Mohon tunggu...
Ni Made Phidiya Yanuarita
Ni Made Phidiya Yanuarita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Ganesha

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Diary

Terlilit Hutang Pinjol, Jerat Judi yang Bikin Kehidupan Terpuruk

8 November 2024   22:08 Diperbarui: 8 November 2024   22:37 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://x.com/JatimPemprov

Pada Jumat, 4 Oktober 2024, seorang pria berinisial W menghubungi saudaranya dengan nada cemas, mengungkapkan bahwa dirinya terlilit hutang pinjaman online (pinjol) hingga puluhan juta rupiah. Dalam percakapan tersebut, W meminta pinjaman sebesar Rp500.000 untuk menutupi sebagian tagihan pinjol yang sudah jatuh tempo. Ia menjelaskan bahwa tiga bulan sebelumnya, ia memutuskan meminjam uang untuk berjudi online, sebuah langkah yang kini ia sesali.

W awalnya mengira judi online dapat menjadi cara cepat untuk mendapatkan uang. Namun, alih-alih mendapatkan keuntungan, ia justru mengalami kekalahan berturut-turut. Untuk menutupi kekalahannya, W meminjam uang lebih banyak dari beberapa aplikasi pinjol, berharap dapat melunasi utangnya. Sayangnya, situasinya semakin buruk karena bunga dan denda yang terus bertambah, membuat hutang yang awalnya kecil menjadi tidak terkendali.

Seiring waktu, W semakin kesulitan melunasi hutang-hutangnya. Ia menggunakan pinjaman dari satu aplikasi untuk menutupi utang dari aplikasi lain, namun hal itu hanya memberikan solusi sementara. Bahkan, W sudah mencoba meminjam dari teman dan keluarganya, termasuk meminta bantuan dari saudaranya. "Saya benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi. Judi online ini membuat hidup saya berantakan," katanya dengan penuh keputusasaan.

Kisah W menjadi contoh nyata betapa berbahayanya terjerat hutang pinjol untuk tujuan yang salah, seperti berjudi. Keputusan yang keliru tersebut tidak hanya menghancurkan keuangan pribadi dalam waktu singkat, tetapi juga menimbulkan dampak buruk pada hubungan keluarga serta kesehatan mental. Masalah ini menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan keuangan yang bijaksana dan menghindari godaan untuk mencari jalan pintas yang berisiko tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun