digital telah berkembang pesat, ini telah mendorong masyarakat untuk beralih ke belanja online. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ialah salah satu sektor penting yang berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia. (Arisandi, Warka, and Gazalba 2018) menyatakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Pasal 1 Ayat 1, usaha mikro didefinisikan kegiatan produktif yang dijalankan oleh individu, badan usaha yang memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. (Kanan 2021) menyatakan sementara itu, usaha kecil, kegiatan produktif yang dilakukan oleh individu, berdiri secara mandiri, dan tidak merupakan cabang atau bagian dari perusahaan menengah maupun besar. (Suparjiman et al. 2024) menyatakan akselerasi ialah proses percepatan atau peningkatan, kecepatan dalam mencapai suatu tujuan atau hasil.Â
Kemajuan teknologiDalam konteks ekonomi, akselerasi sering digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah yang diambil mempercepat pertumbuhan/perkembangan suatu sektor, seperti UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) melalui penggunaan teknologi. Indonesia saat ini merupakan tulang punggung perekonomian ialah UMKM dan mengutip dari data (Jakarta n.d.) bahwa Ultra Mikro yang menjadi penyumbang 61,07% dari GDP nasional.Â
Menkominfo mengungkapkan saat ini ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan melampaui 124 miliar USD pada akhir tahun 2024. Oleh karena itu, Menteri Johnny, pemerintah memberi perhatian serius kepada 64,2 juta UMKM Indonesia agar bisa go digital, karena potensi ekonomi digital Indonesia yang besar. UMKM berperan penting dalam perekonomian, seperti halnya menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. UMKM, (Warta Ekonomi n.d.) menyatakan bahwa sebagai tulang punggung perekonomian, kini memiliki kesempatan lebih besar untuk tumbuh dan bersaing berkat digitalisasi, yang mempermudah akses ke pasar dan meningkatkan interaksi dengan konsumen.
Namun dalam era digital saat ini dibeberapa tempat UMKM menghadapi kendala, yakni mengenai rendahnya tingkat literasi digital dan keterbatasan infrastruktur internet, terutama di wilayah pedesaan. Kedua aspek ini menyebabkan terjadinya kesenjangan digital yang signifikan, menghambat perkembangan UMKM, terutama dalam hal akses ke pasar yang lebih luas serta pemanfaatan teknologi secara maksimal. Salah satu penghalang utama dalam memajukan UMKM adalah rendahnya literasi digital di kalangan pelakunya.Â
Banyak pelaku UMKM yang belum memahami secara penuh cara menggunakan teknologi dan platform digital untuk meningkatkan daya saing bisnis mereka. Padahal, dalam era digitalisasi, teknologi menjadi alat yang sangat penting dalam mengelola, memasarkan, dan memperluas jangkauan pasar. Selain rendahnya literasi digital, keterbatasan infrastruktur internet juga menjadi hambatan besar bagi UMKM di daerah pedesaan. Penyebab utamanya adalah kondisi geografis yang sulit dijangkau, seperti pegunungan dan pulau terpencil, yang membuat pembangunan jaringan internet menjadi rumit dan mahal.Â
Selain itu, biaya investasi yang tinggi untuk infrastruktur telekomunikasi membuat penyedia layanan internet (ISP) enggan beroperasi di daerah dengan populasi dan daya beli rendah. Meskipun pemerintah telah berusaha memperluas akses internet, kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan pedesaan tetap terasa. Banyak wilayah pedesaan yang masih belum memiliki akses internet yang memadai, sehingga menyulitkan UMKM di daerah tersebut untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Namun kendala terbesar yang dihadapi UMKM, khususnya di negara berkembang, menurunnya literasi digital dan memburuknya infrastruktur internet. Hal ini menghambat kemampuan pelaku UMKM untuk memanfaatkan platform dan teknologi digital secara efektif, Oleh karena itu, diperlukan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan dan mendukung pertumbuhan UMKM di era digital. Untuk mengatasi kendala terkait, tingkat literasi yang rendah dikalangan pelaku umkm yakni diadakannya program literasi digital berbasis komunitas merupakan mungkin dilakukan adalah mengembangkan program pembelajaran digital berbasis pengembangan masyarakat di daerah pedesaan. Pengajaran jenis ini dapat diberikan oleh masyarakat umum atau bekerja sama dengan lembaga pendidikan.Â
