Mohon tunggu...
fajriatul kamelia
fajriatul kamelia Mohon Tunggu... -

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Ilmu Komunikasi, angkatan 2014

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selfie Merusak Mental

9 September 2014   19:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:11 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Eh sini dong kita foto selfie yukk!” kata Putri mengajak teman-temannya berfoto selfie. “Ayo foto lagi, nanti upload ke facebook aku di-tag ya.” Ajang selfie atau kegiatan memotret diri sendiri masih saja menjadi sebuah tren setiap hari. Menurut sumber berita Okezone.com, Qmee membuat infografis tentang apa saja yang terjadi di dunia internet dalam satu menit. Ternyata ada 3.600 foto diunggah ke Instagram. Itu hanya di instagram belum lagi jumlah foto yang di unggah ke akun Facebook, Twitter, dan jejaring sosial yang lainnya. Sungguh sebuah angka yang luar biasa, namun hal itu tidak membuat kita heran karena semakin canggihnya teknologi dan aplikasi foto di era sekarang ini banyak orang yang berlomba-lomba untuk mengunggah foto dirinya sendiri ke akun sosial media masing-masing. Namun taukah Anda, seiring berjalannya waktu mulai timbul efek negatif yang disebabkan oleh kegiatan selfie tersebut.

Efek negatif yang pertama adalah obsesi yang berlebihan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Time, orang yang terlalu terobsesi melakukan selfie secara psikologis disebut mengalami gangguan mental. Karena hobi memfoto diri sendiri dan menunggahnya ke akun jejaring sosial merupakan sikap refleksi yang membuat dia merasa cantik dan sempurna dibandingkan dengan orang lain.

Efek negatif yang kedua adalah ajang foto selfie membuat rasa percaya diri kita semakin rendah. Kita lebih suka selfie karena mungkin hasil selfie membuat penampilan Anda tampak lebih cantik, putih dan menarik. Walaupun Anda tidak cantik atau putih saat ini sudah banyak aplikasi mengedit foto yang bisa membuat foto Anda terlihat lebih menarik, ini membuat Anda seperti tidak bisa menerima kekurangan yang Anda miliki dan rasa percaya diri Anda pun mulai menurun. Namun bagaimana dengan realitanya? Apakah Anda memang secantik dan semenarik seperti saat difoto?

Efek negatif yang ketiga adalah sikap narsis yang berlebihan. Menurut sebuah penelitian yang didipublikasikan padaPsychology Todaymenunjukkan, orang yang gemarselfie umumnya haus perhatian dan menginginkan atensi lebih dari lingkungannya. Kebanyakan orang yang selfie ingin menunjukkan kepada orang lain tentang dirinya, biasanya setelah mereka mengunggah foto-fotonya mereka senang membaca komentar-komentar bagus dari orang lain, seperti kata-kata “Kamu cantik sekali” atau “Kamu imut banget deh” dan lain sebagainya.

Efek negatif yang keempat adalah banyak yang benci. Menurut sumber berita Kompas.com mengungkapkan sebuah hasil penelitian di Inggris menunjukkan bahwa banyak pertemanan dan hubungan rusak karena salah satu pihak gemarselfie. Sebab, banyak orang mengaku muak melihat orang yang sering berposeselfiedan mengunggahnya ke media sosial.

Efek negatif kelima adalah hilangnya sifat kewibawaan seseorang. Ajang selfie ini bukan hanya dilakukan oleh remaja muda yang narsis bahkan pejabat atau polisi yang sedang bertugas suka melakukan kegiatan selfie ini. Baru-baru ini telah dilansir dari sebuah berita online (Merdeka.com) ada seorang oknum polisi Turki yang justru asyik melakukan selfie dan ini telah menuai kecaman. Ini dikarenakan polisi yang belum diketahui identitasnya melakukan selfie di depan orang yang ingin melakukan aksi bunuh diri. Entah apa yang ada di benak polisi tersebut. Setelah foto selfie sang polisi beredar di jejaring sosial, dia kemudian mendapat kecaman. Aksi selfie tersebut dianggap sebagai tindakan yang tidak sensitif dan mengabaikan norma hukum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun