AIESEC in UPN "Veteran" Yogyakarta akan mengadakan event Walk4SDGs!. Walk4SDGS merupakan merupakan gerakan nasional yang berbentuk parade kreatif dan event long march. WALK4SDGs merupakan sebuah inovasi kolaboratif yang mengajak individu, keluarga, dan komunitas untuk bersatu demi perubahan positif. Tema yang diangkat dalam event ini adalah "Unveiling Sustainable Development Goals in Yogyakarta" dengan tujuan merangkul generasi muda untuk berkontribusi pada Agenda Global PBB yaitu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Acara ini diperkirakan akan mendatangkan 150 partisipan dan beberapa Key Opinion Leader lokal sebagai pembicara dan orator.Â
Event ini dilaksanakan selama satu hari di bulan Desember pada minggu pagi tanggal 10 Desember 2023 dan digelar secara offline. Tempat pelaksanaan diumumkan di Induction pada hari jum'at tanggal 8 Desember 2023 yang diselenggarakan melalui via zoom.Â
SDGs sendiri merupakan agenda PBB mencakup berbagai tantangan global, seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, perubahan iklim, kerusakan lingkungan, perdamaian, dan keadilan. Event WALK4SDGs yang akan diselenggarakan oleh AIESEC in UPN "Veteran" Yogyakarta ini menyoroti 4 dari 17 tujuan yang ada yaitu 3, 8, 11 dan 13. Seperti SDGs nomor 3 yaitu Kesehatan dan kesejahteraan yang baik. Topik ini dipilih karena kami akan mengangkat urgensi Vaksin HPV di Indonesia. WHO telah memberikan rekomendasi penting kepada negara-negara untuk memasukkan vaksin HPV dalam program imunisasi nasional khususnya di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia telah mempublikasikan target negara untuk mencapai cakupan vaksinasi 90% anak perempuan berusia 15 tahun pada tahun 2030. Menurut data Dinkes Yogyakarta pada Mei 2023, pencapaian vaksinasi HPV sejauh ini sudah mencapai 90% dari target yang ada. , dan akan terus dilakukan secara rutin setiap tahun melalui program BIAS. Harapannya, seluruh anak perempuan di Kota Jogja terlindungi dengan vaksin HPV.
SDGs 8 yaitu Pertumbuhan Ekonomi. Topik ini dipilih karena tingkat pariwisata Yogyakarta mempunyai pengaruh terhadap tingkat perekonomian masyarakat Yogyakarta. Berdasarkan data Dinas Pariwisata (Dispar), pariwisata di Yogyakarta menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan pada tahun 2023. Yakni, lama tinggal wisatawan mencapai 1,8 hari, dan rata-rata traveler tercatat mengeluarkan uang hingga Rp2,1 juta selama periode tersebut. perjalanan di Kota Yogyakarta. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta Kadri Renggono menjelaskan "Pertumbuhan ekonomi DIY tidak lepas dari peran Kota Yogyakarta dalam kaitannya dengan peningkatan arus wisatawan dan intensifnya kegiatan Pertemuan, Insentif, Konferensi dan Pameran pariwisata atau MICE. Meningkatnya mobilitas dan lapangan usaha yang berkaitan dengan pariwisata pada dasarnya juga mendorong peningkatan pendapatan dan konsumsi rumah tangga".
SDGs ke-11 yaitu Kota dan Komunitas Berkelanjutan. Topik ini dipilih karena Yogyakarta memiliki target untuk mencapai pembangunan kota kreatif pada tahun 2030, berdasarkan data BAPPEDA Yogyakarta saat ini memiliki 12 dari 18 fasilitas umum yang berhubungan dengan industri kerajinan batik dan city branding, antara lain ruang kreatif, pasar perdagangan, kantor komunitas. , museum, layanan penyiaran, ruang terbuka tematik, taman tekno, ruang publik, dan landmark. Dari kasus di atas, kami ingin mengajak masyarakat di Yogyakarta untuk bersama-sama mengembangkan kota kreatif dan kota inklusif yang akan dilaksanakan pada tahun 2030.
SDGs ke-13 yang merupakan Aksi Iklim. Topik ini dipilih karena perubahan iklim telah mengakibatkan peningkatan suhu di Yogyakarta. Berdasarkan data BMKG Yogyakarta, secara umum suhu udara di wilayah DIY berkisar 20-33 derajat Celcius. Kelembaban udara 55-95 persen. Angin bertiup dari timur ke selatan dengan kecepatan maksimal 24 kilometer per jam. Namun beberapa waktu lalu suhu di Yogyakarta mencapai suhu tertinggi yakni 35 derajat celcius. Peningkatan suhu yang signifikan ini terjadi akibat perubahan iklim dan badai El Nino yang melintasi garis khatulistiwa. Berdasarkan data Badan Riset Nasional, perubahan iklim di Indonesia akan berdampak pada banjir di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya di Yogyakarta yang mengakibatkan peningkatan suhu secara signifikan sejak September 2023. Sehingga diperlukan tindakan preventif untuk mengantisipasi hal tersebut. dengan mengedukasi masyarakat tentang program penghijauan perkotaan, mengurangi penggunaan plastik dan memigrasikan penggunaan barang-barang yang dapat digunakan berulang kali dan ramah lingkungan serta mengurangi emisi karbon di perkotaan.
Partisipan yang telah mendaftar WALK4SDGs menjadi salah satu bagian dari orang yang membuat gerakan untuk berdedikasi dan menciptakan wilayah Indonesia khususnya Yogyakarta untuk menjadi lebih baik bagi generasi saat ini dan masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H