Tentunya program ini harus fokus pada keterampilan praktis disertai kebutuhan UMKM, seperti cara menangani e-commerce dan menggunakan media. Purwana et al. (2017) menyatakan bahwa digital marketing usaha untuk memperkenalkan sebuah merek dengan menggunakan media digital dengan tepat menjangkau konsumen. Program literasi digital berbasis komunitas atau diadakanya kegiatan sosialisasi bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai pemasaran produk untuk penjualan online. Sehingga diberikan pula pengarahan tentang tips dalam menjalankan usaha, pentingnya branding atau value sebuah produk.Â
Pemaparan materi dilanjutkan tentang cara memasarkan produk secara online di berbagai marketplace ataupun media sosial, contoh Instagram, Tiktok, Shopee dan masih banyak lagi. Program literasi digital berbasis komunitas, mekanisme strategi pemasaran diawali dari identifikasi kebutuhan konsumen atau pasar, pemilihan target konsumen atau pasar, identifikasi pesaing, sarana untuk bersaing, penggunaan media elektronik untuk pemasaran. Serta memiliki tujuan mengenalkan berbagai kecocokan fitur yang ditawarkan masing-masing marketplace dan media sosial. Kegiatan ini bertujuan bisa memberikan hasil dengan meningkatnya pengetahuan pelaku UMKM tentang bagaimana pemasaran dapat dilaksanakan dengan maksimal.Â
Selain itu setiap pelaku UMKM yang mengikuti kegiatan juga dapat membuat sebuah merek untuk produk mereka, disesuaikan kreativitas, inovasi serta kreatif masing-masing. Jadi, untuk mengatasi kendala atau hambatan terkait adanya keterbatasan infrastruktur internet, terutama di daerah pedesaan maka diperlukannya peningkatan akses infrastruktur internet di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di daerah pedesaan. Pembangunan infrastruktur telekomunikasi seperti jaringan fiber optic atau pemanfaatan teknologi satelit untuk internet dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.Â
Dengan akses internet yang lebih luas, UMKM di daerah pedesaan dapat terhubung dengan pasar global dan memanfaatkan berbagai platform digital untuk mengembangkan bisnis mereka. Selain itu, pemerintah memberikan insentif atau subsidi kepada UMKM untuk mendukung adopsi teknologi digital. Insentif ini bisa berupa bantuan finansial untuk membeli perangkat teknologi, atau pengurangan biaya internet bagi UMKM yang beroperasi di daerah terpencil.
Dengan memanfaatkan platform e-commerce, UMKM dapat meningkatkan keberadaan mereka secara online, memperluas jangkauan pelanggan, dan merespons kebutuhan pasar dengan lebih cepat. Ini tidak hanya berpotensi meningkatkan penjualan, tetapi juga memperkuat daya saing mereka dalam menghadapi perusahaan besar. Akselerasi digitalisasi UMKM langkah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk mengatasi, rendahnya literasi digital dan infrastruktur internet, pelaku UMKM perlu dukungan melalui program pelatihan dan peningkatan akses internet.Â
Dengan memanfaatkan teknologi, platform e-commerce, ke depannya, diharapkan pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta dapat berkolaborasi dalam menciptakan program literasi digital yang berkelanjutan. Investasi dalam infrastruktur internet di daerah pedesaan juga harus dipercepat, sehingga UMKM dapat terhubung dengan pasar global. Dengan langkah ini, diharapkan UMKM akan tumbuh lebih besar, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Eva Dwi Suciati
Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam
Universitas Siliwangi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H