Mohon tunggu...
021_Siti Aisyah Nur Fadlilah
021_Siti Aisyah Nur Fadlilah Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa UIN Malang

Hari ini harus lebih baik dari hari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Sebelum Ramadhan di Masjid Sabilillah Malang

2 Juni 2022   08:43 Diperbarui: 2 Juni 2022   08:44 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan Menjelang Ramadhan di Masjid Sabilillah Malang

            Masjid sabililah beada di Kota Malang  masjid ini mempunyai sejarah yang sangat panjang kalau orang Malang Pasti sangat mengetahui keberadaan paket ini masih ini terletak di Jalan Ahmad Yani Nomor 15 Blimbing Malang namun tidak semuanya tahu tentang sejarah Masjid ini masih ini adalah bekas maka tentara Sabrina maksud menjadi sebuah monumen arek Malang saat berperang melawan Inggris pada 10 November 1945 di Surabaya mereka tergabung dalam Laskar Sabilillah dan dengan Kyai Haji Maskur maksudnya untuk menjadi penanda perjuangan naskah tersebut di atas lahan seluas 8100 M2 akan dibangun di sebuah hamparan berapa kosong gimana pada masa perang digunakan untuk berkumpul di sana ada sebuah gubuk yang dijadikan markas bersama Laskar Sabilillah dan Laskar Hizbullah di tempat ini mengatur strategi perjuangan dan agresi militer Belanda dua tahun kemudian Kemudian pada tahun 1968 ada Monumen Perjuangan sebagai rencana pembangunan masjid pembangunan itu harus tahu kepada masyarakat memiliki berjumlah 99 kemudian oleh 17 buah celah kecil pada hari kemerdekaan Indonesia kemudian mencapai 8 bulan Agustus hari kemerdekaan kemudian lagi menara setinggi 5 m tahun kemerdekaan bangsa Indonesia tentang masjid ada sebuah rasa perjuangan kemerdekaan yang dipelopori oleh alim ulama Monumen Perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia 1945 yang dipelopori oleh alim ulama masih Sabilillah ini juga mempunyai prestasi yang bagus karena mendapatkan anugerah dari Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Islam bersama kelompok lain di Indonesia tahun 2016 kemarin masjid Sabilal mendapatkan bantuan Paripurna masjid dan Paripurna dengan penilaian tiga aspek yaitu aspek aspek manajemennya.

            Masjid ini dibangun di atas markas besar Sabilillah dan laskar-laskar jual merebut kemerdekaan Terima kasih di pertigaan belimbing akan menyambut tamu arah utara Kota Malang di lahan seluas 8100 meter persegi masjid dan sekolah Islam untuk si kemerdekaan 8 m dari lantai ke atas dan 45 m tinggi Menara pilar kayu yang mengingatkan kita perjuangan para Walisongo.

Sebelum kita mengetahui apa saja yang menjadi tradisi di masjid sabilillah dan yang ada di kota Malang, kita hendak mengetahui beberapa  tradisi unik menyambut Ramadan yang hanya ada di Indonesia datang bulan Ramadan di Indonesia selalu disambut gegap Gempita oleh masyarakat luas mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam ada yang unik yang terjadi di masyarakat ketika Ramadhan telah tiba mereka menyambut bulan Istimewa Itu dengan beriak tentunya beda kota beda pula tradisi penyambutan nya sebelum mengetahui lebih lanjut tradisi tersebut jangan lupa ya, untuk saat untuk masyarakat Indonesia tradisi unik Ramadan di Indonesia versi sapi betina Jawa.

Saat ini sangat kental di tanah Jawa terutama masyarakat di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur atau disebut juga nyekar sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu sradha yang memiliki arti keyakinan masyarakat Jawa memaknai nyadran dari kata sadran yang berarti tua Sya'ban yaitu bulan Ramadhan data yang ditandai dengan tradisi membersihkan makam keluarga dan kerabat jadi jangan heran ya Kak jika areal pemakaman mendadak ramai ketika mendekati bulan Ramadhan Semarang Jawa Tengah Jawa ya Kak kali ini ada tradisi dari masyarakat Semarang yang disebut dhugdheran Tradisi dugderan sudah berlangsung lama sejak abad ke-19 lho kak saat ini tradisi dugderan telah menjadi pesta rakyat yang sangat meriah di Kota Semarang ada tari Japin karnaval hingga tabuh bedug selain itu juga diramaikan kehadiran maskot dokteran bernama warak ngendog warak ngendog adalah maskot berupa kambing dengan kepala puas sangat meriah sekali ya Kak yang ketiga pegang Aceh pilgan sendiri merupakan tradisi khas masyarakat Aceh yang sudah ada sejak zaman kerajaan Aceh yang dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda tradisi ini dirayakan selama 3 kali dalam setahun yaitu ketika awal Ramadhan Idul Fitri dan Idul Adha dalam tradisi ini masyarakat Serambi Mekkah beramai-ramai memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga kerabat dan yatim piatu selain untuk dimasak daging ternak yang kebanyakan kambing sapi ayam dan bebek juga dibawa ke masjid untuk dimakan beramai-ramai seru banget ya gak jadi lebih mempererat tali silaturahmi unggahan Banyumas Jawa Tengah sebenarnya sudah berlangsung beberapa abad silam biasanya seminggu sebelum kedatangan bulan puasa kan Jaranan banyumas-an di desa kemujan Jatilawang Banyumas Jawa Tengah pergi ziarah ke makam Boto putih tanpa alas kaki ini berjalan kaki hingga 30 kilometer dari Cilacap dilintasi perbukitan yang memisahkan Banyumas dan Cilacap dalam tradisi ini disediakan makanan tradisional seperti nasi bungkus dan serundeng sapi yang akan direbut oleh masyarakat

Saya bersama teman teman saya menanyakan kepada salah satu takmir masjid tetang apa saja kegiatan sebelum menjelang Ramadhan. Sebelum memasuki Ramadhan, di masjid sabilillah mengadakan kerja bakti masal yang dilakukan oleh siswa di yayasan sabilillah dan juga masyarakat sekitar. Serta pembagian takjil dibantu oleh para takmir dan dilakukan oleh masyarakat sekitar.

Di kota Malang dimasjid sabilillah juga masih mengikuti tradisi megengan atau munggahan merupakan tradisi masyarakat Jawa dalam menyambut bulan suci Romadhon umumnya dilaksanakan di Jawa Tengah Yogyakarta dan Jawa Timur dengan diambil dari bahasa Jawa yang artinya menahan atau dan berikut kegiatan dengan atau penjumlahan di Kampung Babakan Desa Selorejo Kabupaten Malang serta di masjid sabilillah juga.

           

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun