Air merupakan habitat ikan untuk hidup. Kualitas air yang digunakan dalam pembudidayaan ikan koi yaitu pertama Suhu Air, Suhu Air berkisar antara 24o hingga 26oC. Kedua pH atau Derajat Keasaman, pH berkisar antara 7,2 hingga 7,4 atau agak basa. Ketiga Oksigen, karena ikan koi hidup dengan kadar oksigen tinggi maka oksigen minimal berkisar antara 3 hingga 5 ppm. Keempat kandungan CO2, kandungan CO2 maksimal 10 ppm. Kelima kandungan Nitrit, kandungan Nitrit maksimal 0,2.
3. Pemilihan Indukan
Hal yang terpenting untuk memulai budidaya ikan koi yaitu memilih indukan yang berkualitas karena dengan memilih indukan yang berkualitas maka akan mengasilkan anakan yang berkualitas juga. Berikut ciri-ciri indukan koi yang berkualitas:
- Umur indukan lebih dari 2 tahun
- Memiliki jenis yang sama atau mirip
- Tubuhnya ideal jika dilihat dari atas seperti torpedo
- Tidak cacat
- Pergerakan renangnya lincah
- Memiliki warna yang cerah
- Indukan betina: sirip yang membulat seperti kipas, jika dilihat dari atas bagian perut terlihat, dan jika menekan bagian anus akan keluar kotoran
- Indukan jantan : sirip berbentuk segitiga lancip, jika dilihat dari atas tubuh memanjang dan ramping, serta jika menekan bagian anus akan keluar cairan putih yaitu sel sperma
4. Pakan
Pakan alami seperti cacing tanah, daphnia dan tubifex cocok diberikan pada benih karena lebih mudah dicerna sesuai dengan sistem penecernaannya. Selain itu juga ikan koi dapat memakan fitoplankton yang ada pada kolam.Â
Pakan buatan yang diberikan untuk indukan koi yaitu berupa pellet sebesar 8 mm. Sumber protein utama untuk pakan buatan adalah kombinasi antara protein nabati seperti tepung gandum dan tepung kedelai dan protein hewani seperti tepung ikan, serta vitamin dan mineral.Â
Zaman sekarang pembudidaya tidak perlu menyiapkan pakan sendiri karena sudah banyak yang menjual pakan koi yang sesuai dengan nutrisi dan zat untuk pewarnaan ikan koi. Idealnya pemberian pakan pada ikan koi 3 hingga 5% dari bobot tubuh ikan dengan frekuensi pemberian 2 hingga 4 kali sehari sesuai dengan kondisi ikan.
5. Pemijahan, Penetasan Larva, Pendederan dan Pemisahan Ikan
Setelah kolam dipersiapkan, masukan indukan betina terlebih dahulu agar indukan dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Biasanya pemijahan dilakukan pada malam hari hingga sebelum matahari terbit, maka masukan indukan betina pada sore hari. Kemudian setelah 2 hingga 3 jam masukan indukan jantan sekitar 3 hingga 5 ekor agar meminimalisir kegagalan dalam pembuahan telur. Setelah selesai pemijahan segera pindahkan indukan agar meminimalisir telur di serang atau di makan.
Penetasan larva dilakukan pada media yang dikhususkan untuk penetasan agar menetas dengan baik. Umumnya  telur menetas sekitar 48 jam sesuai dengan suhu air. Setelah telur menetas kakaban dapat di keluarkan. Larva ikan memiliki cadangan makanan berupa kuning telur yang dapat habis selama 3 hingga 5 hari kedepan yang selanjutnya akan diberi pakan berupa daphnia (kutu air) yang telah disaring. Setelah burayak semakin besar dapat diganti pakannya dengan artemia. Setelah berusia 3 minggu, pindahkan ikan ke kolam pendederan.
Umumnya kolam pendederan berukuran 3 x 4 meter dengan menyiapkan saringan atau filter agar kualitas air tetap terjaga. Ikan koi ini dapat diberikan pelet sebesar 250 mikron. Pemberian pakan ini cukup 2x sehari. Bisa diberikan tambahan pakan cacing sutera atau artemia untuk membentuk warna. Ketika ikan koi menginjak 3 bulan bisa diberikan pakan kasar sesuai dengan takaran dan diberikan hingga ikan kenyang.