifat developmental Semua model bimbingan pada dasarnya mengindahkan perkembangan siswa, tapi tidak disebut bimbingan perkembangan.Menurut Shertzer dan Stone (1984: 71-71).Bimbingan perkembangan lebih bersifat komulatif dari model-model lain, lebih bnayak bersifat long term, lebih komprehensif dan lebih interpretif.
Pendekatan Bimbingan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Aliran Adler
Menurut Adler, pusat kepribadian bukan ketidaksadaran melainkan kesadaran. Motivasi utama bukan seks melainkan tuntutan sosial.Tingkah laku manusia terarah pada tujuan, terutama tujuan mendapatkan ketenagaan danmengatasi kekurangan
Aliran Client Centered
Menurut pandangan client-centered, konseling itu bukan sekedar mendiagnosis dan menyembuhkan bukan pula sekedar menyesuaikan konseli terhadap tuntutan norma-norma dan bukan sekedar membantu memecahkan masalah
Aliran Ekologi
Para penganut aliran ekologi berpegang pada asumsi-asumsi berikut:
Setiap anak adalah bagian yang tak terpisahkan dari sistem sosial yang kecil.Gangguan tidak dipandang sebagai penyakit dalam diri anak, melainkan sebagai ketidakserasian sistem. Ketidakserasian dapat sebagai perbedaan antara kemampuan anak dengan tuntutan atau dengan harapan lingkungan.